Tarakan (ANTARA) - Kalimantan Utara merupakan provinsi pemekaran dari Kalimantan Timur, secara resmi mulai aktif sejak tanggal 22 April 2012 sebagai provinsi yang ke 34 di Indonesia.
Provinsi Kalimantan Utara merupakan wilayah kepulauan yang terdiri dari empat Kabupaten yaitu Kabupaten Bulungan, Kabupaten Nunukan, Kabupaten Malinau, dan Kabupaten Tana Tidung, serta satu Kota yaitu Wilayah Kalimantan Utara.
Sedangkan kabupaten di Kalimantan Timur yaitu Tanjung Selor, provinsi ini berbatasan langsung dengan negara tetangga, yaitu Negara Bagian Sabah dan Serawak.
Sebagai wilayah kepulauan, memiliki tantangan tersendiri didalam pembangunan dan membangun konektifitas antar wilayah baik daratan maupun kepulauan, guna menumbuhkan perekonomiannya.
Kebijakan pengembangan kawasan di Kalimantan Utara difokuskan pada Strategi bidang ekonomi dalam hal produksi, pengolahan hasil perkebunan, tambang.
Pengembangan kegiatan ekonomi di kawasan strategis sangat erat kaitannya dengan memberdayakan masyarakat berbasis potensi ekonomi wilayah, sehingga dapat meningkatkan nilai tambah daya saing komoditas unggulan.
Pemerintah provinsi dan daerah terus melakukan langkah strategi guna meningkatkan dan menumbuhkan ekonomi di Kalimantan Utara guna kesejahteraan masyarakat.
Tak dipungkiri bahwa pertumbuhan ekonomi di Kalimantan Utara masih ditopang oleh lapangan usaha ,ew pengguna QRIS sebesar 37.598 pengguna dan pengguna QRIS di akhir Desember 2023 sebesar 82. 054 pengguna sehingga ada peningkatan pengguna sebesar 118%.
QJika dilihat dari target yang ditetapkan KPw Bank Indonesia Provinsi Kaltara yaitu 43.511 di Th 2023, sedangkan realisasinya penambahan pencapaian pengguna sebesar 44.455 pengguna, artinya ada peningkatan capaian pengguna QRIS sebesar 102%.
Kontribusi wilayah dalam peningkatan pengguna QRIS masih didominasi oleh wilayah Kota Tarakan sebesar 58%, kemudian disusul oleh wilayah Kabupaten Bulungan sebesar 21%, kemudian wilayah Kabupaten Nunukan sebesar 11%, selanjutnya Kabupaten Malinau sebesar 9%, sedangkan Kabupaten Tana Tidung hanya memberikan kontribusi sebesar 1%.
Meskipun telah meningkat pengguna QRIS di Provinsi Kalimantan Utara, namun melihat kontribusi masing-masing wilayah maka masih perlu adanya strategi lain yang perlu diterapkan oleh KPw Bank Indonesia Provinsi Kaltara untuk mengoptimalkan peluang yang ada di Provinsi Kaltara.
Upaya peningakatan jumlah merchant juga menjadikan salah satu suplay terhadap jumlah merchant pengguna QRIS dan peningkatan transaksi. QRIS merupakan entry point bagi merchant kedalam ekosistem digitalisasi khusunya UMKM guna mendukung inklusi ekonomi dan keuangan.
Jumlah merchant dan penambahan merchant di Provinsi Kaltara Tahun 2023, dari 53.609 menjadi 78.116, peningkatan merchant sebesar 46%. Peningkatan merchant dilihat dari masing-masing wilayah, Tarakan masih mendomonasi peningkatan merchant sebesar 51%, Kabupaten Nunukan sebesar 23%, Kabupaten Bulungan sebesar 17%, kemudian Kabupaten Malinau sebesar 7%, sedangkan Kabupaten Tana Tidung sebesar 2%.
Peningkatan merchant pengguna QRIS memberikan kontribu pada peningkatan transaksi di Prov. Kaltara. Nominal dan volume Transaksi QRIS Provinsi Kalimantan Utara Tahun 2023 mengalami kenaikan sebesar 205%, dimana jumlah volume transaksi QRIS Tahun 2022 sebesar 518.297 dan di Tahun 2023 meningkat sebesar 1.580.530, peningkatan yang sangat masif.
Peningkatan ini dikontribusi dari masing-masing wilayah yang ada di Prov. Kaltara, dan yang masih mendominasi Kota Tarakan sebesar 63%, Kabupaten Bulungan sebesar 23%, Kabupaten Nunukan 9%, kemudian Kabupaten Malinau sebesar 6%, sedangkan Kabupaten Tana Tidung sebesar 1%.
Jika dilihat dari data peningkatan pengguna, peningkatan merchant, dan peningkatan transaksi, maka masih ada cela pada jumlah masing-masing wilayah yang berkontribusi. Dimana jumlah penambahan merchant di Kabupaten Nunukan mengalami peningkatan sebesar 23%, namun peningkatan transaksi hanya sebesar 9%, tidak berbanding lurus dengan peningkatan jumlah merchant.
Kondisi tersebut dapat menjadi catatan bagi KPw Bank Indonesia Prov. Kaltara untuk lebih menerapkan berbagai strategi agar peluang-peuang yang ada di wilayah Provinsi Kaltara dapat dioptimalkan.
Mungkin saja melakukan berbagai pendekatan dengan menggandeng dari perbankan yang ada di Prov. Kaltara. misal kegiatan yang telah dilakukan oleh unit Sistem Pembayaran KPw Bank Indonesia Provinsi Kaltara mengundang seluruh pengelola sistem pembayaran pada perbankan yang ada di wilayah Provinsi Kaltara, masih perlu ditingkatakan dan masih harus menambah berbagai terobosan strategi guna meningkatan pengguna QRIS, penambahan merchant, dan meningkatkan transaksi melalui QRIS.
Dr. Ana Sriekaningsih.,S.E.,M.M
Politeknik Bisnis Kaltara
Anggota Forum Komunikasi Akademisi Penulis Populer Kebijakan BI.
Baca juga: Program CBP Rupiah Penting Untuk Kemajuan Ekonomi Lokal
Baca juga: BI Perkirakan Perekonomian Kaltara Kembali Tumbuh Positif Pada 2024
Provinsi Kalimantan Utara merupakan wilayah kepulauan yang terdiri dari empat Kabupaten yaitu Kabupaten Bulungan, Kabupaten Nunukan, Kabupaten Malinau, dan Kabupaten Tana Tidung, serta satu Kota yaitu Wilayah Kalimantan Utara.
Sedangkan kabupaten di Kalimantan Timur yaitu Tanjung Selor, provinsi ini berbatasan langsung dengan negara tetangga, yaitu Negara Bagian Sabah dan Serawak.
Sebagai wilayah kepulauan, memiliki tantangan tersendiri didalam pembangunan dan membangun konektifitas antar wilayah baik daratan maupun kepulauan, guna menumbuhkan perekonomiannya.
Kebijakan pengembangan kawasan di Kalimantan Utara difokuskan pada Strategi bidang ekonomi dalam hal produksi, pengolahan hasil perkebunan, tambang.
Pengembangan kegiatan ekonomi di kawasan strategis sangat erat kaitannya dengan memberdayakan masyarakat berbasis potensi ekonomi wilayah, sehingga dapat meningkatkan nilai tambah daya saing komoditas unggulan.
Pemerintah provinsi dan daerah terus melakukan langkah strategi guna meningkatkan dan menumbuhkan ekonomi di Kalimantan Utara guna kesejahteraan masyarakat.
Tak dipungkiri bahwa pertumbuhan ekonomi di Kalimantan Utara masih ditopang oleh lapangan usaha ,ew pengguna QRIS sebesar 37.598 pengguna dan pengguna QRIS di akhir Desember 2023 sebesar 82. 054 pengguna sehingga ada peningkatan pengguna sebesar 118%.
QJika dilihat dari target yang ditetapkan KPw Bank Indonesia Provinsi Kaltara yaitu 43.511 di Th 2023, sedangkan realisasinya penambahan pencapaian pengguna sebesar 44.455 pengguna, artinya ada peningkatan capaian pengguna QRIS sebesar 102%.
Kontribusi wilayah dalam peningkatan pengguna QRIS masih didominasi oleh wilayah Kota Tarakan sebesar 58%, kemudian disusul oleh wilayah Kabupaten Bulungan sebesar 21%, kemudian wilayah Kabupaten Nunukan sebesar 11%, selanjutnya Kabupaten Malinau sebesar 9%, sedangkan Kabupaten Tana Tidung hanya memberikan kontribusi sebesar 1%.
Meskipun telah meningkat pengguna QRIS di Provinsi Kalimantan Utara, namun melihat kontribusi masing-masing wilayah maka masih perlu adanya strategi lain yang perlu diterapkan oleh KPw Bank Indonesia Provinsi Kaltara untuk mengoptimalkan peluang yang ada di Provinsi Kaltara.
Upaya peningakatan jumlah merchant juga menjadikan salah satu suplay terhadap jumlah merchant pengguna QRIS dan peningkatan transaksi. QRIS merupakan entry point bagi merchant kedalam ekosistem digitalisasi khusunya UMKM guna mendukung inklusi ekonomi dan keuangan.
Jumlah merchant dan penambahan merchant di Provinsi Kaltara Tahun 2023, dari 53.609 menjadi 78.116, peningkatan merchant sebesar 46%. Peningkatan merchant dilihat dari masing-masing wilayah, Tarakan masih mendomonasi peningkatan merchant sebesar 51%, Kabupaten Nunukan sebesar 23%, Kabupaten Bulungan sebesar 17%, kemudian Kabupaten Malinau sebesar 7%, sedangkan Kabupaten Tana Tidung sebesar 2%.
Peningkatan merchant pengguna QRIS memberikan kontribu pada peningkatan transaksi di Prov. Kaltara. Nominal dan volume Transaksi QRIS Provinsi Kalimantan Utara Tahun 2023 mengalami kenaikan sebesar 205%, dimana jumlah volume transaksi QRIS Tahun 2022 sebesar 518.297 dan di Tahun 2023 meningkat sebesar 1.580.530, peningkatan yang sangat masif.
Peningkatan ini dikontribusi dari masing-masing wilayah yang ada di Prov. Kaltara, dan yang masih mendominasi Kota Tarakan sebesar 63%, Kabupaten Bulungan sebesar 23%, Kabupaten Nunukan 9%, kemudian Kabupaten Malinau sebesar 6%, sedangkan Kabupaten Tana Tidung sebesar 1%.
Jika dilihat dari data peningkatan pengguna, peningkatan merchant, dan peningkatan transaksi, maka masih ada cela pada jumlah masing-masing wilayah yang berkontribusi. Dimana jumlah penambahan merchant di Kabupaten Nunukan mengalami peningkatan sebesar 23%, namun peningkatan transaksi hanya sebesar 9%, tidak berbanding lurus dengan peningkatan jumlah merchant.
Kondisi tersebut dapat menjadi catatan bagi KPw Bank Indonesia Prov. Kaltara untuk lebih menerapkan berbagai strategi agar peluang-peuang yang ada di wilayah Provinsi Kaltara dapat dioptimalkan.
Mungkin saja melakukan berbagai pendekatan dengan menggandeng dari perbankan yang ada di Prov. Kaltara. misal kegiatan yang telah dilakukan oleh unit Sistem Pembayaran KPw Bank Indonesia Provinsi Kaltara mengundang seluruh pengelola sistem pembayaran pada perbankan yang ada di wilayah Provinsi Kaltara, masih perlu ditingkatakan dan masih harus menambah berbagai terobosan strategi guna meningkatan pengguna QRIS, penambahan merchant, dan meningkatkan transaksi melalui QRIS.
Dr. Ana Sriekaningsih.,S.E.,M.M
Politeknik Bisnis Kaltara
Anggota Forum Komunikasi Akademisi Penulis Populer Kebijakan BI.
Baca juga: Program CBP Rupiah Penting Untuk Kemajuan Ekonomi Lokal
Baca juga: BI Perkirakan Perekonomian Kaltara Kembali Tumbuh Positif Pada 2024