Tarakan (ANTARA) - Intermediasi perbankan di Provinsi Kalimantan Utara cukup tinggi, hal tersebut tercermin dari rasio kredit dibandingkan dengan pembiayaan terhadap Dana Pihak Ketiga atau Loan to Deposit Ratio (LDR).
"Secara lokasi proyek di Provinsi Kaltara yang pada April 2022 tercatat sebesar 91,73 persen," kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Utara, Tedy Arief Budiman di Tarakan, Selasa.
Hal ini didukung oleh pertumbuhan positif pada pengumpulan Dana Pihak Ketiga (DPK) maupun penyaluran kredit di wilayah Kaltara.
Posisi DPK di Kaltara pada bulan April 2022 kembali melanjutkan tren pertumbuhan positif yakni sebesar 11,37 persen (yoy) atau Rp15,09 triliun.
Peningkatan likuiditas tersebut terjadi seiring dengan adanya pemberian insentif fiskal berupa BLT minyak goreng, BLT Dana Desa, dan pembayaran THR menyambut HBKN Ramadhan dan Idul Fitri 2022.
Peningkatan DPK ini terutama terjadi pada komponen tabungan dan deposito dengan rincian untuk tabungan dengan pangsa tertinggi sebesar 54,9 persen dari total DPK, tumbuh positif sebesar 21,96 persen (yoy), yaitu dari Rp7,02 triliun pada April 2021, menjadi Rp8,28 triliun pada April 2022.
"Peningkatan tersebut disebabkan oleh pembayaran Tunjangan Hari Raya (THR) kepada masyarakat oleh pelaku usaha dan Pemerintah menjelang HBKN Idul Fitri 1443 Hijriah," kata Tedy.
Sedangkan deposito dengan pangsa 28,0 persen mengalami pertumbuhan positif sebesar 17,91 persen (yoy), yaitu dari Rp3,83 triliun pada April 2021 menjadi Rp4,23 triliun pada April 2022.
Capaian ini melanjutkan tren positif pertumbuhan dua digit sepanjang tahun 2022 ini. Giro yang memiliki pangsa 17,1 persen mengalami penurunan pertumbuhan sebesar 4,29 persen (yoy), yaitu dari Rp2,70 triliun menjadi Rp2,58 triliun.
Kemudian posisi kredit/pembiayaan yang disalurkan oleh perbankan di Provinsi Kaltara pada April 2022 tercatat tumbuh positif 26,86 persen (yoy), yaitu dari Rp10,91 triliun pada April 2021 menjadi Rp13,84 triliun pada April 2022.
Pertumbuhan kredit yang tinggi ini didukung dengan kualitas kredit yang terjaga dengan NPL Gross di level 1,03 persen, lebih rendah daripada ambang batas aman yaitu 5 persen.
Kredit yang disalurkan pada April 2022 tersebut terutama disalurkan untuk kredit konsumsi dengan pangsa mencapai 36,51 persen dari total kredit yang disalurkan di Kaltara dan mengalami pertumbuhan 6,33 persen (yoy).
Baca juga: Kantor BI Kaltara miliki laboratorium pendeteksi keaslian uang
"Secara lokasi proyek di Provinsi Kaltara yang pada April 2022 tercatat sebesar 91,73 persen," kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Utara, Tedy Arief Budiman di Tarakan, Selasa.
Hal ini didukung oleh pertumbuhan positif pada pengumpulan Dana Pihak Ketiga (DPK) maupun penyaluran kredit di wilayah Kaltara.
Posisi DPK di Kaltara pada bulan April 2022 kembali melanjutkan tren pertumbuhan positif yakni sebesar 11,37 persen (yoy) atau Rp15,09 triliun.
Peningkatan likuiditas tersebut terjadi seiring dengan adanya pemberian insentif fiskal berupa BLT minyak goreng, BLT Dana Desa, dan pembayaran THR menyambut HBKN Ramadhan dan Idul Fitri 2022.
Peningkatan DPK ini terutama terjadi pada komponen tabungan dan deposito dengan rincian untuk tabungan dengan pangsa tertinggi sebesar 54,9 persen dari total DPK, tumbuh positif sebesar 21,96 persen (yoy), yaitu dari Rp7,02 triliun pada April 2021, menjadi Rp8,28 triliun pada April 2022.
"Peningkatan tersebut disebabkan oleh pembayaran Tunjangan Hari Raya (THR) kepada masyarakat oleh pelaku usaha dan Pemerintah menjelang HBKN Idul Fitri 1443 Hijriah," kata Tedy.
Sedangkan deposito dengan pangsa 28,0 persen mengalami pertumbuhan positif sebesar 17,91 persen (yoy), yaitu dari Rp3,83 triliun pada April 2021 menjadi Rp4,23 triliun pada April 2022.
Capaian ini melanjutkan tren positif pertumbuhan dua digit sepanjang tahun 2022 ini. Giro yang memiliki pangsa 17,1 persen mengalami penurunan pertumbuhan sebesar 4,29 persen (yoy), yaitu dari Rp2,70 triliun menjadi Rp2,58 triliun.
Kemudian posisi kredit/pembiayaan yang disalurkan oleh perbankan di Provinsi Kaltara pada April 2022 tercatat tumbuh positif 26,86 persen (yoy), yaitu dari Rp10,91 triliun pada April 2021 menjadi Rp13,84 triliun pada April 2022.
Pertumbuhan kredit yang tinggi ini didukung dengan kualitas kredit yang terjaga dengan NPL Gross di level 1,03 persen, lebih rendah daripada ambang batas aman yaitu 5 persen.
Kredit yang disalurkan pada April 2022 tersebut terutama disalurkan untuk kredit konsumsi dengan pangsa mencapai 36,51 persen dari total kredit yang disalurkan di Kaltara dan mengalami pertumbuhan 6,33 persen (yoy).
Baca juga: Kantor BI Kaltara miliki laboratorium pendeteksi keaslian uang