Tarakan (ANTARA) - Pemerintah Kalimantan Utara mendukung hak bahasa isyarat sebagai bagian dari keragaman bahasa dan budaya.
“Saya merasa sangat bangga dapat hadir di tengah-tengah saudara dan berharap kegiatan ini dapat memberikan nilai positif dalam rangka pencapaian tujuan pelestarian bahasa isyarat sebagai bagian dari keragaman bahasa dan budaya,” kata Staf Ahli Bidang Ekonomi, Pembangunan, dan Hubungan Antar Lembaga Sekretariat Daerah (Setda) Wahyuni Nuzband saat membuka seminar Hari Bahasa Isyarat International (HBBI) yang diselenggarakan di Tanjung Selor, Bulungan, Rabu.
Ia memberikan apresiasi dan terima kasih kepada pihak penyelenggara yakni gerakan untuk kesejahteraan tuna rungu Indonesia (GERKATIN) yang telah melaksanakan kegiatan ini guna mengedukasi masyarakat tentang bahasa isyarat.
Dalam kegiatan yang bertajuk “Tunjukkan Isyaratmu! Dukung Hak Bahasa Isyarat”.
Di menyampaikan bahwa pemerintah terus mengupayakan agar sahabat tuli (tunarungu,red) mendapatkan ruang gerak yang aman untuk berkreasi dan beraktivitas.
Ia mengatakan, salah satu wujud keadilan bagi sahabat tuli adalah tidak melakukan diskriminasi.
“Walaupun dalam diri mereka ada kekurangan, kita tidak boleh bersikap membeda-bedakan mereka,” ungkapnya.
Melihat kesadaran masyarakat tentang sahabat tuli, ia bersyukur tidak sedikit dari masyarakat yang telah belajar menggunakan bahasa isyarat untuk berkomunikasi dengan sahabat tuli.
Penggunaan ahli bahasa di beberapa media televisi saat ini membantu sahabat tuli mendapatkan informasi.
“Pada kesempatan ini juga, saya dapat belajar dengan saudara sekalian untuk mengerti bahasa isyarat. walaupun tidak sepenuhnya, saya akan berusaha dan mengerti dengan cepat agar bisa lebih mudah berkomunikasi dengan saudara kita yang tuli,” kata Wahyuni.
Ia juga menambahkan, bahwa pada penerimaan Calon Apratur Sipil Negara (ASN), Pemerintah Kaltara juga membuka kesempatan bagi penyandang disabilitas.
“Pada penerimaan ASN, Pemprov juga menyediakan kuota,” tambahnya.
Kegiatan ini juga dirangkaikan dengan pelantikan DPD Gerkatin Kaltara. Untuk diketahui Indonesia termasuk dalam anggota Federasi Tuli Internasional pada tahun 2017 lalu.
“Saya merasa sangat bangga dapat hadir di tengah-tengah saudara dan berharap kegiatan ini dapat memberikan nilai positif dalam rangka pencapaian tujuan pelestarian bahasa isyarat sebagai bagian dari keragaman bahasa dan budaya,” kata Staf Ahli Bidang Ekonomi, Pembangunan, dan Hubungan Antar Lembaga Sekretariat Daerah (Setda) Wahyuni Nuzband saat membuka seminar Hari Bahasa Isyarat International (HBBI) yang diselenggarakan di Tanjung Selor, Bulungan, Rabu.
Ia memberikan apresiasi dan terima kasih kepada pihak penyelenggara yakni gerakan untuk kesejahteraan tuna rungu Indonesia (GERKATIN) yang telah melaksanakan kegiatan ini guna mengedukasi masyarakat tentang bahasa isyarat.
Dalam kegiatan yang bertajuk “Tunjukkan Isyaratmu! Dukung Hak Bahasa Isyarat”.
Di menyampaikan bahwa pemerintah terus mengupayakan agar sahabat tuli (tunarungu,red) mendapatkan ruang gerak yang aman untuk berkreasi dan beraktivitas.
Ia mengatakan, salah satu wujud keadilan bagi sahabat tuli adalah tidak melakukan diskriminasi.
“Walaupun dalam diri mereka ada kekurangan, kita tidak boleh bersikap membeda-bedakan mereka,” ungkapnya.
Melihat kesadaran masyarakat tentang sahabat tuli, ia bersyukur tidak sedikit dari masyarakat yang telah belajar menggunakan bahasa isyarat untuk berkomunikasi dengan sahabat tuli.
Penggunaan ahli bahasa di beberapa media televisi saat ini membantu sahabat tuli mendapatkan informasi.
“Pada kesempatan ini juga, saya dapat belajar dengan saudara sekalian untuk mengerti bahasa isyarat. walaupun tidak sepenuhnya, saya akan berusaha dan mengerti dengan cepat agar bisa lebih mudah berkomunikasi dengan saudara kita yang tuli,” kata Wahyuni.
Ia juga menambahkan, bahwa pada penerimaan Calon Apratur Sipil Negara (ASN), Pemerintah Kaltara juga membuka kesempatan bagi penyandang disabilitas.
“Pada penerimaan ASN, Pemprov juga menyediakan kuota,” tambahnya.
Kegiatan ini juga dirangkaikan dengan pelantikan DPD Gerkatin Kaltara. Untuk diketahui Indonesia termasuk dalam anggota Federasi Tuli Internasional pada tahun 2017 lalu.