Tarakan (ANTARA) - Pemerintah Kota Tarakan, Kalimantan Utara berhasil menurunkan angka stunting atau kondisi gagal tumbuh pada balita (bayi di bawah 5 tahun) akibat dari kekurangan gizi kronis dari 25,6 persen menjadi 15,4 persen.
“Kita cukup berhasil dalam rangka pengentasan percepatan kemiskinan ektrem. Stunting juga Alhamdulillah, pak wali bisa menurunkan dari 25,6 persen menjadi 15,4 persen. Target nasional itu 14,4 persen," kata Wakil Wali Kota Tarakan Effendhi Djuprianto di Tarakan, Kamis.
Dia berharap satu tahun ini mudah-mudahan bisa menurunkan angka stunting minimal mencapai target nasional.
Keberhasilan Pemkot Tarakan dalam menurunkan angka stunting, menurutnya menjadi rujukan karena mampu menurunkan hingga 10 persen.
Menurut Wawali menurunnya angka stunting adalah keberhasilan semua pihak, karena Wali Kota Khairul tidak bisa bekerja sendiri dalam menjaga kestabilan perekonomian Tarakan.
Upaya penguatan akan terus dilakukan. Di antaranya, Wawali berencana mengusulkan kepada kepala daerah agar mendorong masyarakat memanfaatkan lahan kosong untuk ditanam tanaman holtikultura.
"Hal itu sebagai upaya menjaga lingkungan, juga untuk meningkatkan ketahanan pangan dalam rangka meningkatkan perekonomian masyarakat," kata Effendhi.
Wawali juga mengharapkan peran lurah untuk memotivasi warganya dalam rangka merealisasikan kegiatan tersebut.
Ia akan mengusulkan kepada Wali Kota agar memberikan penghargaan kepada kelurahan yang sukses mendukung program ketahanan pangan Pemkot Tarakan.
Baca juga: KPU Tarakan melakukan pencocokan dan penelitian data pemilih
“Kita cukup berhasil dalam rangka pengentasan percepatan kemiskinan ektrem. Stunting juga Alhamdulillah, pak wali bisa menurunkan dari 25,6 persen menjadi 15,4 persen. Target nasional itu 14,4 persen," kata Wakil Wali Kota Tarakan Effendhi Djuprianto di Tarakan, Kamis.
Dia berharap satu tahun ini mudah-mudahan bisa menurunkan angka stunting minimal mencapai target nasional.
Keberhasilan Pemkot Tarakan dalam menurunkan angka stunting, menurutnya menjadi rujukan karena mampu menurunkan hingga 10 persen.
Menurut Wawali menurunnya angka stunting adalah keberhasilan semua pihak, karena Wali Kota Khairul tidak bisa bekerja sendiri dalam menjaga kestabilan perekonomian Tarakan.
Upaya penguatan akan terus dilakukan. Di antaranya, Wawali berencana mengusulkan kepada kepala daerah agar mendorong masyarakat memanfaatkan lahan kosong untuk ditanam tanaman holtikultura.
"Hal itu sebagai upaya menjaga lingkungan, juga untuk meningkatkan ketahanan pangan dalam rangka meningkatkan perekonomian masyarakat," kata Effendhi.
Wawali juga mengharapkan peran lurah untuk memotivasi warganya dalam rangka merealisasikan kegiatan tersebut.
Ia akan mengusulkan kepada Wali Kota agar memberikan penghargaan kepada kelurahan yang sukses mendukung program ketahanan pangan Pemkot Tarakan.
Baca juga: KPU Tarakan melakukan pencocokan dan penelitian data pemilih