Tarakan (ANTARA) - Pertamina mendistribusikan Bahan Bakar Minyak setiap hari dari Tarakan ke kecamatan Krayan, Kabupaten Nunukan yang berbatasan dengan Malaysia menggunakan pesawat Cesna dan air tractor.
"Pasokan BBM untuk ke Krayan kita lakukan (pengiriman) tiap hari dengan menggunakan pesawat air tractor kapasitas 2,7 kilo liter, jadwal rutin dua kali sehari," kata Sales Branch Manager Rayon V Kaltim dan Utara, M Abdillah Rorke Ilyasa di Krayan, Nunukan, Senin.
Bila pesawat Cesna rutin dua kali sehari membawa BBM dengan kapasitas 1,3 kilo liter dengan kombinasi membawa bensin atau solar tergantung kebutuhan warga.
Pertamina totalnya mengirim BBM ke Krayan setiap harinya sebanyak 8 kilo liter, baik itu premium maupun bio solar. Khusus untuk Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) CV. Prima Energi di Krayan juga menjual dexlite yang kapasitasnya lebih baik dari biosolar.
Terkait adanya antrian di SPBU, pihak Pertamina bekerjasama dengan Kecamatan Krayan menggunakan sistem Kartu Kendali. Hal tersebut dilakukan untuk menghindari warga yang membeli BBM berulang - ulang, agar masyarakat terbagi rata mendapatkannya.
"Dengan adanya pengaturan tersebut diharapkan terdistribusi (BBM) dengan baik di masyarakat," kata Abdillah.
Dijelaskannya bahwa adanya antrian disebabkan karena terhambatnya pasokan, bisa karena cuaca atau hal teknis lainnya, sehingga satu atau dua hari pesawat air tractor tidak terbang.
"Oleh karena itu, kita sangat terbantu dan berterima kasih sekali kepada kecamatan Krayan, karena distribusinya dilakukan dengan Kartu Kendali," kata Abdillah.
Sementara itu, Camat Krayan Herbeli mengatakan bahwa setiap keluarga memiliki satu Kartu Kendali bila membeli BBM Kartu Kendali harus dibawa, karena jumlahnya dibatasi hanya tiga liter dengan menggunakan jerigen.
"Jumlah pembelian dibatasi, karena distribusi dari sana (Tarakan) terbatas, hanya beberapa flight saja. Untuk mengatur tiga kecamatan di sini, maka masing - masing kecamatan membuat Kartu Kendali," kata Herbeli.
Kartu Kendali untuk membeli BBM, hanya dapat digunakan oleh warga setiap tiga hari sekali dengan pembelian hanya tiga liter.
Herman salah satu warga dari Krayan Barat mengatakan bahwa untuk memperoleh BBM dirinya harus menempuh jarak 20 kilometer menggunakan kendaraan roda dua dan harus antri.
"Harga solar dan bensin di pangkalan ini sama saja dengan di ibu kota kabupaten. Kadang - kadang antrian panjang kalau minyak dari Tarakan lama datangnya," kata Herman.
Baca juga: Konsumsi Pertamax di Kaltara meningkat 21 persen
"Pasokan BBM untuk ke Krayan kita lakukan (pengiriman) tiap hari dengan menggunakan pesawat air tractor kapasitas 2,7 kilo liter, jadwal rutin dua kali sehari," kata Sales Branch Manager Rayon V Kaltim dan Utara, M Abdillah Rorke Ilyasa di Krayan, Nunukan, Senin.
Bila pesawat Cesna rutin dua kali sehari membawa BBM dengan kapasitas 1,3 kilo liter dengan kombinasi membawa bensin atau solar tergantung kebutuhan warga.
Pertamina totalnya mengirim BBM ke Krayan setiap harinya sebanyak 8 kilo liter, baik itu premium maupun bio solar. Khusus untuk Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) CV. Prima Energi di Krayan juga menjual dexlite yang kapasitasnya lebih baik dari biosolar.
Terkait adanya antrian di SPBU, pihak Pertamina bekerjasama dengan Kecamatan Krayan menggunakan sistem Kartu Kendali. Hal tersebut dilakukan untuk menghindari warga yang membeli BBM berulang - ulang, agar masyarakat terbagi rata mendapatkannya.
"Dengan adanya pengaturan tersebut diharapkan terdistribusi (BBM) dengan baik di masyarakat," kata Abdillah.
Dijelaskannya bahwa adanya antrian disebabkan karena terhambatnya pasokan, bisa karena cuaca atau hal teknis lainnya, sehingga satu atau dua hari pesawat air tractor tidak terbang.
"Oleh karena itu, kita sangat terbantu dan berterima kasih sekali kepada kecamatan Krayan, karena distribusinya dilakukan dengan Kartu Kendali," kata Abdillah.
Sementara itu, Camat Krayan Herbeli mengatakan bahwa setiap keluarga memiliki satu Kartu Kendali bila membeli BBM Kartu Kendali harus dibawa, karena jumlahnya dibatasi hanya tiga liter dengan menggunakan jerigen.
"Jumlah pembelian dibatasi, karena distribusi dari sana (Tarakan) terbatas, hanya beberapa flight saja. Untuk mengatur tiga kecamatan di sini, maka masing - masing kecamatan membuat Kartu Kendali," kata Herbeli.
Kartu Kendali untuk membeli BBM, hanya dapat digunakan oleh warga setiap tiga hari sekali dengan pembelian hanya tiga liter.
Herman salah satu warga dari Krayan Barat mengatakan bahwa untuk memperoleh BBM dirinya harus menempuh jarak 20 kilometer menggunakan kendaraan roda dua dan harus antri.
"Harga solar dan bensin di pangkalan ini sama saja dengan di ibu kota kabupaten. Kadang - kadang antrian panjang kalau minyak dari Tarakan lama datangnya," kata Herman.
Baca juga: Konsumsi Pertamax di Kaltara meningkat 21 persen