Tanjung Selor (ANTARA) - Diamanahkan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menjadi Penjabat Sementara (Pjs) Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) pada 25 September 2020, yang pertama kali terbersit di pikiran Teguh Setyabudi, ia akan bertugas di salah satu provinsi perbatasan Indonesia-Malaysia.
Teguh relatif mengikuti perkembangan di provinsi 34 di Tanah Air ini sebab pengalamannya pada akhir 2013 menjabat sebagai Direktur Penataan Daerah dan Otonomi Khusus pada Direktorat Jenderal (Ditjen) Otonomi Daerah (Otda) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). “Saya mengikuti perkembangan Kaltara yang dibentuk dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2012. Artinya baru 8 tahun sedikit dan sebagai provinsi termuda dari 34 provinsi Indonesia,” kata Teguh, Kamis (3/12).
Teguh diamanahkan menjadi Pjs Gubernur Kaltara sampai 5 Desember 2020, mengingat kepala daerah definitif, gubernur dan wakil gubernur Irianto Lambrie-Udin Hianggio akan berkantor lagi pasca cuti melaksanakan kampanye pilkada nanti. Teguh sebelumnya sudah beberapa kali ke Kaltara, sehingga provinsi ini relatif tidak asing baginya. “Apalagi saya sebelum menjadi Kepala BPSDM Kemendagri, saya Direktur Penataan Daerah dan Otonomi Khusus. Artinya, saya relatif sudah memahami tentang pemekaran-pemekaran DOB. Termasuk Kaltara mulai dari Tana Tidung dan bagaimana proses pemekaran Kaltim yang kemudian ada provinsi Kaltara ini,” urainya.
Sejak awal diamanahkan sebagai Pjs Gubernur, Teguh mengaku sejak itu juga berkomitmen akan berusaha sebaik mungkin untuk menjalankan tugas barunya. Bagi Teguh, selama mengabdi 71 hari sebagai Pjs Gubernur Kaltara, telah banyak sangat memberikan kesan. “Memang ada dukanya, karena jauh dari istri dan keluarga, tapi itu hanya kecil. Bagi saya banyak kesan sukanya selama di Kaltara. Masyarakat Kaltara sangat luar biasa, baik, ramah, welcome. Meski di sini terdiri dari banyak suku, dengan agama yang berbeda, masyarakat tetap hidup rukun damai,” kata Teguh.
Di sisi lain, Teguh juga berpesan kepada seluruh jajaran Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltara, meski sejauh ini sudah banyak prestasi yang diraih, bukan berarti cukup dengan berpuas diri. Ke depan, kata Teguh, tantangan akan semakin berat. Seiring dengan kian berkembangnya Kaltara, dinamika juga akan semakin meningkat. “Untuk itu, saya berpesan terus tingkatkan kapasitas, kemampuan. Perkuat sinergisitas. Saya yakin ke depan Kaltara akan semakin maju dan terdepan,” ujarnya.
Dengan potensi sumber daya alam yang begitu melimpah, menurut Teguh, memberikan gambaran masa depan Kaltara yang sangat cerah. Kaltara, memiliki potensi aliran sungai besar yang bisa menjadi sumber energi (PLTA). Kaltara memiliki kekayaan budaya, potensi perikanan dan kelautan, minyak dan gas bumi dan lainnya. “Itu menjadi modal besar, jika dikelola dengan baik, kita optimis ke depan Kaltara akan menjadi provinsi besar yang maju. Apalagi ditunjang dengan kultur masyarakat yang ramah, yang welcome dengan investor. Ini akan membuka peluang investasi besar di Kaltara,” ucapnya.
Terakhir, Teguh berpesan, berkaitan dengan pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang diselenggarakan di tengah masa pandemi Covid-19 yang belum berakhir, dirinya mengajak masyarakat untuk turut mensukseskan, dengan tetap mematuhi protokol kesehatan guna mencegah penyebaran virus ini.
“Mari masyarakat Kaltara, berikan hak suara anda dengan datang ke TPS pada 9 Desember nanti. Jangan khawatir, namun dengan tetap waspada. Patuhi protokol kesehatan,” ujarnya. Tak lupa dirinya menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada jajaran Pemerintah Daerah, seluruh pegawai, Forkopimda, serta lapisan masyarakat Kaltara yang telah menerima, dan bekerja sama dengan baik selama dia mengabdi di Kaltara.
“Kesan saya yang tak pernah saya lupakan, di sini banyak sungai. Jadi naik perahu, speedboat sudah serasa naik kendaraan dinas. Kemudian ada yang pernah bilang, kalau sudah minum air sungai Kayan, pasti akan kembali. Ini akan saya ingat, suatu saat mungkin saya akan kembali ke Kaltara,” tutupnya.