Tarakan (ANTARA) - Gubernur Kalimantan Utara Zainal Arifin Paliwang mengajak masyarakat mentaati protokol kesehatan dengan menggunakan masker rangkap dua dan jaga imun tubuh, setelah ditemukannya COVID-19 Varian Delta di Kaltara.
“Khusus untuk penggunaan masker, dengan adanya varian Delta ini saya harap penggunaan masker dilapis dua, di samping itu kita juga harus menjaga imun tubuh sehingga tidak mudah terserang virus,” kata Zainal di Tanjung Selor, Bulungan, Kaltara, Jumat.
Sebelumnya Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kaltara Agust Suwandy mengatakan saat ini di Kaltara ditemukan delapan COVID Varian Delta B.1.617.2. di lima kabupaten/kota.
Kedelapan spesimen Delta ini tersebar di semua kabupaten/kota yakni satu kasus di Bulungan, dua kasus di Tarakan, tiga kasus di Tana Tidung, satu kasus
di Nunukan dan satu kasus di Malinau.
Dijelaskannya bahwa dengan penemuan delapan varian baru yang menurut pendapat ahli cenderung lebih kuat penularannya, maka dimungkinkan telah terjadi penyebaran pada kontak erat lainnya.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga menyatakan varian Delta sebagai varian of concern (VOC) atau varian yang perlu diwaspadai karena memiliki tingkat penularan sangat kuat dan cepat.
Baca juga: Empat Pasien Positif COVID-19 Meninggal Dunia di Tarakan
Baca juga: Gelar FGD, Polri Paparkan Prinsip Pemolisian Di Tengah Pandemi COVID-19
“Khusus untuk penggunaan masker, dengan adanya varian Delta ini saya harap penggunaan masker dilapis dua, di samping itu kita juga harus menjaga imun tubuh sehingga tidak mudah terserang virus,” kata Zainal di Tanjung Selor, Bulungan, Kaltara, Jumat.
Sebelumnya Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kaltara Agust Suwandy mengatakan saat ini di Kaltara ditemukan delapan COVID Varian Delta B.1.617.2. di lima kabupaten/kota.
Kedelapan spesimen Delta ini tersebar di semua kabupaten/kota yakni satu kasus di Bulungan, dua kasus di Tarakan, tiga kasus di Tana Tidung, satu kasus
di Nunukan dan satu kasus di Malinau.
Dijelaskannya bahwa dengan penemuan delapan varian baru yang menurut pendapat ahli cenderung lebih kuat penularannya, maka dimungkinkan telah terjadi penyebaran pada kontak erat lainnya.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga menyatakan varian Delta sebagai varian of concern (VOC) atau varian yang perlu diwaspadai karena memiliki tingkat penularan sangat kuat dan cepat.
Baca juga: Empat Pasien Positif COVID-19 Meninggal Dunia di Tarakan
Baca juga: Gelar FGD, Polri Paparkan Prinsip Pemolisian Di Tengah Pandemi COVID-19