Tanjung Selor (ANTARA) - Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) Drs. H. Zainal A. Paliwang didampingi sang Istri yang juga Ketua TP PKK Kaltara, Hj. Rachmawati Zainal, SH., berjalan bergandengan di catwalk depan Istana Merdeka, Jakarta, Ahad (1/10).
Pasangan tersebut tampil kompak bernuansa kearifan lokal dengan mengenakan pakaian batik disandingkan aksesoris berupa singal, kalung manik-manik dihiasi dengan taring besar dan tas rotan khas Bumi Benuanta.
Ini merupakan event “Istana Berbatik” yang digelar dalam rangka dalam memperingati Hari Batik Nasional tersebut dihadiri langsung oleh Presiden RI Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Jokowi serta Wakil Presiden Ma’ruf Amin didampingi istri Wury Estu Handayani.
Dalam sambutannya, Presiden menyampaikan bahwa batik merupakan warisan budaya tak benda yang telah diakui UNESCO pada 2 Oktober 2009 lalu.
“Saya mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk menumbuhkan kebanggaan pada kekayaan seni dan budaya Indonesia serta aktif melestarikan dan mengembangkannya,” ujar Presiden yang tampil mengenakan batik bermotif Parang Barong Seling Kembang Udan Iris didominasi warna coklat.
Presiden menambahkan, dengan ditetapkan 2 Oktober sebagai perayaan Hari Batik Nasional, Presiden menyebut bangsa Indonesia perlu bersyukur karena memiliki batik yang telah dikenal dunia sebagai identitas bangsa.
“Bangsa Indonesia patut bersyukur memiliki batik yang bukan hanya sebagai karya seni biasa, tapi merupakan warisan budaya tak benda dunia,” jelasnya.
Peragaan busana ini melibatkan tak kurang dari 500 peserta yang antara lain, terdiri dari pimpinan lembaga negara, anggota Kabinet Indonesia Maju, perwakilan badan usaha milik negara (BUMN), gubernur , tokoh publik, atlet, model, perwakilan kerajaan-kerajaan nusantara, hingga duta besar negara-negara sahabat. (dkisp)
Pasangan tersebut tampil kompak bernuansa kearifan lokal dengan mengenakan pakaian batik disandingkan aksesoris berupa singal, kalung manik-manik dihiasi dengan taring besar dan tas rotan khas Bumi Benuanta.
Ini merupakan event “Istana Berbatik” yang digelar dalam rangka dalam memperingati Hari Batik Nasional tersebut dihadiri langsung oleh Presiden RI Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Jokowi serta Wakil Presiden Ma’ruf Amin didampingi istri Wury Estu Handayani.
Dalam sambutannya, Presiden menyampaikan bahwa batik merupakan warisan budaya tak benda yang telah diakui UNESCO pada 2 Oktober 2009 lalu.
“Saya mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk menumbuhkan kebanggaan pada kekayaan seni dan budaya Indonesia serta aktif melestarikan dan mengembangkannya,” ujar Presiden yang tampil mengenakan batik bermotif Parang Barong Seling Kembang Udan Iris didominasi warna coklat.
Presiden menambahkan, dengan ditetapkan 2 Oktober sebagai perayaan Hari Batik Nasional, Presiden menyebut bangsa Indonesia perlu bersyukur karena memiliki batik yang telah dikenal dunia sebagai identitas bangsa.
“Bangsa Indonesia patut bersyukur memiliki batik yang bukan hanya sebagai karya seni biasa, tapi merupakan warisan budaya tak benda dunia,” jelasnya.
Peragaan busana ini melibatkan tak kurang dari 500 peserta yang antara lain, terdiri dari pimpinan lembaga negara, anggota Kabinet Indonesia Maju, perwakilan badan usaha milik negara (BUMN), gubernur , tokoh publik, atlet, model, perwakilan kerajaan-kerajaan nusantara, hingga duta besar negara-negara sahabat. (dkisp)