Tanjung Selor (ANTARA) - Pada 2020, capaian realisasi investasi (baik Penanaman Modal Asing (PMA) maupun Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) di Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) secara keseluruhan sebesar Rp 3.220.577.840.000. Ini disampaikan Kepala Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal, Data dan Sistem Informasi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kaltara, H Suwarsono saat menjadi narasumber pada Respons Kaltara, Rabu (3/1) pagi.

Dari capaian tersebut, terdapat perkembangan proyek sebanyak 438 proyek dan penyerapan tenaga kerja sebesar 2.945 yang terbagi menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) sebanyak 2.842 orang dan Tenaga Kerja Asing (TKA) 103 orang.

“Kalau dirinci, realisasi investasi PMDN 2020 sebesar Rp 2.235.206.000.000, dengan perkembangan proyek sebanyak 338 proyek  dan penyerapan tenaga kerja sebesar 2.234 (TKI 2.217 orang, TKA 17 orang). Lalu, realisasi investasi PMA sebesar USD 994.100.000 atau Rp 985.371.840.000 dengan perkembangan proyek sebanyak 100 proyek  dan penyerapan tenaga kerja sebesar 711 tenaga kerja (TKI 625 orang, TKA 86 orang),” katanya.

Capaian realisasi investasi 2020, terbilang lebih rendah daripada 2019. Dimana, pada 2019 capaian realisasi investasi sebesar Rp 7.637.939.603.695. Dari itu, capaian realisasi periode 2020 terhadap 2019 mengalami penurunan sebesar 58 persen. “Kalau dilihat dari persentase penyerapannya maka nilai capaian realisasi investasi pada 2020 mencapai 11 persen dari nilai rencana realisasi investasi Rp 30.086.604.149.954,” ujarnya.

Lebih jauh, untuk tahun lalu sektor usaha PMDN dengan capaian terbesar yakni sektor usaha tanaman pangan, perkebunan dan peternakan dengan nilai capaian realisasi sebesar Rp. 894,433 miliar. Lalu, sektor usaha pertambangan (Rp 475,245 miliar),

sektor usaha industri makanan (Rp 270,038 miliar), sektor usaha industri listrik, gas dan air (Rp 248,252 miliar), dan sektor usaha industri kendaraan bermotor dan alat transportasi lain (Rp 203,203 miliar).

Dan, dari sektor usaha PMA, pada tahun lalu sektor usaha industri kimia dan farmasi merupakan yang tertinggi capaiannya dengan nilai Rp 665,700 miliar. Lalu, sektor usaha tanaman pangan, perkebunan dan peternakan (Rp 196,996 miliar), sektor usaha industri listrik gas dan air(Rp 66,448 miliar), sektor usaha industri makanan (Rp 52,162 miliar), dan sektor usaha industri hotel dan restoran (Rp 2,859 miliar).

“Untuk tahun depan, meski di tengah pandemi, kami akan mencoba untuk meningkatkan realisasi lewat komitmen Kawal, Jemput, dan Layani,” tutupnya.


Pewarta : Edy Suratman
Uploader : Firsta Susan Ferdiany
Copyright © ANTARA 2024