Jakarta (ANTARA) -
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pesan di balik lagu "Kanjuruhan" karya Iwan Fals
Musisi papan atas Indonesia Virgiawan Liestanto, atau yang lebih dikenal dengan nama panggung Iwan Fals baru saja meluncurkan lagu berjudul "Kanjuruhan", Rabu (5/10), dan tercatat telah 281.364 kali ditonton hingga Kamis.
Lagu bertema kemanusiaan itu bercerita mengenai tragisnya peristiwa yang ada di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jatim, setelah pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya dengan kekalahan tuan rumah 2-3, Sabtu (1/10).
Dalam lagu itu, pria kelahiran 3 September 1961 tersebut mengungkapkan kesedihan sekaligus keprihatinnya terhadap tragedi yang menewaskan 131 orang.
Dalam liriknya, Iwan menuliskan bahwa tragedi Kanjuruhan banyak mengajarkan tentang kebodohan dan kemunafikan.
Lagu bertema kemanusiaan itu bercerita mengenai tragisnya peristiwa yang ada di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jatim, setelah pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya dengan kekalahan tuan rumah 2-3, Sabtu (1/10).
Dalam lagu itu, pria kelahiran 3 September 1961 tersebut mengungkapkan kesedihan sekaligus keprihatinnya terhadap tragedi yang menewaskan 131 orang.
Dalam liriknya, Iwan menuliskan bahwa tragedi Kanjuruhan banyak mengajarkan tentang kebodohan dan kemunafikan.
Selain itu, Kanjuruhan juga mengajarkan tentang kebersamaan dan kepedulian manusia usai kejadian tersebut.
Ia berharap peristiwa itu tidak terulang lagi, dan mendoakan agar orang-orang yang meninggal dalam peristiwa itu dapat pergi dengan tenang.
Lirik lagu diakhiri dengan "Salam Satu Jiwa untuk prestasi penuh cinta untuk dunia."
Mr D One Finger itu meluncurkan seni QR Art bertema "Tragedi Kanjuruhan" (ANTARA/HO)
Sementara itu, seniman asal Jawa Timur, Doddy Hernanto juga meluncurkan karya seni sebagai bentuk kepedulian terhadap peristiwa Kanjuruhan.
Seniman yang akrab disapa Mr D One Finger itu meluncurkan seni QR Art bertema "Tragedi Kanjuruhan" sebagai bentuk solidaritas kemanusiaan.
"QR Art bergambar lambang Arema FC yang dibalut dengan pita hitam serta gambar latar belakang bola ini fungsinya memudahkan masyarakat untuk melihat update berita Kanjuruhan," kata pria asal Mojokerto itu.
Menurut Mr D, balutan pita hitam dan gambar lambang Arema FC ini sebagai pesan kemanusiaan, serta pentingnya bersatu menuju prestasi dunia.
Sementara ittu, Sebanyak 35 saksi telah di periksa oleh penyidik, baik dari internal atau anggota Polri maupun dari eksternal yang diduga terlibat dalam peristiwa di stadion Kanjuruhan. Hal ini disampaikan Kadiv Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo dalam konferensi pers yang digelar pada Rabu (5/10/2022), di Mapolres Malang.
Kadiv Humas Polri mengatakan, pihaknya telah melakukan rapat yang dipimpin langsung oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, dalam rapat tersebut tim Investigasi menyampaikan terkait progress yang sudah dicapai. Antara lain adalah yang pertama tim audit investigasi dari Irwasum maupun propam.
"Saat ini dari Irwasum maupun Propam sudah melakukan pemeriksaan terhadap 31 anggota Polri. Dari 31 anggota Polri tersebut, belum selesai dilanjutkan juga pemeriksaan pada malam hari ini karena sesuai dengan arahan bapak Kapolri, ada beberapa hal yang harus betul-betul didalami," paparnya
Lanjut Irjen Pol Dedi menjelaskan, dalam penanganan kasus ini diperlukan ketelitian, kehati-hatian, dan kecermatan yang dilakukan oleh tim ini harus betul-betul menjadi standar.
Baca juga: Kapolda Kaltara minta beberapa hal dievaluasi, singgung kasus Stadion Kanjuruhan
Baca juga: Indonesia berduka, 127 orang meninggal dunia akibat tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang
"Dari tim penyidik, juga sudah melaporkan kepada bapak Kapolri tentang langkah-langkah yang sudah dilakukan dalam beberapa hari ini. Antara lain pemeriksaan para saksi sudah 35 saksi yang sudah dimintai keterangan, baik saksi internal artinya bahwa anggota Polri yang juga terlibat di dalam kegiatan pengamanan di Stadion Kanjuruhan, maupun saksi dari eksternal," lanjutnya.
Sementara itu, Sementara ittu, Sebanyak 35 saksi telah di periksa oleh penyidik, baik dari internal atau anggota Polri maupun dari eksternal yang diduga terlibat dalam peristiwa di stadion Kanjuruhan. Hal ini disampaikan Kadiv Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo dalam konferensi pers yang digelar pada Rabu (5/10/2022), di Mapolres Malang.
Kadiv Humas Polri mengatakan, pihaknya telah melakukan rapat yang dipimpin langsung oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, dalam rapat tersebut tim Investigasi menyampaikan terkait progress yang sudah dicapai. Antara lain adalah yang pertama tim audit investigasi dari Irwasum maupun propam.
"Saat ini dari Irwasum maupun Propam sudah melakukan pemeriksaan terhadap 31 anggota Polri. Dari 31 anggota Polri tersebut, belum selesai dilanjutkan juga pemeriksaan pada malam hari ini karena sesuai dengan arahan bapak Kapolri, ada beberapa hal yang harus betul-betul didalami," paparnya
Lanjut Irjen Pol Dedi menjelaskan, dalam penanganan kasus ini diperlukan ketelitian, kehati-hatian, dan kecermatan yang dilakukan oleh tim ini harus betul-betul menjadi standar.
Baca juga: Kapolda Kaltara minta beberapa hal dievaluasi, singgung kasus Stadion Kanjuruhan
Baca juga: Indonesia berduka, 127 orang meninggal dunia akibat tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang
"Dari tim penyidik, juga sudah melaporkan kepada bapak Kapolri tentang langkah-langkah yang sudah dilakukan dalam beberapa hari ini. Antara lain pemeriksaan para saksi sudah 35 saksi yang sudah dimintai keterangan, baik saksi internal artinya bahwa anggota Polri yang juga terlibat di dalam kegiatan pengamanan di Stadion Kanjuruhan, maupun saksi dari eksternal," lanjutnya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pesan di balik lagu "Kanjuruhan" karya Iwan Fals