Tanjung Selor (ANTARA) - Personel Polda Kaltara melaksanakan kegiatan pembinaan Rohani dan Mental (Binrohtal). Pembinaan Rohani dan Mental (Binrohtal) ini sebagai wadah untuk membentuk karakter Anggota Polri menjadi lebih humanis, sehingga Citra Kepolisian di mata masyarakat di pandang lebih baik. Kamis (20/10/2022).
Binrohtal rutin yang dilaksanakan secara rutin hari Kamis di Masjid An Nur Aryaguna Polda Kaltara ini turut dihadiri oleh Wakapolda Kaltara, Pejabat Utama Polda Kaltara, Bintara, serta Asn Polda Kaltara.
Kegiatan dimulai dengan pembacaan lantunan Surah Yaseen dilanjutkan ceramah. Kabid Humas Polda Kaltara Kombes Pol. Budi Rachmat, S.I.K, M.Si menyampaikan bahwa kegiatan Binrohtal ini untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan personil Polda Kaltara.
Kabid Humas juga mengatakan selain itu, dengan adanya binrohtal rutin ini diharapkan dapat membentuk karakter personil Polda Kaltara yang lebih baik dan humanis dalam pelaksanaan tugas sebagai Pelindung, Pengayom dan Pelayan masyarakat.
“Kegiatan Pembinaan Rohani dan Mental ini sebagai wadah untuk membentuk karakter personil Polda Kaltara untuk menjadi lebih Humanis dalam melayani masyarakat, sehingga citra Polri menjadi lebih baik dengan harapan dalam pelaksanaan tugas dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan tugasnya dan untuk memberikan siraman rohani dan moral setiap personel agar menjadi lebih baik serta menjadi alat control diri,” ucap Kabid Humas.
“kita berharap selain untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, personil dapat dilancarkan dalam segala tugas untuk menciptakan situasi Kamtibmas yang aman dan damai,” tambahnya.
Kemudian Wakapolda Kaltara juga memberikan Pesan “Berkarakterlah Dalam Kehidupan sehari – hari menganut Karakter Nabiallah Rasullah SAW”.
Baca juga: Ini arahan Kapolri, Polda Kaltara siap tindak lanjuti
Baca juga: Hadiri peringatan Maulid Nabi, ini amanat Kapolri
Baca juga: Telegram Polri tentang antisipasi banjir dan bencana alam
Baca juga: Secara virtual, Polda Kaltara ikuti Peringatan Maulid Nabi
Baca juga: Biddokes Polda Jatim gelar "self healing trauma" bagi korban Kanjuruhan