Tanjung Selor (ANTARA) - Hadroh Guru Tua merupakan kajian kitab para ulama klasik dan pembacaan nasihat nasihat Guru Tua yang dibacakan dalam bentuk Qosidah.
Kata Hadroh sendiri merupakan istilah yang digunakan oleh para sufi untuk suatu perkumpulan dengan tujuan kajian, nasehat, ataupun dzikir.
kemudian digunakan nama guru Guru Tua untuk mengambil keberkahan dan spirit Guru Tua dalam berdakwah. Kegiatan ini seperti rauhah dan majlis taklim yang terbuka untuk umum. Karena sejatinya ajaran Guru Tua melalui Al-Khairaat diharap bermanfaat sebagai pendidikan bagi semua kalangan.
Kegiatan seperti ini merupakan tradisi ulama ulama terdahulu untuk memberikan pelajaran dan keteladanan kepada masyarakat.
Kegiatan perdana hadroh Guru Tua ini dibuka pekan lalu di masjid Al Khairaat oleh Ketua Utama Al-Khairaat Habib Alwi bin Seggaf Aljufri dengan kajian kitab Asyyifa bi ta’rifi huquqil Mustafa yang ditulis oleh Qadhi Iyadh.
Dan pekan kedua akan dilaksanakan di Ponpes Al-Khairaat tanjung selor, dan hadroh pada pekan kedua akan diisi oleh Ustadz Mutahar Al- Jufri, MA selaku pimpinan pesantren dan ketua MUI Kaltara.
Pada pekan kedua, Ustadz Mutahar Aljufri,MA akan mengkaji Kitab Albarokah fi Fadhli Sa’yi Wal Harokah (Keberkahan dalam bekerja dan berusaha).
Kitab ini merupakan kitab yang menarik, sebab kitab ini berupaya untuk mengingatkan pembaca bahwa berkah atau keberkahan dalam hidup sering kali diperoleh melalui kerja keras, usaha yang sungguh-sungguh, dan sikap proaktif.
Baca juga: "Jumat Curhat"Polda Kaltara di Pondok Pesantren Fatimah Az-Zahra
Baca juga: Boy Rafli yakin santri masa depan mampu membangun Indonesia
Beberapa poin utama yang dibahas dalam kitab ini mencakup:
1. *Keutamaan Usaha*: pengarang kitab ini menjelaskan bahwa dalam Islam, bekerja dan berusaha dengan keras dianggap sebagai salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Allah. Usaha yang dilakukan dengan niat yang baik dan tujuan yang mulia akan membawa keberkahan dalam hidup.
2. Peran Gerak dan Aktivitas: Gerak atau aktivitas fisik dan mental dianggap penting dalam menjaga kesehatan, kesejahteraan, dan ketenangan jiwa. Islam mendorong umatnya untuk tidak hanya berdiam diri, tetapi terus berupaya dan bergerak dalam menjalani kehidupan.
3. Dalil-dalil dari Al-Quran dan Hadis:Kitab ini mengutip banyak ayat Al-Quran dan hadis Nabi Muhammad SAW yang menekankan pentingnya usaha, kerja keras, dan tidak bergantung pada nasib semata.
4. Penerapan dalam Kehidupan Sehari-hari: Penulis juga memberikan panduan praktis tentang bagaimana prinsip-prinsip usaha dan gerak ini bisa diterapkan dalam berbagai aspek kehidupan, baik dalam mencari nafkah, pendidikan, hingga dalam ibadah.
Secara keseluruhan, Al Barokah fi Fadlis Sa'yi wal Harokah mengajak pembaca untuk selalu bergerak dan berusaha sebagai bentuk ikhtiar yang akan mendatangkan keberkahan dari Allah. Kitab ini memberikan motivasi untuk tidak menyerah pada keadaan, tetapi terus berusaha dalam mencapai tujuan hidup.
Kajian ini akan dilangsungkan secara online dan offline dan terbuka untuk umum, kajian ini akan dilangsungkan di Masjid Alkhairaat Tanjung selor yang bertempat di jalan Jelarai.
Semoga Hadroh Guru Tua ini , akan mengalirkan keberkahan dan semangat Guru Tua kepada semua abna Alkhairaat dalam membangun umat yang berilmu dan berakhlakul Karimah . Aamiin.
Baca juga: Pertamina NRE Dukung Green Pesantren di IKN
Baca juga: Tim Penggerak PKK Kaltara Gelar Pesantren Kilat Ramadhan