Magelang (ANTARA) - Ribuan umat Buddha dan para biksu menjelang detik-detik Waisak 2569 BE, Senin, pukul 23.25.29 WIB melakukan kirab dari Candi Mendut menuju Candi Borobudur di Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah.
Dirjen Bimas Buddha Kemenag Supriyadi di Magelang, Senin, menyampaikan dalam kirab ini umat antara lain membawa api dharma dari Mrapen, Kabupaten Grobokan dan air berkah dari Umbul Jumprit, Kabupaten Temanggung.
Api dan air tersebut sebelumnya telah disemayamkan di Candi Mendut. Api dharma telah tiba di Candi Mendut, Sabtu (10/5) dan air berkah Minggu (11/5).
Ia menyampaikan hari ini semua umat Buddha dari berbagai organisasi, majelis agama yang berada di bawah naungan Walubi maupun di luar Walub berkumpul.
"Semuanya banyak sekali yang datang. Mungkin nanti akan bersama-sama memulai prosesi perjalanan dari Mendut menuju Borobudur. Di samping itu pihak panitia sudah mempersiapkan dengan baik urutannya," katanya.
Ia berharap, kirab bisa dilaksanakan dengan baik sesuai aturan, kesepakatan, dan tidak saling mendahului.
Menurut dia, kirab ini bukan perjalanan orang untuk pawai atau kirab seperti para umumnya, akan tetapi ada pesan-pesan keagamaan di dalam perjalanan itu.
"Itulah yang saya harapkan nanti, teman-teman sekalian bisa melakukan perjalanan dengan sebaik-baiknya, penuh dengan kesadaran. Harapan saya, sambil jalan merenungkan tentang kebajikan Buddha, dhamma, dan sangha," katanya.
Menurut dia, kirab Waisak yang dijalankan dengan baik kemungkinan membuat rasa lelah akan hilang, sedangkan hal yang timbul berupa kebahagiaan.
"Kalau semua itu dijalankan, mungkin rasa lelah itu akan hilang. Tetapi yang timbul adalah kebahagiaan," kata.
Dalam ajaran Buddha, perayaan Tri Suci Waisak dilakukan umat untuk mengenang kelahiran Sang Buddha, Buddha memperoleh pencerahan sempurna di bawah pohon bodi, dan sebagai Sang Buddha wafat.
Baca juga: Dua Warga Binaan Lapas Tarakan Mendapat Remisi Khusus Waisak
Baca juga: Lima Warga Binaan Lapas Tarakan Mendapat Remisi Khusus Waisak