Makassar (ANTARA) - Manajemen PT Perkebunan Nusantara (PTPN) III (Persero) berupaya mengoptimalkan proses produksi pabrik gula di Sulawesi Selatan (Sulsel) untuk memenuhi kebutuhan gula dalam negeri.
"Pabrik gula di Sulsel adalah bagian dari 36 pabrik gula yang tersebar di Indonesia ini harus dioptimalkan produksinya agar dapat memenuhi kebutuhan gula dalam negeri," kata Direktur Manajemen Risiko PT Perkebunan Nusantara (PTPN) III (Persero) M Arifin Firdaus di Makassar, Kamis.
Ia mengatakan optimalisasi proses produksi gula di Sulsel itu merupakan tindak lanjut dari arahan Presiden Joko Widodo untuk melakukan percepatan hilirisasi sumber daya di daerah, salah satunya oleh PT Perkebunan Nusantara (PTPN) melalui Proyek Strategis Nasional (PSN).
Berkaitan dengan hal tersebut, PTPN melakukan sosialisasi ke PTPN Group dengan yang dihadiri sejumlah perwakilan pemerintah daerah agar turut mendorong optimalisasi PSN di daerah.
Hal itu dilakukan agar Indonesia yang masih melakukan impor gula segera dapat ditekan.
Oleh karena itu, mengoptimalkan pabrik gula yang ada, misalnya Sulsel yang memiliki dua pabrik gula, diharapkan dapat memenuhi kebutuhan lokal,
"Namun selama ini, karena alasan keterbatasan bahan baku, maka gula dari luar Sulawesi pun didatangkan," ujarnya.
Arifin berharap Sulsel sebagai salah satu penghasil tebu dapat meningkatkan produktivitasnya.
Adapun luasan lahan yang dikelola tercatat seluas 175 hektare di beberapa kabupaten di Indonesia. Berdasarkan Perpres 40, PTPN ditunjuk jadi pelaksana dan lumbung tebu salah satunya berada di Sulsel.
"Mudah-mudahan kita dapat melakukan sinergitas bersama, khususnya para pimpinan daerah dalam proses hilirisasi ini," ujarnya.
Baca juga: Warga Nunukan keluhkan harga gula dan terigu
Baca juga: Presiden curiga, permainan harga gula-bawang merah
"Pabrik gula di Sulsel adalah bagian dari 36 pabrik gula yang tersebar di Indonesia ini harus dioptimalkan produksinya agar dapat memenuhi kebutuhan gula dalam negeri," kata Direktur Manajemen Risiko PT Perkebunan Nusantara (PTPN) III (Persero) M Arifin Firdaus di Makassar, Kamis.
Ia mengatakan optimalisasi proses produksi gula di Sulsel itu merupakan tindak lanjut dari arahan Presiden Joko Widodo untuk melakukan percepatan hilirisasi sumber daya di daerah, salah satunya oleh PT Perkebunan Nusantara (PTPN) melalui Proyek Strategis Nasional (PSN).
Berkaitan dengan hal tersebut, PTPN melakukan sosialisasi ke PTPN Group dengan yang dihadiri sejumlah perwakilan pemerintah daerah agar turut mendorong optimalisasi PSN di daerah.
Hal itu dilakukan agar Indonesia yang masih melakukan impor gula segera dapat ditekan.
Oleh karena itu, mengoptimalkan pabrik gula yang ada, misalnya Sulsel yang memiliki dua pabrik gula, diharapkan dapat memenuhi kebutuhan lokal,
"Namun selama ini, karena alasan keterbatasan bahan baku, maka gula dari luar Sulawesi pun didatangkan," ujarnya.
Arifin berharap Sulsel sebagai salah satu penghasil tebu dapat meningkatkan produktivitasnya.
Adapun luasan lahan yang dikelola tercatat seluas 175 hektare di beberapa kabupaten di Indonesia. Berdasarkan Perpres 40, PTPN ditunjuk jadi pelaksana dan lumbung tebu salah satunya berada di Sulsel.
"Mudah-mudahan kita dapat melakukan sinergitas bersama, khususnya para pimpinan daerah dalam proses hilirisasi ini," ujarnya.
Baca juga: Warga Nunukan keluhkan harga gula dan terigu
Baca juga: Presiden curiga, permainan harga gula-bawang merah