Tarakan (ANTARA) - Saat memasuki halaman kantor PT. Pertamina EP Tarakan Field di kawasan Pamusian harus melapor dulu ke petugas jaga di posko keamanan dan menanyakan mencari siapa dan apa keperluannya. Tamu harus menukar kartu identitas dengan kartu yang diberikan petugas keamanan Pertamina EP Tarakan.
Sebelah kanan dari posko petugas keamanan ada gedung Realibilty, Availability and Maitenance (RAM) yang digunakan untuk ruang tunggu tamu dan ruang rapat. Uniknya dari dari gedung tersebut atapnya dipasang 10 unit solar panel, dimana solar panel tersebut berukuran 65 X 39 inchi.
“Solar panel itu untuk mengisi baterai yang digunakan yang digunakan untuk mengerakan panel hasil inovasi yang dirakit oleh para perwira Pertamina,” kata Community Development Officer PT Pertamina EP Tarakan Field Abrar Siregar di Tarakan, Senin (21/10).
Dia mengatakan Pertamina EP Tarakan saat sudah melakukan inovasi untuk melakukan aktivasi sumur – sumur minyak tua melalui Green Environmental Oil Pump Installation (GEMPI) yang menggunakan tenaga surya dari panel surya. Dari panel surya disalurkan untuk disimpan energi dalam baterai yang akan digunakan untuk mengerakan GEMPI yang oleh pihak Pertamina sudah berjalan sejak tahun 2022.
GEMPI merupakan solusi memproduksi sumur minyak tua tanpa sumber listrik dengan menggabungkan dua teknologi yakni teknologi photovoltaic yang berasal dari solar cell dan teknologi low power pump menggunakan ESP (Electrical Submersible Pump) dengan daya rendah.
Baterai untuk menyimpan tenaga surya cukup berat sekitar 100 kilogram dan Pertamina Tarakan memiliki tiga unit. Di dekat lokasi solar panel ada work shop tempat melakukan pengisian energi selama 24 jam yang dijaga seorang petugas di lokasi tersebut.
Penggunaan solar panel salah satunya dipengaruhi suhu cuaca di Tarakan ini sangat menyengat dan potensi sinar matahari sepanjang hari sangat besar. Hal tersebut dikarenakan letak geografis Tarakan dekat dengan jalur khatulistiwa.
Energi surya merupakansalah satu sumber energi baru dan terbarukan (EBT) yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.EBT adalah sumber energi yang dapat diperbarui secara alami dan tidak akan habis.
“Inovasi GEMPI ini dapat meningkatkan produksi minyak dari sumur – sumur minyak tua yang diaktivasi dengan produksi 5 sampai 10 barel per hari (bph) dari satu sumur,” kata Abrar.
Saat ini, Pertamina memiliki sekitar 1.500 sumur minyak tua yang menyebar di Tarakan dan produksinya belum dimaksimalkan dan sumur tua tersebut merupakan sumur dangkal dengan kedalaman 60 sampai 200 meter.
Saat ini di Tarakan ada 21 sumur minyak tua yang dilakukan reaktivasi dengan menggunakan GEMPI dengan rasio keberhasilannya di atas 80 persen. Kerjanya GEMPI selama 24 jam di sumur dan tidak boleh berhenti beroperasi.
Sumur minyak tua yang menggunakan panel surya ini pada siang hari dan pada malam hari menggunakan energi surya yang sudah disimpan dalam baterai yang digunakan untuk menggerakan GEMPI.
Tiga unit baterai baterai digunakan secara mobile di lokasi 21 sumur yang menyebar di Kelurahan Juata, Kampung Enam dan Kampung Satu. Tiga unit baterai dengan mempekerjakan lima pegawai dari tim teknis bagian lingkungan, listrik, teknisi dan perminyakan.
Dengan memanfaatkan energi surya, biaya produksi di Pertamina Tarakan menjadi efisien, karena cara produksi menggunakan energi yang gratis. Selain itu, menggunakan perawatan yang rutin salah satunya dengan merawat panel solar. Kemudian melakukan monitoring baterai serta melalukan rutinitas perbaikan sumur.
Dalam perawatan sumur minyak tua, Pertamina Tarakan Field juga mengalami penurunan biaya. “Biasanya perawatan Rp100 juta, tapi sekarang menjadi Rp55 juta untuk satu sumur.
“Alhamdulillah target pengembangan sumur ini 30 persen dari target kita. Jadi dapat kita maksimalkan untuk pengembangan berikutnya. Selanjutnya program ini bertujuan untuk membentuk dan mengoptimalkan sumur - sumur tua untuk dikelola lagi dan berproduksi kembali,” kata Abrar.
Ramah lingkungan
Sebagai alternatif dipilihnya GEMPI untuk reaktivasi sumur – sumur minyak di Tarakan memiliki beberapa keunggulan diantaranya ramah lingkungan, karena penggunaan tenaga surya tidak menimbulkan pencemaran dari proses yang dihasilkan. Serta tidak ada kebisingan dari operasi dengan menggunakan teknologi tersebut.
Puji salah satu petugas bagian Elektrik RAM PT. Pertamina Tarakan Field yang bertugas di work shop, tempat dimana baterai solar dilakukan pengisian. Saat bertugas dia menggunakan pakaian Alat Pelindung Diri (APD), helm dan sepatu pelindung, Puji mengawasi pengisian baterai tersebut.
Dia menjaga baterai solar yang diisi selama 24 jam, sedangkan Puji memiliki jadwal lima hari tugas menjaga baterai di work shop dan dua hari waktunya libur. “Saya ada jadwal 5-2 perminggu dan baterai harus dijaga terus selama 24 jam tidak boleh berhenti,” katanya.
Baterai yang sudah terisi tersebut yang digunakan untuk membantu pengeboran di sumur – sumur tua yang direaktivasi dengan menggunakan teknologi GEMPI, maka Puji harus memastikan baterai harus terisi energi surya dengan benar.
Sedang petugas lain bagian Produksi RAM PT. Pertamina Tarakan Field Bayu Pratama yang tugasnya juga berhubungan dengan teknologi GEMPI mengatakan adanya teknologi GEMPI merupakan target dalam kegiatan reaktivasi pada sumur dangkal di area struktur Tarakan.
“Reaktivasi pada sumur dangkal yang tidak jalur listrik dan aksesnya susah. Teknologi GEMPI merupakan solusi terbaik untuk daerah perbatasan yang tidak ada akses listrik,” kata Bayu.
Sedangkan Assistant Manager RAM Field Tarakan Roy Ricardo Manurung mengatakan bahwa potensi penggunaan GEMPI sangat tinggi, khususnya dari sumur suspend atau sumur tua yang tidak terdapat sumber listrik di Tarakan Field dengan revenue 4,7 juta dolar AS. Penerapan energi surya sebagai sumber energi untuk pompa sumur merupakan yang pertama di lingkungan Pertamina juga di Indonesia.
“Saat ini GEMPI juga telah memiliki hak paten dari Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual sejak 20 Januari tahun 2023,” kata Roy. Saat ini teknologi GEMPI terus dikembangkan pemanfaatannya dengan tenaga surya, sehingga dapat memberikan kontribusi yang masif untuk kegiatan hulu migas di Pertamina dan Indonesia.
Program ini sejalan dengan program ESG (Environmental, Social and Governance) Pertamina untuk pencapaian Net Zero Emissions (NZE) pada tahun 2060 dengan prinsip keterjangkauan dan kewajaran. ESG merupakan konsep yang memperhatikan keseimbangan antara keuntungan bisnis dengan tanggung jawab sosial dan lingkungan.
Serta sejalan dengan Social Development Goals (SDGs) pada poin ketujuh yakni energi bersih dan terjangkau), kemudian poin kedelapan yakni pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi serta poin ke-13 yakni penanganan perubahan iklim.
Hal senada disampaikan Tarakan Field Manager Cahyo Tri Mulyanto bahwa inovasi terbaru dalam operasional sumur minyak di Tarakan, yaitu metode GEMPI bertujuan untuk mereaktivasi sumur dengan artificial lift berdaya rendah menggunakan sumber listrik alternatif, yaitu panel surya.
Di Struktur Pamusian, terdapat 58 sumur aktif dan 1.000 sumur tua yang tersebar, dengan beberapa di antaranya tidak memiliki akses listrik. "Kami membutuhkan sumber listrik alternatif untuk menggerakkan pompa pada sumur-sumur yang akan direaktivasi," kata Cahyo.
Inovasi ini, yang merupakan hasil kerja keras Perwira Pertamina Tarakan Field, tidak hanya mengatasi masalah sumber listrik, tetapi juga mendukung komitmen ESG Pertamina untuk mencapai Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060. Serta dapat mengoperasikan pompa sumur minyak secara efektif.
Sejak pelaksanaan proyek percontohan pada Juni 2022 di sumur PAM-116, hasilnya menunjukkan peningkatan yang signifikan. Sumur tersebut beroperasi normal selama 24 jam dengan tingkat pemulihan produksi minyak mencapai empat barel perhari. Selain itu, penggunaan tenaga surya juga menurunkan emisi CO2, menjadikannya lebih ramah lingkungan.
"Metode ini merupakan inovasi dengan pendekatan low effort high impact. Kami bersemangat untuk mereplikasi metode ini pada sumur suspend lainnya," tambah Cahyo. Dalam lima tahun ke depan, metode GEMPI direncanakan akan diterapkan di 25-30 sumur lainnya yang memiliki karakteristik serupa dengan PAM-116.
Sistem ini tidak hanya efisien, tetapi juga portabel, sehingga dapat dengan mudah dipindahkan ke sumur lainnya sesuai kebutuhan.
GEMPI diupayakan untuk menjadi garda terdepan dalam melakukan program perbaikan berkelanjutan yang memanfaatkan peluang dari adanya sumber energi surya.
Dalam mengelola tantangan berupa ribuan sumur tua yang masih potensial yang jauh dari jaringan listrik. GEMPI terus memegang teguh komitmen Pertamina terhadap ESG khususnya program dekarbonisasi dan pencapaian target produksi migas nasional.
Baca juga: Pertamina Patra Niaga Kembali Turunkan Harga Pertamax Series
Baca juga: Pertamina Kembali Melakukan Tajak Dua Sumur Minyak di Tarakan
Berita Terkait
Program CSR Pertamina Tarakan Tampil di APOGCE Australia
Selasa, 5 November 2024 4:10
Mendulang Energi Surya Menjadi Pelita Masyarakat di Desa Tepian
Senin, 28 Oktober 2024 7:51
Lapas Tarakan dan Pertamina Rencana Kerjasama Pembinaan Kemandirian Napi
Jumat, 25 Oktober 2024 19:09
Menanti Asa dari Energi Sumur Minyak Pamusian
Minggu, 13 Oktober 2024 11:53
Pertamina Kembali Melakukan Tajak Dua Sumur Minyak di Tarakan
Kamis, 15 Agustus 2024 19:58
Tim Energi Tarakan Mengikuti Lomba Teknologi Tepat Guna Tingkat Provinsi Kaltara
Kamis, 18 April 2024 18:49
Pertamina EP Tarakan Field Gelar Khitanan Massal
Jumat, 22 Desember 2023 12:52
Pertamina EP Tarakan Tanam Ratusan Pohon Terap yang Terancam Punah
Sabtu, 16 Desember 2023 17:51