Tarakan (ANTARA) - Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Tarakan Media Komunikasi sudah mampu berkontribusi bagi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pemerintah Kota Tarakan sebesar Rp500 juta.
"Jadi kita ada selisih kerugian itu sekitar Rp300 juta, tapi itu untuk beban biaya operasional termasuk gaji. Tapi pendapatan kita tertinggi, kita dapat sekitar Rp500 juta pendapatan kita tahun 2020,” kata Direktur Perumda Tarakan Media Telekomunikasi Riskiyanto di Tarakan, Rabu.
Perumda Tarakan Media Komunikasi merupakan salah satu dari lima perumda yang didirikan PemkotTarakan. Memulai kinerjanya sejak tahun lalu dengan baru mengelola Tarakan Televisi (Tarakan TV).
Hasil dari kinerja tersebut telah dipaparkan Riskiyanto pada rapat asistensi perumda bersama Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan Sekretariat Daerah Tarakan belum lama ini.
Dari hasil rapat evaluasi tersebut, Riskiyanto mengklaim pendapatan yang diperoleh Perumda Tarakan Media Telekomunikasi tertinggi dari empat perumda lainnya atau nomor dua setelah PDAM Tirta Alam Tarakan.
Sebuah pencapaian yang dinilainya cukup baik sebagai salah satu perumda yang baru dididirikan.
Perumda Media Telekomunikasi saat ini hanya ditinggalkan bekas alat-alat stasiun Tarakan TV yang dulu dengan asetnya yang hanya sekitar Rp200 juta.
“Jadi kita bagaimana supaya bisa ada pendapatan tahun 2020, apalagi masa pandemi COVID. Alhamdulillah, perumda kita tertinggi pendapatannya dari empat perumda lainnya,” kata Riskiyanto.
Dikatakannya bahwa pada tahun lalu, Perumda Tarakan Media Telekomunikasi mendapatkan penyertaan modal dari Pemkot Tarakan senilai Rp3 miliar, sudah termasuk pembangunan jaringan fiber optik Rp1,2 miliar yang baru dilaksanakan tahun ini.
Sementara anggaran yang digunakan tahun lalu adalah untuk membiayai operasional Perumda Tarakan Media Telekomunikasi.
Selain memberikan pendapatan, Riskiyanto juga membeberkan bahwa pihaknya menambah aset Tarakan Televisi dengan membeli peralatan yang nilainya mencapai Rp400 juta.
Dia berharap kinerja Tarakan Media Telekomunikasi di tahun 2021 ini bisa meraih keuntungan. Salah satunya dengan menambah unit usah baru yakni mengelola jaringan fiber optik.
“Memang bagaimana di tahun 2021 ini capaian kinerja kita berharap nanti bisa untung. Karena fiber optik kita juga sudah jalan,” harapnya.
Selain itu, pihaknya juga akan berupaya membangun kontrak kerjasama dengan Pemerintah Provinsi dan kabupaten serta kota lainnya di Kaltara agar semua unit usaha yang dikelola Perumda Tarakan Media Telekomunikasi nantinya bisa menghasilkan pendapatan.
Baca juga: Kominfo tipis isu, akan blokir media sosial
"Jadi kita ada selisih kerugian itu sekitar Rp300 juta, tapi itu untuk beban biaya operasional termasuk gaji. Tapi pendapatan kita tertinggi, kita dapat sekitar Rp500 juta pendapatan kita tahun 2020,” kata Direktur Perumda Tarakan Media Telekomunikasi Riskiyanto di Tarakan, Rabu.
Perumda Tarakan Media Komunikasi merupakan salah satu dari lima perumda yang didirikan PemkotTarakan. Memulai kinerjanya sejak tahun lalu dengan baru mengelola Tarakan Televisi (Tarakan TV).
Hasil dari kinerja tersebut telah dipaparkan Riskiyanto pada rapat asistensi perumda bersama Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan Sekretariat Daerah Tarakan belum lama ini.
Dari hasil rapat evaluasi tersebut, Riskiyanto mengklaim pendapatan yang diperoleh Perumda Tarakan Media Telekomunikasi tertinggi dari empat perumda lainnya atau nomor dua setelah PDAM Tirta Alam Tarakan.
Sebuah pencapaian yang dinilainya cukup baik sebagai salah satu perumda yang baru dididirikan.
Perumda Media Telekomunikasi saat ini hanya ditinggalkan bekas alat-alat stasiun Tarakan TV yang dulu dengan asetnya yang hanya sekitar Rp200 juta.
“Jadi kita bagaimana supaya bisa ada pendapatan tahun 2020, apalagi masa pandemi COVID. Alhamdulillah, perumda kita tertinggi pendapatannya dari empat perumda lainnya,” kata Riskiyanto.
Dikatakannya bahwa pada tahun lalu, Perumda Tarakan Media Telekomunikasi mendapatkan penyertaan modal dari Pemkot Tarakan senilai Rp3 miliar, sudah termasuk pembangunan jaringan fiber optik Rp1,2 miliar yang baru dilaksanakan tahun ini.
Sementara anggaran yang digunakan tahun lalu adalah untuk membiayai operasional Perumda Tarakan Media Telekomunikasi.
Selain memberikan pendapatan, Riskiyanto juga membeberkan bahwa pihaknya menambah aset Tarakan Televisi dengan membeli peralatan yang nilainya mencapai Rp400 juta.
Dia berharap kinerja Tarakan Media Telekomunikasi di tahun 2021 ini bisa meraih keuntungan. Salah satunya dengan menambah unit usah baru yakni mengelola jaringan fiber optik.
“Memang bagaimana di tahun 2021 ini capaian kinerja kita berharap nanti bisa untung. Karena fiber optik kita juga sudah jalan,” harapnya.
Selain itu, pihaknya juga akan berupaya membangun kontrak kerjasama dengan Pemerintah Provinsi dan kabupaten serta kota lainnya di Kaltara agar semua unit usaha yang dikelola Perumda Tarakan Media Telekomunikasi nantinya bisa menghasilkan pendapatan.
Baca juga: Kominfo tipis isu, akan blokir media sosial