Tarakan (ANTARA) - Ribuan perempuan termasuk Polwan dan Bhayangkari ikut meriahkan Parade Perempuan Berkebaya Peringatan Hari Kartini di Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara.
“Kami dari jajaran Polres Malinau melalui Polwan dan Bhayangkari ikut serta memeriahkan Parade Perempuan Berkebaya. Kegiatan ini merupakan momentum untuk memperkenalkan salah satu budaya tradisional Indonesia berupa kebaya," kata Kapolres Malinau AKBP Andreas Deddy Wijaya di Malinau, Sabtu.
Dia mengatakan kebaya juga merupakan budaya asli dari Indonesia dan kita harus bangga dengan kebaya, karena kebaya adalah Indonesia.
Ribuan kaum perempuan dari berbagai komunitas dan instansi Pemerintah dari seluruh penjuru di wilayah Kabupaten Malinau mengenakan pakaian kebaya saat mengikuti Parade Perempuan Berkebaya tersebut.
Ketua Bhayangkari Cabang Malinau Dewi Andreas beserta pengurus Bhayangkari Cabang Malinau dan Polwan Polres Malinau turut ikut serta dalam Parade Perempuan Berkebaya.
Kegiatan tersebut digelar Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kabupaten Malinau di lapangan Panggung Kesenian Budaya Padan Liu’ Burung yang diikuti oleh 35 organisasi wanita yang tergabung dalam GOW Kabupaten Malinau.
Kegiatan Parade Perempuan Berkebaya sendiri dimulai dari depan Stadion Sepak Bola Utama Kabupaten Malinau dan finish di lapangan Prosehat, Panggung Kesenian Budaya Padan Liu’ Burung.
Antusias kaum perempuan untuk mengikuti parade ini juga nampak sangat tinggi. Terbukti dengan banyaknya peserta yang hadir mengikuti parade yang dimulai dari Stadion Sepak Bola Utama Malinau hingga finish di Panggung Kesenian Budaya Padan Liu’ Burung.
Andreas mengatakan Polri menjadi salah satu penggagas untuk memperkenalkan pakaian kebaya ke internal, sehingga anggota Polri dan keluarganya ikut menjadi penggerak untuk mengenalkan budaya Indonesia.
“Kami berharap, acara ini bukan hanya sampai disini saja, teruskan gebyar ini agar budaya kita untuk melestarikan kebaya sebagai warisan budaya leluhur sekaligus memperkuat gerakan pelestarian budaya melalui pengenalan dan ajakan menggunakan kebaya kepada generasi muda,” terangnya
Sementara itu, Bupati Malinau Wempi W. Mawa memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada ibu-ibu atau kaum perempuan Kabupaten Malinau yang telah menyelenggarakan dan berpartisipasi dalam kegiatan ini.
“Kartini adalah pahlawan kita semua, seorang yang pemberani yang telah melakukan sesuatu yang luar biasa bagi kaum perempuan," kata Wempi.
Kaum perempuan Kabupaten Malinau telah menunjukkannya dengan memberi dukungan kepada bangsa, negara bahkan daerah dengan menggunakan atribut daerah yang luar biasa.
Baca juga: Hari Kartini merupakan momentum menuju kesetaraan
Baca juga: Peringati Hari Kartini, Bhayangkari-Grab MoU digitalisasi UMKM se-Indonesia
“Kami dari jajaran Polres Malinau melalui Polwan dan Bhayangkari ikut serta memeriahkan Parade Perempuan Berkebaya. Kegiatan ini merupakan momentum untuk memperkenalkan salah satu budaya tradisional Indonesia berupa kebaya," kata Kapolres Malinau AKBP Andreas Deddy Wijaya di Malinau, Sabtu.
Dia mengatakan kebaya juga merupakan budaya asli dari Indonesia dan kita harus bangga dengan kebaya, karena kebaya adalah Indonesia.
Ribuan kaum perempuan dari berbagai komunitas dan instansi Pemerintah dari seluruh penjuru di wilayah Kabupaten Malinau mengenakan pakaian kebaya saat mengikuti Parade Perempuan Berkebaya tersebut.
Ketua Bhayangkari Cabang Malinau Dewi Andreas beserta pengurus Bhayangkari Cabang Malinau dan Polwan Polres Malinau turut ikut serta dalam Parade Perempuan Berkebaya.
Kegiatan tersebut digelar Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kabupaten Malinau di lapangan Panggung Kesenian Budaya Padan Liu’ Burung yang diikuti oleh 35 organisasi wanita yang tergabung dalam GOW Kabupaten Malinau.
Kegiatan Parade Perempuan Berkebaya sendiri dimulai dari depan Stadion Sepak Bola Utama Kabupaten Malinau dan finish di lapangan Prosehat, Panggung Kesenian Budaya Padan Liu’ Burung.
Antusias kaum perempuan untuk mengikuti parade ini juga nampak sangat tinggi. Terbukti dengan banyaknya peserta yang hadir mengikuti parade yang dimulai dari Stadion Sepak Bola Utama Malinau hingga finish di Panggung Kesenian Budaya Padan Liu’ Burung.
Andreas mengatakan Polri menjadi salah satu penggagas untuk memperkenalkan pakaian kebaya ke internal, sehingga anggota Polri dan keluarganya ikut menjadi penggerak untuk mengenalkan budaya Indonesia.
“Kami berharap, acara ini bukan hanya sampai disini saja, teruskan gebyar ini agar budaya kita untuk melestarikan kebaya sebagai warisan budaya leluhur sekaligus memperkuat gerakan pelestarian budaya melalui pengenalan dan ajakan menggunakan kebaya kepada generasi muda,” terangnya
Sementara itu, Bupati Malinau Wempi W. Mawa memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada ibu-ibu atau kaum perempuan Kabupaten Malinau yang telah menyelenggarakan dan berpartisipasi dalam kegiatan ini.
“Kartini adalah pahlawan kita semua, seorang yang pemberani yang telah melakukan sesuatu yang luar biasa bagi kaum perempuan," kata Wempi.
Kaum perempuan Kabupaten Malinau telah menunjukkannya dengan memberi dukungan kepada bangsa, negara bahkan daerah dengan menggunakan atribut daerah yang luar biasa.
Baca juga: Hari Kartini merupakan momentum menuju kesetaraan
Baca juga: Peringati Hari Kartini, Bhayangkari-Grab MoU digitalisasi UMKM se-Indonesia