Tanjung Selor (ANTARA) - Lomba perahu panjang dengan puluhan pendayung dalam Festival Sungai Kayan dalam rangkaian peringatan Hari Jadi Kota Tanjung Selor ke-232 dan Kabupaten Bulungan ke-62 Tahun 2022 tetap meriah meski hujan.

Dilaporkan di Tanjung Selor, Kamis bahwa hujan sejak pagi mengguyur salah satu  wilayah di Kalimantan Utara itu tak mengurangi kemeriahan warga yang memadati tepian Sungai Kayan untuk menonton lomba perahu panjang di sungai terpanjang di Kaltara itu (640 kilometer).

Penonton memadati tepian baik menggunakan payung,  berteduh di bawah pohon atau cukup menonton dari dalam mobil atau rumah warga.

Pasalnya lomba perahu panjang yang menjadi "primadona" festival pada hari ini (29/09/2022) menggelar final lomba perahu kelompok 20 pendayung wanita, kelompok 30 pendayung pria dan kelompok 50 pendayung  pria.

Khusus wanita lomba hanya berjarak satu kilometer sedangkan pria berjarak sekitar dua kilometer, yakni start dari Jembatan Sungai Kayan dan finish depan Pelabuhan Besar Tanjung Selor  atau Pelabuhan Kayan 1.

Lomba putri 20 pendayung, masing-masing
Jelarai Selor juara 1, Long Bang  juara 2
Mara Satu juara 3 dan Buluh perindu juara 4

Festival dijadwalkan hingga pada acara puncak HUT Kota Tanjung Selor dan Kabupaten Bulungan pada 12 Oktober 2022.

Seperti diutarakan  Bupati Bulungan Syarwani  bahwa kegiatan festival bukan bermakna bagi kegiatan pesta budaya dan olahraga tradisional namun bernilai dalam mengenang sejarah panjang dari era  Kesultanan Bulungan, era penjajahan, kemerdekaan hingga terbentuk kabupaten dan provinsi ke-34. 

Selain itu, diharapkan kegiatan juga mendukung program pemerintah untuk membangkitkan perekonomian rakyat dengan adanya kehadiran pedagang kecil yang menjual beragam produk lokal  baik makanan kemasan maupun aksesoris.

Guna mendukung perekonomian rakyat itu, 
festival juga dimeriahkan dengan  pameran UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) sebagai media promosi di Tepian Kayan.

Ia berharap agar acara juga mendukung pengembangan pariwisata di Kabupaten Bulungan. 

Ternyata beberapa pengunjung yang menyaksikan festival itu bukan hanya warga setempat namun ada beberapa wisatawan yang mengaku warga Tawau, Sabah Malaysia.

Mereka meskipun status warga negara Malaysia namun ternyata leluhur  dari Bulungan jadi mereka selain melihat pesta budaya juga mempererat silaturahmi dengan keluarga di sini.


Baca juga: Lomba perahu panjang jadi primadona Festival Sungai Kayan
Baca juga: Korban perahu terbalik di Desa Antutan ditemukan
 

Pewarta : Redaksi
Editor : Iskandar Zulkarnaen
Copyright © ANTARA 2024