Tarakan (ANTARA) - Pertumbuhan kredit atau pembiayaan yang disalurkan oleh perbankan di Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) pada September 2024 tercatat mengalami peningkatan sebesar 9,51 persen (yoy).
"Namun menurun dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 12,43 persen (yoy). Total nominal kredit outstanding September 2024 sebesar Rp19,25 triliun," kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kaltara Wahyu Indra Sukma di Tarakan, Kamis.
Pertumbuhan kredit periode laporan didukung dengan kualitas kredit yang masih terjaga dengan non performing loan (NPL) di level 0,94 persen, jauh lebih rendah dibandingkan threshold NPL yang ditetapkan Bank Indonesia sebesar lima persen.
"Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) di Provinsi Kaltara pada September 2024 tetap tumbuh sebesar 8,89 persen (yoy), meningkat dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 7,87 persen (yoy)," kata Wahyu.
Pertumbuhan DPK didorong oleh tetap tumbuhnya komponen Giro sebesar 30,67 persen (yoy), lebih tinggi dari bulan sebelumnya sebesar 22,53 persen (yoy) serta meningkatnya komponen Tabungan tumbuh sebesar 5,32 persen (yoy) lebih rendah dari bulan sebelumnya sebesar 6,51 persen (yoy).
Di sisi lain, komponen Deposito berlanjut terkontraksi sebesar -0,80 persen (yoy), membaik dibandingkan kontraksi bulan sebelumnya sebesar -0,96 persen (yoy).
Pertumbuhan DPK tersebut didorong oleh pertumbuhan positif DPK Perorangan, DPK Pemerintah dan DPK Lainnya pada periode laporan.
Pertumbuhan Total Kredit pada bulan laporan didukung oleh seluruh komponen kredit. Kredit Modal Kerja (pangsa 35,48 persen) mengalami pertumbuhan sebesar 15,70 persen (yoy) dengan total outstanding Rp6,83 triliun.
Pertumbuhan Kredit Konsumsi untuk pangsa 33,64 persen mengalami pertumbuhan sebesar 13,23 persen (yoy) dengan total outstanding Rp6,47 triliun.
Pertumbuhan Kredit Investasi untuk pangsa 30,88 persen mengalami kotraksi sebesar -0,18 persen (yoy) dengan total outstanding Rp5,94 triliun.
Waktu mengungkapkan bahwa peningkatan pertumbuhan penyaluran kredit pada awal triwulan IV 2024 ini merupakan cerminan optimisme masyarakat terhadap perekonomian ke depan.
Terutama pada Kredit Modal Kerja yang meningkat seiring dengan peningkatan kebutuhan bisnis ke depan.
Secara sektoral, tiga sektor Lapangan Usaha (LU) utama yang menjadi andil terbesar pangsa kredit yaitu LU Pertanian dan Kehutanan dengan pangsa 17,88 persen, Industri Pengolahan pangsa 16,49 persen, dan Perdagangan Besar & Eceran pangsa 15,91 persen.
Pertumbuhan positif kredit pada September 2024 juga dimotori oleh beberapa sektor unggulan Kaltara, khususnya LU Industri Pengolahan, LU Jasa Pendidikan dan LU Transportasi, Gudang dan Komunikasi.
Penyaluran kredit pada LU Industri Pengolahan melanjutkan peningkatan pertumbuhan sebesar 100,21 persen (yoy) sejalan dengan adanya pembangunan pabrik di sektor industri pengolahan di Kaltara sedangkan peningkatan pada LU transportasi, gudang dan komunikasi sebesar 50,33 persen (yoy) sejalan dengan berlanjutnya pembangunan infrastruktur di Kaltara.
"Serta peningkatan transaksi E-Commerce dan digitalisasi oleh Pemda di Kalimantan Utara," katanya.
Baca juga: Pertumbuhan Kredit Disalurkan Perbankan di Kaltara Meningkat 12,43 Persen
Baca juga: Krom Bank: Inovasi bank digital bangun kultur menabung anak muda
"Namun menurun dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 12,43 persen (yoy). Total nominal kredit outstanding September 2024 sebesar Rp19,25 triliun," kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kaltara Wahyu Indra Sukma di Tarakan, Kamis.
Pertumbuhan kredit periode laporan didukung dengan kualitas kredit yang masih terjaga dengan non performing loan (NPL) di level 0,94 persen, jauh lebih rendah dibandingkan threshold NPL yang ditetapkan Bank Indonesia sebesar lima persen.
"Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) di Provinsi Kaltara pada September 2024 tetap tumbuh sebesar 8,89 persen (yoy), meningkat dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 7,87 persen (yoy)," kata Wahyu.
Pertumbuhan DPK didorong oleh tetap tumbuhnya komponen Giro sebesar 30,67 persen (yoy), lebih tinggi dari bulan sebelumnya sebesar 22,53 persen (yoy) serta meningkatnya komponen Tabungan tumbuh sebesar 5,32 persen (yoy) lebih rendah dari bulan sebelumnya sebesar 6,51 persen (yoy).
Di sisi lain, komponen Deposito berlanjut terkontraksi sebesar -0,80 persen (yoy), membaik dibandingkan kontraksi bulan sebelumnya sebesar -0,96 persen (yoy).
Pertumbuhan DPK tersebut didorong oleh pertumbuhan positif DPK Perorangan, DPK Pemerintah dan DPK Lainnya pada periode laporan.
Pertumbuhan Total Kredit pada bulan laporan didukung oleh seluruh komponen kredit. Kredit Modal Kerja (pangsa 35,48 persen) mengalami pertumbuhan sebesar 15,70 persen (yoy) dengan total outstanding Rp6,83 triliun.
Pertumbuhan Kredit Konsumsi untuk pangsa 33,64 persen mengalami pertumbuhan sebesar 13,23 persen (yoy) dengan total outstanding Rp6,47 triliun.
Pertumbuhan Kredit Investasi untuk pangsa 30,88 persen mengalami kotraksi sebesar -0,18 persen (yoy) dengan total outstanding Rp5,94 triliun.
Waktu mengungkapkan bahwa peningkatan pertumbuhan penyaluran kredit pada awal triwulan IV 2024 ini merupakan cerminan optimisme masyarakat terhadap perekonomian ke depan.
Terutama pada Kredit Modal Kerja yang meningkat seiring dengan peningkatan kebutuhan bisnis ke depan.
Secara sektoral, tiga sektor Lapangan Usaha (LU) utama yang menjadi andil terbesar pangsa kredit yaitu LU Pertanian dan Kehutanan dengan pangsa 17,88 persen, Industri Pengolahan pangsa 16,49 persen, dan Perdagangan Besar & Eceran pangsa 15,91 persen.
Pertumbuhan positif kredit pada September 2024 juga dimotori oleh beberapa sektor unggulan Kaltara, khususnya LU Industri Pengolahan, LU Jasa Pendidikan dan LU Transportasi, Gudang dan Komunikasi.
Penyaluran kredit pada LU Industri Pengolahan melanjutkan peningkatan pertumbuhan sebesar 100,21 persen (yoy) sejalan dengan adanya pembangunan pabrik di sektor industri pengolahan di Kaltara sedangkan peningkatan pada LU transportasi, gudang dan komunikasi sebesar 50,33 persen (yoy) sejalan dengan berlanjutnya pembangunan infrastruktur di Kaltara.
"Serta peningkatan transaksi E-Commerce dan digitalisasi oleh Pemda di Kalimantan Utara," katanya.
Baca juga: Pertumbuhan Kredit Disalurkan Perbankan di Kaltara Meningkat 12,43 Persen
Baca juga: Krom Bank: Inovasi bank digital bangun kultur menabung anak muda