Tarakan (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia  (KPwBI) Provinsi Kalimantan Utara mendorong Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Kaltara naik kelas melalui peningkatan digitalisasi UMKM.

"Kita juga perlu mengajak masyarakat untuk senantiasa mencintai dan membeli produk-produk buatan UMKM lokal Kaltara, yang salah satunya adalah produk batik khas Kaltara," kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Utara, Tedy Arief Budiman di Tarakan, Jumat.

Hal tersebut disampaikan saat kegiatan Showcase Produk UMKM & Fashion Show Dengan Tema “Pengembangan UMKM Kuliner, Fashion Dan Craft Berbasis Kearifan Lokal Kaltara”.

Dukungan terhadap produk batik khas Kaltara ini seiring dengan himbauan Gubernur Provinsi Kaltara, Zainal Arifin Paliwang kepada masyarakat Kaltara untuk mencintai dan membeli produk lokal Kaltara.

Menurutnya semangat ini merupakan bagian dari Gerakan Bangga Buatan Indonesia dan Gerakan Bangga Berwisata di Indonesia yang tidak henti-hentinya digemakan Pemerintah dan Bank Indonesia secara nasional.

Prospek perekonomian Indonesia pada 2022 diperkirakan membaik didorong berlanjutnya sinergi kebijakan antar otoritas dan dukungan berbagai upaya untuk mendorong percepatan transformasi struktural, termasuk akselerasi ekonomi dan keuangan digital, serta penguatan UMKM.

Mempertimbangkan peran strategis UMKM dalam mendorong penguatan ketahanan ekonomi nasional.

Serta dalam penyerapan tenaga kerja, maka penting untuk terus dilakukan penguatan pengembangan UMKM sebagai basis kekuatan ketahanan ekonomi nasional.

"Sebagai salah satu upaya kita bersama dalam menjaga keberlangsungan usaha UMKM di wilayah Kaltara," kata Tedy.

Kegiatan Showcase Produk UMKM & Fashion Show merupakan bagian dari rangkaian kegiatan yang diselenggarakan satu hari sebelumnya, yaitu Diseminasi Laporan Perekonomian Provinsi (LPP) Kaltara.

Serta memberikan literasi dan edukasi yaitu pemahaman tentang keuangan inklusi dan manfaat bertransaksi dengan menggunakan sarana Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) bagi masyarakat umum dan pelaku usaha.

Inklusi ini yang dituangkan dalam bentuk sosialisasi ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman masyarakat dan pelaku usaha tentang sistem pembayaran non tunai/QRIS.

"Selain itu dapat meningkatkan minat masyarakat untuk membeli dan memakai produk UMKM lokal dan mendukung digitalisasi UMKM," kata Tedy.
Baca juga: BI Bersama Pemkab Bulungan Panen Padi Perdana Metode Hazton
Baca juga: Bank Indonesia - TNI AL melaksanakan kas keliling ke kepulauan 3T
 

Pewarta : Redaksi
Editor : Susylo Asmalyah
Copyright © ANTARA 2024