Nunukan (ANTARA) - Bawang putih asal China dipasok ke Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara baik diimpor melalui Kota Makassar, Sulsel maupun Tawau, Malaysia tanpa pengawasan ketat oleh instansi berwewenang terkait wabah virus corona.
Bupati Nunukan, Asmin Laura Hafid melalui Kabag Humas dan Protokol, Hasan Basri di Nunukan, Minggu menjelaskan tetap melakukan pemantauan.
"Instansi yang berwewenang mengawasinya adalah Karantina Hewan dan Tumbuhan," ujarnya.
Hasan menyatakan bahwa produk China yang beredar di daerahnya telah dikoordinasikan dengan instansi terkait agar dilakukan pengawasan setelah merebaknya virus corona ini.
Kemudian, Koordinator Karantina Hewan dan Tumbuhan Kabupaten Nunukan, drh Sapto Hudaya yang dihubungi via telepon selulernya tidak memberikan jawaban dalam pengawasan yang dilakukannya selama ini.
Ia hanya mengutarakan, sedang tidak berada di Kabupaten Nunukan sebab dalam masa cuti.
"Saya tidak di Nunukan pak karena masa cuti," ujar dia pada Jumat Sore.
Sebelumnya merebak berita bawang dari China tanpa ada pengawasan.
Seorang pedagang bernama Mami Ira di Pasar Inhutani Kabupaten Nunukan mengaku bawang putih berlabel China yang dijualnya diperoleh dari pengusaha asal Kota Makassar.
"Saya beli dari pengusaha di Makassar," ujar Mami Ira.
Ada juga bawang putih dibeli dari Tawau namun jumlahnya sedikit.
Bawang putih yang dijual dan beredar di Kabupaten Nunukan semuanya berasal dari China karena labelnya bertuliskan huruf China.
Baca juga: Mentan klaim 84 ribu ton stok bawang putih
Baca juga: Bawang putih impor melonjak Rp55.000/kilogram
Baca juga: Impor bawang China dihentikan, lokal diklaim aman
Bupati Nunukan, Asmin Laura Hafid melalui Kabag Humas dan Protokol, Hasan Basri di Nunukan, Minggu menjelaskan tetap melakukan pemantauan.
"Instansi yang berwewenang mengawasinya adalah Karantina Hewan dan Tumbuhan," ujarnya.
Hasan menyatakan bahwa produk China yang beredar di daerahnya telah dikoordinasikan dengan instansi terkait agar dilakukan pengawasan setelah merebaknya virus corona ini.
Kemudian, Koordinator Karantina Hewan dan Tumbuhan Kabupaten Nunukan, drh Sapto Hudaya yang dihubungi via telepon selulernya tidak memberikan jawaban dalam pengawasan yang dilakukannya selama ini.
Ia hanya mengutarakan, sedang tidak berada di Kabupaten Nunukan sebab dalam masa cuti.
"Saya tidak di Nunukan pak karena masa cuti," ujar dia pada Jumat Sore.
Sebelumnya merebak berita bawang dari China tanpa ada pengawasan.
Seorang pedagang bernama Mami Ira di Pasar Inhutani Kabupaten Nunukan mengaku bawang putih berlabel China yang dijualnya diperoleh dari pengusaha asal Kota Makassar.
"Saya beli dari pengusaha di Makassar," ujar Mami Ira.
Ada juga bawang putih dibeli dari Tawau namun jumlahnya sedikit.
Bawang putih yang dijual dan beredar di Kabupaten Nunukan semuanya berasal dari China karena labelnya bertuliskan huruf China.
Baca juga: Mentan klaim 84 ribu ton stok bawang putih
Baca juga: Bawang putih impor melonjak Rp55.000/kilogram
Baca juga: Impor bawang China dihentikan, lokal diklaim aman