Tarakan (ANTARA) - Wali Kota Tarakan Khairul mendesak PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Tarakan untuk segera mengupayakan hadirnya Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG).
"Hal ini sebagai salah upaya untuk mengantisipasi sistem kelistrikan apabila suplai gas dari pemasok, berkurang," kata Khairul di Tarakan, Kalimantan Utara, Kamis.
Dia telah berkoordinasi dengan PT PLN UP3 Kaltara terkait kondisi kelistrikan yang sering terganggu sejak beberapa minggu lalu.
Khairul mengungkapkan hasil koordinasi tersebut persoalannya pada suplai gas dari penyedia yang berkurang, sehingga turut mempengaruhi kinerja Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) milik PLN.
“Juga ada persoalan di suplai gas. Mudah-mudahan suplai gasnya ini kembali normal,” kata Khairul.
Wali Kota mendapatkan laporan bahwa suplai gas terbesar yang diterima PLN dari Pulau Bunyu. Tekanan suplainya sendiri turun, sehingga berpengaruh terhadap pergerakan turbin di pembangkit milik PLN.
Selain itu, meningkatnya jumlah pelanggan yang signifikan, Seperti untuk kebutuhan industri dan perumahan, berdampak pada kemampuan daya yang disediakan PLN.
“Peningkatan kebutuhan itu memang luar biasa, penambahannya luar biasa,” ungkapnya.
Pemkot Tarakan turut mengupayakan peningkatan daya kelistrikan. Di antaranya dengan mendukung dipercepatnya perubahan dari PLTG menjadi PLTMG.
Dengan PLTMG nanti, diharapkan bisa mengatasi persoalan kekurangan suplai gas. Karena pembangkit bisa dijalankan juga dengan menggunakan bahan bakar solar.
“Sebenarnya kalau dalam roadmap-nya itu nanti tahun 2023 baru dibuat, tapi kalau bisa dipercepat. Karena dengan kondisi gas yang begini, kalau dengan diesel, menjadi satu bagian untuk mengatasi kalau ada persoalan gas,” kata Khairul.
Pemkot Tarakan juga sempat sarankan pemanfaatan energi batu bara untuk bahan baku pembangkit listrik. Namun, ternyata tidak lebih efektif dibandingkan pembangkit listrik gas atau pun diesel.
Baca juga: PLN dan BNI kolaborasi memperluas jangkauan SPKLU
"Hal ini sebagai salah upaya untuk mengantisipasi sistem kelistrikan apabila suplai gas dari pemasok, berkurang," kata Khairul di Tarakan, Kalimantan Utara, Kamis.
Dia telah berkoordinasi dengan PT PLN UP3 Kaltara terkait kondisi kelistrikan yang sering terganggu sejak beberapa minggu lalu.
Khairul mengungkapkan hasil koordinasi tersebut persoalannya pada suplai gas dari penyedia yang berkurang, sehingga turut mempengaruhi kinerja Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) milik PLN.
“Juga ada persoalan di suplai gas. Mudah-mudahan suplai gasnya ini kembali normal,” kata Khairul.
Wali Kota mendapatkan laporan bahwa suplai gas terbesar yang diterima PLN dari Pulau Bunyu. Tekanan suplainya sendiri turun, sehingga berpengaruh terhadap pergerakan turbin di pembangkit milik PLN.
Selain itu, meningkatnya jumlah pelanggan yang signifikan, Seperti untuk kebutuhan industri dan perumahan, berdampak pada kemampuan daya yang disediakan PLN.
“Peningkatan kebutuhan itu memang luar biasa, penambahannya luar biasa,” ungkapnya.
Pemkot Tarakan turut mengupayakan peningkatan daya kelistrikan. Di antaranya dengan mendukung dipercepatnya perubahan dari PLTG menjadi PLTMG.
Dengan PLTMG nanti, diharapkan bisa mengatasi persoalan kekurangan suplai gas. Karena pembangkit bisa dijalankan juga dengan menggunakan bahan bakar solar.
“Sebenarnya kalau dalam roadmap-nya itu nanti tahun 2023 baru dibuat, tapi kalau bisa dipercepat. Karena dengan kondisi gas yang begini, kalau dengan diesel, menjadi satu bagian untuk mengatasi kalau ada persoalan gas,” kata Khairul.
Pemkot Tarakan juga sempat sarankan pemanfaatan energi batu bara untuk bahan baku pembangkit listrik. Namun, ternyata tidak lebih efektif dibandingkan pembangkit listrik gas atau pun diesel.
Baca juga: PLN dan BNI kolaborasi memperluas jangkauan SPKLU