Tarakan (ANTARA) - JOB Pertamina-Medco E&P Simenggaris siap mengalirkan gas kepada PT Kayan LNG Nusantara pada akhir Juni 2022.
Pemerintah Indonesia terus berupaya untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi rakyat Indonesia dengan kemandirian energi dan peningkatan rasio elektrifikasi melalui energi yang bersih.
Langkah pemerintah ini diwujudkan dengan memanfaatkan cadangan gas dari Blok Simenggaris yang dioperasikan oleh JOB Pertamina-Medco E&P Simenggaris.
Cadangan gas dari Wilayah Kerja Simenggaris ini akan segera dimanfaatkan oleh PT Kayan LNG Nusantara untuk kebutuhan domestik dan ekspor.
Kesepakatan penjualan gas sebesar 22 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) ini dituangkan dalam Perjanjian Jual Beli Gas Bumi (PJBG) yang ditandatangani oleh Direktur PT Pertamina Hulu Energi Simenggaris Afif Saifudin dan Direktur Utama PT Medco E&P Simenggaris Ronald Gunawan dengan Direktur Utama PT Kayan LNG Nusantara, Antony Lesmana pada tahun 2020 lalu.
Penandatanganan PJBG tersebut sebuah momen penting karena menjadi yang pertama menggunakan skema bisnis LNG hilir di Indonesia, dimana PT Kayan LNG Nusantara akan membeli gas dari JOB Pertamina-Medco E&P Simenggaris, kemudian melakukan proses liquefaction terhadap gas menjadi LNG (Liquefied Natural Gas) atau gas alam cair, dan disimpan dalam LNG isotank untuk dikapalkan langsung menuju pembeli akhir (end offtakers) dengan total volume penjualan gas sebesar 22 MMSCFD.
Dengan bantuan dan dukungan oleh SKK Migas dan Pemerintah daerah, JOB Simenggaris terus melakukan upaya-upaya dalam mendukung percepatan pengaliran dan penyerapan gas ini salah satunya dengan melakukan serangkaian persiapan fasilitas antara lain revitalisasi fasilitas produksi gas existing, pembangunan pipa gas dari sumur-sumur gas ke fasilitas produksi, pembangunan pipa gas dan kondensat dari fasilitas Produksi gas hulu ke fasilitas Kayan LNG serta penambahan peralatan tambahan pada fasilitas produksi gas.
Saat ini, JOB Simenggaris telah dalam kondisi siap untuk mengalirkan gasnya kepada PT Kayan LNG Nusantara yang akan digunakan untuk kegiatan testing dan uji coba (- PreComm/Comm) peralatan fasilitas dalam waktu dekat.
“Alhamdulillah akhir bulan ini kita sudah siap untuk start up fasilitas gas plant untuk mengirimkan gas ke PT Kayan LNG Nusantara,” ujar Project Development Manager JOB Pertamina-Medco E&P Simenggaris Akhmad Zamroni, Rabu (22/6).
JOB Simenggaris telah memulai kegiatan tajak sumur South Sembakung-10 (SSB-10) di lapangan south Sembakung. Kegiatan ini merupakan strategi untuk meningkatkan produksi dalam rangka memenuhi kebutuhan mini LNG pertama untuk PT Kayan LNG Nusantara.
Pemboran sumur SSB-10 ini ditargetkan dilaksanakan selama 40 hari dan diproyeksikan menghasilkan tambahan gas sebesar 7 juta kaki kubik per hari.
Selain PJBG 22 MMSCFD ini, JOB Simenggaris juga memiliki PJBG dengan PLN UIW Kaltimtara, dengan volume 100 ribu kaki kubik gas per hari untuk memasok kebutuhan kelistrikan PLN di Kecamatan Tana Lia, Kabupaten Tana Tidung.
Kedua PJBG Simenggaris ini menunjukkan sumbangsih Pertamina dan Medco Energi bagi kemajuan dan pengembangan ekonomi lokal di Kaltara, dimana gas Blok Simenggaris dapat dimanfaatkan oleh dan untuk masyarakat Kaltara.
PJBG bersama PT Kayan LNG Nusantara ini juga memiliki sejumlah nilai strategis dalam bisnis energi dan sumber daya mineral di Indonesia karena merupakan pionir bagi monetisasi gas di lapangan-lapangan gas di Indonesia yang marginal dan terletak di remote area seperti di JOB Simenggaris.
Hal ini juga menunjukkan bagaimana komitmen Pertamina sebagai BUMN dan Medco Energi sebagai perusahaan migas dalam negeri untuk meningkatkan produksi migas tak pernah surut.
Baca juga: MedcoEnergi Selesaikan Akuisisi Aset ConocoPhillips di Indonesia
Pemerintah Indonesia terus berupaya untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi rakyat Indonesia dengan kemandirian energi dan peningkatan rasio elektrifikasi melalui energi yang bersih.
Langkah pemerintah ini diwujudkan dengan memanfaatkan cadangan gas dari Blok Simenggaris yang dioperasikan oleh JOB Pertamina-Medco E&P Simenggaris.
Cadangan gas dari Wilayah Kerja Simenggaris ini akan segera dimanfaatkan oleh PT Kayan LNG Nusantara untuk kebutuhan domestik dan ekspor.
Kesepakatan penjualan gas sebesar 22 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) ini dituangkan dalam Perjanjian Jual Beli Gas Bumi (PJBG) yang ditandatangani oleh Direktur PT Pertamina Hulu Energi Simenggaris Afif Saifudin dan Direktur Utama PT Medco E&P Simenggaris Ronald Gunawan dengan Direktur Utama PT Kayan LNG Nusantara, Antony Lesmana pada tahun 2020 lalu.
Penandatanganan PJBG tersebut sebuah momen penting karena menjadi yang pertama menggunakan skema bisnis LNG hilir di Indonesia, dimana PT Kayan LNG Nusantara akan membeli gas dari JOB Pertamina-Medco E&P Simenggaris, kemudian melakukan proses liquefaction terhadap gas menjadi LNG (Liquefied Natural Gas) atau gas alam cair, dan disimpan dalam LNG isotank untuk dikapalkan langsung menuju pembeli akhir (end offtakers) dengan total volume penjualan gas sebesar 22 MMSCFD.
Dengan bantuan dan dukungan oleh SKK Migas dan Pemerintah daerah, JOB Simenggaris terus melakukan upaya-upaya dalam mendukung percepatan pengaliran dan penyerapan gas ini salah satunya dengan melakukan serangkaian persiapan fasilitas antara lain revitalisasi fasilitas produksi gas existing, pembangunan pipa gas dari sumur-sumur gas ke fasilitas produksi, pembangunan pipa gas dan kondensat dari fasilitas Produksi gas hulu ke fasilitas Kayan LNG serta penambahan peralatan tambahan pada fasilitas produksi gas.
Saat ini, JOB Simenggaris telah dalam kondisi siap untuk mengalirkan gasnya kepada PT Kayan LNG Nusantara yang akan digunakan untuk kegiatan testing dan uji coba (- PreComm/Comm) peralatan fasilitas dalam waktu dekat.
“Alhamdulillah akhir bulan ini kita sudah siap untuk start up fasilitas gas plant untuk mengirimkan gas ke PT Kayan LNG Nusantara,” ujar Project Development Manager JOB Pertamina-Medco E&P Simenggaris Akhmad Zamroni, Rabu (22/6).
JOB Simenggaris telah memulai kegiatan tajak sumur South Sembakung-10 (SSB-10) di lapangan south Sembakung. Kegiatan ini merupakan strategi untuk meningkatkan produksi dalam rangka memenuhi kebutuhan mini LNG pertama untuk PT Kayan LNG Nusantara.
Pemboran sumur SSB-10 ini ditargetkan dilaksanakan selama 40 hari dan diproyeksikan menghasilkan tambahan gas sebesar 7 juta kaki kubik per hari.
Selain PJBG 22 MMSCFD ini, JOB Simenggaris juga memiliki PJBG dengan PLN UIW Kaltimtara, dengan volume 100 ribu kaki kubik gas per hari untuk memasok kebutuhan kelistrikan PLN di Kecamatan Tana Lia, Kabupaten Tana Tidung.
Kedua PJBG Simenggaris ini menunjukkan sumbangsih Pertamina dan Medco Energi bagi kemajuan dan pengembangan ekonomi lokal di Kaltara, dimana gas Blok Simenggaris dapat dimanfaatkan oleh dan untuk masyarakat Kaltara.
PJBG bersama PT Kayan LNG Nusantara ini juga memiliki sejumlah nilai strategis dalam bisnis energi dan sumber daya mineral di Indonesia karena merupakan pionir bagi monetisasi gas di lapangan-lapangan gas di Indonesia yang marginal dan terletak di remote area seperti di JOB Simenggaris.
Hal ini juga menunjukkan bagaimana komitmen Pertamina sebagai BUMN dan Medco Energi sebagai perusahaan migas dalam negeri untuk meningkatkan produksi migas tak pernah surut.
Baca juga: MedcoEnergi Selesaikan Akuisisi Aset ConocoPhillips di Indonesia