Tarakan (ANTARA) - Pemerintah Kota Tarakan memperketat izin pembangunan untuk menghindari bencana tanah longsor.
"Dan memang hujan semalam deras sekali, inj memang perlu penegasan lagi dari pemerintah," kata Wali Kota Tarakan, Khairul di Tarakan, Senin.
Hal ini terkait musibah tanah longsor yang terjadi pada Senin dini hari dan korban yang tewas berdasarkan data Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tarakan ada 11 orang.
"Kami mengucapkan bela sungkawa sedalam - dalamnya atas nama pribadi, keluarga, Pemkot Tarakan dan masyarakat Tarakan atas musibah yang terjadi pada hari ini pada beberapa titik dengan korban jiwa yang cukup banyak," kata Khairul.
Banyaknya korban yang meninggal dalam musibah tanah longsor, merupakan korban terbanyak dari peristiwa longsor yang selama ini terjadi di Tarakan.
Ditambahkannya bahwa kawasan tanah longsor tersebut memiliki kemiringan lebih dari 30 derajat itu memang berbahaya. Selanjutnya Pemkot Tarakan melakukan evaluasi dan pengawasan lebih ketat lagi.
"Mudahan bisa mengurangi potensi longsor dengan pengawasan lebih ketat dari tingkat kelurahan, kecamatan hingga kota supaya tidak terulang lagi. Karena ini, bukan hanya korban harta tapi ada korban jiwa," kata Wali Kota.
Musibah tanah longsor ini juga menimpa fasilitas publik di Tarakan. Selanjutnya dilakukan koordinasi BPBD Kota Tarakan dengan dinas terkait.
Bencana tanah longsor kali ini menimpa 42 kepala keluarga (KK), 11 orang meninggal dunia dan tiga korban berhasil diselamatkan atas nama Intan, Yacobus dan Emi.
Sedangkan korban yang meninggal dunia atas nama Piter Pati, Ana, Gonza, Ariel, Suroso, Partini, Wagimin, Elda, Yoseph Harianto, Davi Harianto dan Dava Harianto.
Baca juga: Korban tewas tanah longsor di Tarakan bertambah jadi 14 orang
Baca juga: Sepuluh orang tewas korban tanah longsor di Tarakan
"Dan memang hujan semalam deras sekali, inj memang perlu penegasan lagi dari pemerintah," kata Wali Kota Tarakan, Khairul di Tarakan, Senin.
Hal ini terkait musibah tanah longsor yang terjadi pada Senin dini hari dan korban yang tewas berdasarkan data Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tarakan ada 11 orang.
"Kami mengucapkan bela sungkawa sedalam - dalamnya atas nama pribadi, keluarga, Pemkot Tarakan dan masyarakat Tarakan atas musibah yang terjadi pada hari ini pada beberapa titik dengan korban jiwa yang cukup banyak," kata Khairul.
Banyaknya korban yang meninggal dalam musibah tanah longsor, merupakan korban terbanyak dari peristiwa longsor yang selama ini terjadi di Tarakan.
Ditambahkannya bahwa kawasan tanah longsor tersebut memiliki kemiringan lebih dari 30 derajat itu memang berbahaya. Selanjutnya Pemkot Tarakan melakukan evaluasi dan pengawasan lebih ketat lagi.
"Mudahan bisa mengurangi potensi longsor dengan pengawasan lebih ketat dari tingkat kelurahan, kecamatan hingga kota supaya tidak terulang lagi. Karena ini, bukan hanya korban harta tapi ada korban jiwa," kata Wali Kota.
Musibah tanah longsor ini juga menimpa fasilitas publik di Tarakan. Selanjutnya dilakukan koordinasi BPBD Kota Tarakan dengan dinas terkait.
Bencana tanah longsor kali ini menimpa 42 kepala keluarga (KK), 11 orang meninggal dunia dan tiga korban berhasil diselamatkan atas nama Intan, Yacobus dan Emi.
Sedangkan korban yang meninggal dunia atas nama Piter Pati, Ana, Gonza, Ariel, Suroso, Partini, Wagimin, Elda, Yoseph Harianto, Davi Harianto dan Dava Harianto.
Baca juga: Korban tewas tanah longsor di Tarakan bertambah jadi 14 orang
Baca juga: Sepuluh orang tewas korban tanah longsor di Tarakan