Banda Aceh (ANTARA) - Penyintas Bom Marriot Febby Firmansyah (41 tahun) menceritakan pengalaman pahitnya menjadi korban serangan teroris ke Hotel Marriot tahun 2003 di Jakarta.

 Kejadian naas yang menewaskan 14 orang dan 156 orang luka-luka, membuat dirinya menjalani perawatan beberapa bulan akibat luka bakar hingga 45 persen.

“Untuk itu, diharapkan seluruh peserta harus terlibat dalam upaya pencegahan supaya terorisme tidak terjadi lagi” imbau Febby pada kegiatan Ngobrol Pintar Cara Orang Indonesia “Ngopi Coi” yang diselenggarakan oleh Bidang Media Massa, Hukum, dan Hubungan Masyarakat, Forum Koordinasi Pencegahan Teorisme (FKPT) Aceh di Aceh Besar (11/3/2020). 
  Penyintas Bom Marriot Berbagi Pengalaman Sambil Ngopi di Aceh
Pada kesempatan yang sama, Kasi Partisipasi Masyarakat BNPT Letkol Laut Setyo Pranowo, S.H., M.M., dalam sambutannya menyampaikan bahwa upaya pencegahan harus sinergis antara aparat dan masyarakat.

“Kita lihat kenyataannya, bahwa radikalisme itu bisa menyasar siapa saja, tidak kenal pangkat dan jabatannya” tambahnya.

Karena itulah, BNPT melalui FKPT Aceh mengundang kurang lebih 150 peserta yang terdiri dari Lurah/Kepala Desa, Babinsa, Babinkamtibmas, humas instansi terkait, dan pers mahasiswa.

 Kegiatan ini diharapkan mampu meningkatkan kemampuan literasi masyarakat di tengah arus deras informasi.

Baca juga: BNPT persoalkan respon kepala daerah cegah terorisme

Baca juga: Termasuk Kaltara, Ketua BNPT lantik 32 FKPT se-Indonesia

Baca juga: Gubernur Ajak Masyarakat Kaltara Tabayun--FKPT Monitoring Indikasi Masuknya Teroris di KTT dan Kampus
  Penyintas Bom Marriot Berbagi Pengalaman Sambil Ngopi di Aceh

Pewarta : Redaksi
Editor : Iskandar Zulkarnaen
Copyright © ANTARA 2024