Oleh M Rusman
Nunukan (Antaranews-Kaltara - Pasar Perbatasan Liem Hie Djung atau lebih dikenal Lamijung Kabupaten Nunukan, Kaltara yang dibiayai APBN 2017 segera difungsikan.
Bupati Nunukan, Asmin Laura Hafid di Nunukan, Jumat mengutarakan, pasar ini telah lama diimpikan masyarakat di wilayah perbatasan antara Indonesia dengan Malaysia.
Masyarakat di daerah itu mengimpikan pasar yang nyaman dan bersih, maka keberadaan pasar di Lamijung yang menghabiskan dana sebesar Rp5,6 miliar sebagai solusinya.
Laura sapaan Bupati Nunukan menyatakan, Pasar Lamijung ini terbangun berkat kerja keras Pemkab Nunukan berkomunikasi dengan pemerintah pusat melalui Kementerian Perdagangan RI.
Pasar yang dibangun di atas lahan milik pemda setempat bersebelahan dengan eka Pasar Yamaker yang terbakar.
Terdiri dari 35 petak berupa kios dengan 198 petak kios ditambah sarana pendukung lainnya seperti mushollah, cold storrage, tempat pembuangan sampah, toilet, ruang menyusui dan ruangan pengelola.
Ia menambahkan, sumber dana pembangunan pasar tersebut adalah Dana Tugas Pembantu APBN 2017 melalui program revitalisasi pasar rakyat.
Pemerintah pusat berupaya merevitalisasi pasar rakyat sebagai upaya meningkatkan pendapatan para pedagang dan pelaku-pelaku ekonomi yang ada di masyarakat serta untuk memudahkan akses transaksi dengan nyaman, ujar dia pada acara syukuran pasar tersebut.
Pada kesempatan yang sama, Kelala Dinas Perdagangan Pemkab Nunukan, Jabbar menuturkan, keberadaan Pasar Lamijung ini menjadi terobosan Pemkab Nunukan dalam mewujudkan visi sebagai pusat pertumbuhan agrobisnis menuju masyarakat yang maju, aman, adil dan sejahtera.
Jabbar mengakui, masih ada kekurangan dari aspel ketersediaan sarana prasarana yang dimiliki. Namun kekurangan tersebut bukan hambatan untuk memenuhi kebutuhan bagi masyarakat di daerah itu.
Kedepannya Pemkab Nunukan akan menganggarkan pembuatan sarana berupa tempat parkir kendaraan.
Nunukan (Antaranews-Kaltara - Pasar Perbatasan Liem Hie Djung atau lebih dikenal Lamijung Kabupaten Nunukan, Kaltara yang dibiayai APBN 2017 segera difungsikan.
Bupati Nunukan, Asmin Laura Hafid di Nunukan, Jumat mengutarakan, pasar ini telah lama diimpikan masyarakat di wilayah perbatasan antara Indonesia dengan Malaysia.
Masyarakat di daerah itu mengimpikan pasar yang nyaman dan bersih, maka keberadaan pasar di Lamijung yang menghabiskan dana sebesar Rp5,6 miliar sebagai solusinya.
Laura sapaan Bupati Nunukan menyatakan, Pasar Lamijung ini terbangun berkat kerja keras Pemkab Nunukan berkomunikasi dengan pemerintah pusat melalui Kementerian Perdagangan RI.
Pasar yang dibangun di atas lahan milik pemda setempat bersebelahan dengan eka Pasar Yamaker yang terbakar.
Terdiri dari 35 petak berupa kios dengan 198 petak kios ditambah sarana pendukung lainnya seperti mushollah, cold storrage, tempat pembuangan sampah, toilet, ruang menyusui dan ruangan pengelola.
Ia menambahkan, sumber dana pembangunan pasar tersebut adalah Dana Tugas Pembantu APBN 2017 melalui program revitalisasi pasar rakyat.
Pemerintah pusat berupaya merevitalisasi pasar rakyat sebagai upaya meningkatkan pendapatan para pedagang dan pelaku-pelaku ekonomi yang ada di masyarakat serta untuk memudahkan akses transaksi dengan nyaman, ujar dia pada acara syukuran pasar tersebut.
Pada kesempatan yang sama, Kelala Dinas Perdagangan Pemkab Nunukan, Jabbar menuturkan, keberadaan Pasar Lamijung ini menjadi terobosan Pemkab Nunukan dalam mewujudkan visi sebagai pusat pertumbuhan agrobisnis menuju masyarakat yang maju, aman, adil dan sejahtera.
Jabbar mengakui, masih ada kekurangan dari aspel ketersediaan sarana prasarana yang dimiliki. Namun kekurangan tersebut bukan hambatan untuk memenuhi kebutuhan bagi masyarakat di daerah itu.
Kedepannya Pemkab Nunukan akan menganggarkan pembuatan sarana berupa tempat parkir kendaraan.