Jakarta (Antara News Kaltara) - Pemerintah
Provinsi (Pemprov) Kalimantan Utara (Kaltara) didalam 11 Program Prioritas yang
dicanangkan Gubernur Dr H Irianto Lambrie dan Wakil Gubernur H Udin Hianggio,
salah satunya memprioritaskan pengembangan ketahanan pangan di wilayah Kaltara.
Hal ini ditindaklanjuti oleh Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) dengan
cukup baik. Upaya itu dilakukan, salah satunya lewat pelaksanaan dua program
nasional yang digelontorkan Kementerian Pertanian (Kementan). Yakni Upaya
Khusus (Upsus) Padi, Jagung, Kedelai (Pajale) dan Upsus Sapi Induk Wajib
Bunting (Siwab).
"Dari informasi DPKP Kaltara, untuk
program Upsus Siwab dapat dilaksanakan dengan baik di Kaltara. Atas kesuksesan
itu, Kementan mengganjar Provinsi Kaltara dengan penghargaan," kata
Gubernur Kaltara Dr H Irianto Lambrie, Selasa (12/12).
Diinformasikan DPKP Kaltara, Provinsi Kaltara
dianugerahi Upsus Siwab Awards 2017 dari Direktorat Jenderal (Ditjen)
Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan untuk kategori Capaian Inseminasi
Buatan (IB) Tertinggi I (Wilayah Ekstensif). "Atas keberhasilan ini, saya
ucapkan selamat dan terus ditingkatkan upaya yang sudah ada. Lakukan berbagai
inovasi sehingga target ketahanan pangan dan lumbung pangan di Kaltara dapat
tercapai," kata Irianto. Penyerahan penghargaan itu sendiri dilakukan di
Hotel JW Marriot Surabaya, 11 Desember lalu oleh Direktur Jenderal (Dirjen)
Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan I Ketut Diarmita.
Melengkapi, Kepala DPKP Kaltara Andi Santiaji
Pananrangi menuturkan bahwa ada dua program Kementan, Upsus Pajale dan Upsus
Siwab yang dilaksanakan tahun ini. Khusus Upsus Siwab, Kaltara masuk dalam
wilayah introduksi atau ekstensif. "Upsus Siwab, pelaksanaannya oleh
Kementan dibagi dalam tiga wilayah. Yakni, Wilayah Intensif, Wilayah Semi
Intensif, dan Wilayah Introduksi. Kaltara sendiri, masuk kategori Wilayah
Introduksi," jelas Andi.
Untuk pelaksanaannya, Kaltara menerima target
pelaksanaan IB Sapi sebanyak 2.591 ekor dengan tingkat kebuntingan 80 persen.
Sementara untuk realisasinya, Kaltara berhasil mencapai 102 persen atau
melampaui target. "Hingga akhir tahun ini, tingkat kebuntingan dari
program Upsus Siwab di Kaltara mencapai 95 persen," urai Andi.
Sebagai informasi, intensifikasi Upsus Siwab
dilakukan guna mengoptimalkan fungsi reproduksi ternak betina dengan tujuan
meningkatkan populasi dan produksi ternak ruminasia besar. Program ini
dilaksanakan di 33 provinsi dalam tiga bagian. Yakni, daerah pertama meliputi
daerah sentra sapi yang pemeliharaannya dilaksanakan secara intensif. Yaitu,
Jawa, Bali dan Lampung dengan populasi betina 3,3 juta ekor. Kedua, daerah
sentra peternakan dengan sistem pemeliharaan semi intensif di Sulawesi Selatan
(Sulsel), Sumatera dan Kalimantan dengan potensi populasi betina 1,9 juta ekor.
Dan ketiga, daerah pemeliharaan ekstensif dengan total populasi betina 700 ribu
ekor yang tersebar di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Nusa Tenggara Barat
(NTB), Papua, Maluku, Sulawesi, Nangroe Aceh Darussalam (NAD) dan Kaltara.
Kaltara Terima Upsus Siwab Awards 2017
PENGHARGAAN : Penyerahan penghargaan Upsus Siwab Awards 2017 dari Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan RI di Hotel JW Marriot Surabaya, Selasa (12/12). (dok humas)
PENGHARGAAN : Penyerahan penghargaan Upsus Siwab Awards 2017 dari Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan RI di Hotel JW Marriot Surabaya, Selasa (12/12). (dok humas)