Tarakan (ANTARA) - Konsumsi produk Pertamax dan Pertalite mengalami kenaikan yang signifikan pada tahun 2021 di Kalimantan Utara.

"Untuk Pertamax meningkat hingga 80 persen dari tahun sebelumnya, sedangkan untuk produk Pertalite peningkatan sebesar 65 persen," kata Unit Manager Communication & CSR PT Pertamina (Perseo) Marketing Operation Region (MOR) Kalimantan Susanto August Satria dalam keterangan tertulis diterima di Tarakan, Kamis.

Menurutnya hal tersebut berbanding terbalik dengan konsumsi produk dengan oktan rendah Premium yang turun hingga 15 persen.
 
Pertamina MOR Kalimantan mencatat adanya lonjakan konsumsi bahan bakar minyak (BBM), khususnya untuk produk dengan Research Octan Number (RON) tinggi yaitu Pertamax RON 92. 

“Rerata harian konsumsi Pertamax terus mengalami peningkatan dari tahun 2020 sebesar 98.001 KL perhari menjadi 161.764 KL di periode tahun 2021 atau mengalami kenaikan sebesar 65 persen," kata Satria.

Pihaknya optimis konsumsi Pertamax akan terus mengalami peningkatan karena saat ini semakin banyak masyarakat beralih ke produk bahan bakar berkualitas yang memberikan dampak nyata baik bagi kendaraan juga lingkungan.

Hal ini terbukti dari proporsi produk oktan tinggi yang semakin meningkat bila dibandingkan dengan produk lainnya. 

"Pada tahun 2020 proporsi Pertamax terhadap BBM gasoline lain adalah sebesar 7,9 persen. Angka tersebut kemudian bertambah pada tahun 2021 menjadi 12 persen dari konsumsi BBM gasoline secara keseluruhan," terang Satria.

Sementara itu, Sales Area Manager Kaltimut (Kalimantan Timur dan Utara) Gusti Anggara,  mengatakan bahwa saat ini perusahaan otomotif dengan teknologi modern memberikan rekomendasi untuk menggunakan BBM dengan minimal RON 90 bahkan 92 guna menjaga mesin kendaraan. 

“Pertamax memiliki kandungan formula zat aditif Pertatec (Pertamina Technology) yang mampu membersihkan endapan kotoran pada mesin sehingga mesin jadi lebih awet, terjaga dari karat, dan membantu pembakaran yang lebih maksimal sehingga terhitung lebih efisien," katanya.

Gusti juga menerangkan Pertamax menjadi salah satu primadona bagi pengguna kendaraan jenis gasoline karena memiliki banyak keunggulan dan manfaat, tidak hanya untuk mesin kendaraan tapi juga bagi lingkungan. 

"Selain berkualitas, produk Pertamax juga masuk dalam kategori BBM ramah lingkungan, karena kandungan sulfur yang dihasilkan pada gas buang kendaraannya maksimal 500 ppm. Untuk itu dapat menjaga kualitas udara tetap baik," kata Gusti.
Baca juga: Pertamina-PWI Gelar UKW Angkatan II di Kaltara
Baca juga: Pertamina EP Tarakan Komitmen Mengembangkan dan Jaga Lingkungan Hidup
  SPBU produk Pertamax dan Pertalite milik Pertamina. ANTARA/HO - PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region (MOR) Kalimantan.
 

Pewarta : Redaksi
Editor : Susylo Asmalyah
Copyright © ANTARA 2024