Tarakan (ANTARA) - Wali Kota Tarakan, Kalimantan Utara Khairul menggelar kegiatan bedah buku biografinya berjudul " 1000 Jalan Pengabdian : Refleksi Empat Tahun Kepemimpinan" di Tarakan, Kamis.
"Saya ingin walaupun jaman berbeda, tapi inspirasi perjuangan hidup itu harus tetap ada. Banyak orang - orang sukses itu karena memang betul - betul merangkak dari bawah," kata Khairul.
Dia mengungkapkan bahwa orang sukses itu mulai dari nol, tapi mereka gigih berjuang untuk memperbaiki hidupnya.
Bedah buku ini menghadirkan panelis dari Dosen Universitas Borneo Tarakan Prof.Dr. Yahya Ahmad Zein, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Tarakan Edwin Triyoga dan Tokoh Masyarakat Syamsi Sarman.
Kisah hidup, gagasan, ide, pemikiran, dan pengabdian untuk masyarakat merupakan bagian dari isi buku setebal 232 halaman ini ditulis oleh Awan Setiawan.
Buku ini menceritakan bagaimana Khairul kecil yang lahir di Parepare pada 3 Juni 1964 yang lahir dari seorang ibu yang "iron lady" bernama Halifah dan ayahnya bernama Abdul Latif yang berdarah Bugis.
Diceritakan dalam buku ini bagaimana Khairul kecil memiliki cita - cita menjadi dokter yang terinspirasi dari sandiwara radio yang menceritakan tentang pengabdian seorang.
Tidak hanya itu, sebagai di samping sebagai biografi, buku ini memuat data-data pembangunan Tarakan sepanjang empat tahun kepemimpinan sebagai bentuk pertanggungjawaban bagi masyarakat.
Wali Kota juga ingin memberikan inspirasi dan referensi bagi seluruh masyarakat Kota Tarakan khusunya generasi muda untuk berjuang menjalani hidup dan menggapai mimpi.
"Gantungkan cita-citamu setinggi langit karna jika engkau jatuh, kau akan jatuh di antara bintang-bintang," kata Khairul.
Di dalam bedah buku yang bertepatan dengan momen 4 tahun kepemimpinan ini, Wali Kota mengungkapkan telah banyak program yg telah terealisasi, namun juga masih ada program yang masih harus dicapai.
Untuk itu di kesempatan ini Wali Kota mengajak seluruh masyarakat Kota Tarakan untuk turut berpartisipasi demi terwujudnya Tarakan sebagai kota smart city.
Di kesempatan ini pula, Ia mempersembahkan buku ini secara simbolis untuk orang-orang spesial yang mewarnai kehidupannya, khususnya bagi almarhumah Ibunda yang telah berpulang ke Rahmatullah.
Baca juga: Pemkot Tarakan berhasil menurunkan angka stunting jadi 15,4 persen
Baca juga: Wali Kota Tarakan berharap LKPD tahun 2022 memperoleh hasil penilaian baik
Wali Kota Tarakan, Kalimantan Utara Khairul menggelar kegiatan bedah buku biografinya berjudul " 1000 Jalan Pengabdian : Refleksi Empat Tahun Kepemimpinan" di Tarakan, Kamis (2/3). ANTARA/Susylo Asmalyah.
"Saya ingin walaupun jaman berbeda, tapi inspirasi perjuangan hidup itu harus tetap ada. Banyak orang - orang sukses itu karena memang betul - betul merangkak dari bawah," kata Khairul.
Dia mengungkapkan bahwa orang sukses itu mulai dari nol, tapi mereka gigih berjuang untuk memperbaiki hidupnya.
Bedah buku ini menghadirkan panelis dari Dosen Universitas Borneo Tarakan Prof.Dr. Yahya Ahmad Zein, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Tarakan Edwin Triyoga dan Tokoh Masyarakat Syamsi Sarman.
Kisah hidup, gagasan, ide, pemikiran, dan pengabdian untuk masyarakat merupakan bagian dari isi buku setebal 232 halaman ini ditulis oleh Awan Setiawan.
Buku ini menceritakan bagaimana Khairul kecil yang lahir di Parepare pada 3 Juni 1964 yang lahir dari seorang ibu yang "iron lady" bernama Halifah dan ayahnya bernama Abdul Latif yang berdarah Bugis.
Diceritakan dalam buku ini bagaimana Khairul kecil memiliki cita - cita menjadi dokter yang terinspirasi dari sandiwara radio yang menceritakan tentang pengabdian seorang.
Tidak hanya itu, sebagai di samping sebagai biografi, buku ini memuat data-data pembangunan Tarakan sepanjang empat tahun kepemimpinan sebagai bentuk pertanggungjawaban bagi masyarakat.
Wali Kota juga ingin memberikan inspirasi dan referensi bagi seluruh masyarakat Kota Tarakan khusunya generasi muda untuk berjuang menjalani hidup dan menggapai mimpi.
"Gantungkan cita-citamu setinggi langit karna jika engkau jatuh, kau akan jatuh di antara bintang-bintang," kata Khairul.
Di dalam bedah buku yang bertepatan dengan momen 4 tahun kepemimpinan ini, Wali Kota mengungkapkan telah banyak program yg telah terealisasi, namun juga masih ada program yang masih harus dicapai.
Untuk itu di kesempatan ini Wali Kota mengajak seluruh masyarakat Kota Tarakan untuk turut berpartisipasi demi terwujudnya Tarakan sebagai kota smart city.
Di kesempatan ini pula, Ia mempersembahkan buku ini secara simbolis untuk orang-orang spesial yang mewarnai kehidupannya, khususnya bagi almarhumah Ibunda yang telah berpulang ke Rahmatullah.
Baca juga: Pemkot Tarakan berhasil menurunkan angka stunting jadi 15,4 persen
Baca juga: Wali Kota Tarakan berharap LKPD tahun 2022 memperoleh hasil penilaian baik