Tarakan (ANTARA) - PT PLN Energi Gas (PLN EG), anak perusahaan dari PT PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI), meresmikan fasilitas penyimpanan dan regasifikasi Liquefied Natural Gas (LNG) di Tarakan, Senin. 

"Faktor ketersediaan dan pasokan gas ini sangat penting. Dengan hadirnya fasilitas LNG Tarakan, kami berharap keandalan pembangkit yang menggunakan gas akan semakin meningkat," ujar Direktur Manajemen Pembangkitan PT PLN (Persero), Rizal Calvary Marimbo.

Fasilitas ini menjadi tonggak penting dalam implementasi program gasifikasi nasional yang bertujuan mempercepat transisi pembangkit listrik berbasis bahan bakar minyak (BBM) menuju gas bersih.

Pasokan LNG diperoleh melalui kerja sama dengan PT Kayan LNG Nusantara yang beroperasi di Kabupaten Nunukan. 

Direktur Utama PT PLN Energi Primer Indonesia, Rakhmad Dewanto mengakui, saat ini kapasitas pembangkit gas di Tarakab yakni Gunung Belah mencapai 16 MW dan  Kampung Satu sekitar 14 MW, dengan total 30 MW. 

Kapasitas regasifikasi mencapai 5 juta kaki kubik per hari, setara 25 MW, dan mampu menggantikan pasokan gas pipa bila terjadi gangguan.

"Selama ini pasokan gas berasal dari pipa, namun karena merupakan produksi sampingan minyak, pasokannya kerap terganggu," katanya.

LNG Tarakan hadir untuk memastikan pasokan tetap stabil. Gas alam cair memiliki kelebihan bisa disimpan, berbeda dengan gas pipa. Jadi ketika pasokan menurun, LNG dapat segera digunakan.

Rakhmad juga menegaskan bahwa gas lebih efisien dan 30 persen lebih bersih dibanding BBM. "Selain hemat biaya, ini juga mendukung kemandirian energi nasional, karena pasokan berasal dari dalam negeri," ujarnya.

Gubernur Kalimantan Utara Zainal Arifin Paliwang saat meresmikan fasilitas penyimpanan dan regasifikasi LNG mengatakan bahwa ke depan Kaltara dapat menjadi contoh nasional dalam pemanfaatan energi gas bersih untuk kebutuhan pembangkit listrik.

"Ini model pertama di Indonesia, dan kita bersyukur sumber gasnya juga berasal dari Kaltara, melalui PT Kayan LNG. Program ini ramah lingkungan dan menjadi energi hijau yang mendukung pertumbuhan ekonomi daerah," kata Zainal.

Pembangunan fasilitas LNG Tarakan merupakan bagian dari kluster regasifikasi nasional yang tengah digarap di berbagai wilayah.

Zainal mengakui bahwa pembangunan fasilitas strategis ini tidak lepas dari berbagai kesulitan dan tantangan. 

Ia menekankan bahwa kekompakan lintas sektor antara pemerintah daerah, kontraktor, dan masyarakat setempat merupakan kunci utama sehingga fasilitas ini akhirnya dapat terwujud.

Gubernur juga menyampaikan apresiasi dan terima kasih yang sebesar-besarnya atas peran aktif semua pihak yang terlibat.

“Peresmian hari ini merupakan bukti nyata dari kolaborasi dan sinergi yang solid antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan BUMN. Ini adalah langkah konkret untuk memperkuat ketahanan energi dan mendorong kemajuan wilayah perbatasan Kalimantan Utara,” ujarnya.

Fasilitas ini akan mengolah LNG atau gas q
alam cair, bahan bakar fosil terbersih yang dihasilkan dari proses pencairan gas alam pada suhu ekstrim.

Baca juga: Audiensi dengan PLN, Gubernur Harapkan Pemerataan Aliran Listrik Hingga Pelosok Kaltara
Baca juga: PLN Gerak Cepat Amankan Aliran Listrik Akibat Banjir di Bulungan


Pewarta : Redaksi
Editor : Susylo Asmalyah
Copyright © ANTARA 2025