Tarakan (ANTARA) - Pemerintah Kota Tarakan dan Politeknik ATI Makassar secara resmi merintis kerja sama di bidang pemberdayaan sumber daya manusia.
"Kerja sama ini merupakan bagian dari upaya agar tenaga kerja yang ada di Kota Tarakan dapat bersaing di dunia industri, melalui peningkatan keahlian sesuai dengan kebutuhan industri," kata Wali Kota Tarakan Khairul di Tarakan, Kalimantan Utara, Sabtu usai menandatangani kesepakatan dengan Direktur Politeknik ATI Makassar, Muhammad Basri.
Rencananya akan melakukan pembagian biaya pendidikan, untuk biaya akademik akan ditanggung oleh Kementerian dan biaya hidup ditanggung perusahan yang mengirimkan.
“Setelah lulus, akan memperoleh ijazah D-1 dan sertifikasi profesi,” kata Khairul.
Dia berharap agar perusahaan yang ada di Kota Tarakan, khususnya yang bergerak di bidang industri untuk terlibat dalam program ini.
Khairul juga meminta jajarannya untuk menindaklanjuti kesepakatan bersama ini dengan menginventarisasi kebutuhan dengan berbagai stakeholder di bidang industri, dengan harapan agar kerja sama ini dapat dimulai segera pada tahun ajaran baru 2022 mendatang.
Sebagai informasi, Politeknik ATI Makassar merupakan salah satu perguruan tinggi berbasis vokasi yang berada di bawah naungan Kementerian Perindustrian Republik Indonesia.
Berdiri pada tahun 1967 dengan nama Akademi Industri Makassar, Politeknik ini memiliki program studi otomasi sistem permesinan, teknik industri agro, teknik kimia mineral, dan teknik manufaktur industri agro.
Di samping itu, politeknik ini menyelenggarakan program D-1 dengan model 3-in-1 yang disesuaikan dengan kebutuhan industri.
Peserta program ini juga akan disertifikasi dan disiapkan untuk memiliki keahlian yang dibutuhkan di dunia industri. Program inilah yang saat ini disiapkan untuk diisi oleh tenaga kerja dari perusahaan-perusahaan yang ada di Tarakan.
Baca juga: BNPT : Keterlibatan Kampus cegah terorisme mesti ditingkatkan
"Kerja sama ini merupakan bagian dari upaya agar tenaga kerja yang ada di Kota Tarakan dapat bersaing di dunia industri, melalui peningkatan keahlian sesuai dengan kebutuhan industri," kata Wali Kota Tarakan Khairul di Tarakan, Kalimantan Utara, Sabtu usai menandatangani kesepakatan dengan Direktur Politeknik ATI Makassar, Muhammad Basri.
Rencananya akan melakukan pembagian biaya pendidikan, untuk biaya akademik akan ditanggung oleh Kementerian dan biaya hidup ditanggung perusahan yang mengirimkan.
“Setelah lulus, akan memperoleh ijazah D-1 dan sertifikasi profesi,” kata Khairul.
Dia berharap agar perusahaan yang ada di Kota Tarakan, khususnya yang bergerak di bidang industri untuk terlibat dalam program ini.
Khairul juga meminta jajarannya untuk menindaklanjuti kesepakatan bersama ini dengan menginventarisasi kebutuhan dengan berbagai stakeholder di bidang industri, dengan harapan agar kerja sama ini dapat dimulai segera pada tahun ajaran baru 2022 mendatang.
Sebagai informasi, Politeknik ATI Makassar merupakan salah satu perguruan tinggi berbasis vokasi yang berada di bawah naungan Kementerian Perindustrian Republik Indonesia.
Berdiri pada tahun 1967 dengan nama Akademi Industri Makassar, Politeknik ini memiliki program studi otomasi sistem permesinan, teknik industri agro, teknik kimia mineral, dan teknik manufaktur industri agro.
Di samping itu, politeknik ini menyelenggarakan program D-1 dengan model 3-in-1 yang disesuaikan dengan kebutuhan industri.
Peserta program ini juga akan disertifikasi dan disiapkan untuk memiliki keahlian yang dibutuhkan di dunia industri. Program inilah yang saat ini disiapkan untuk diisi oleh tenaga kerja dari perusahaan-perusahaan yang ada di Tarakan.
Baca juga: BNPT : Keterlibatan Kampus cegah terorisme mesti ditingkatkan
Baca juga: Gubernur : Universitas Terbuka Ikut Berkontribusi Peningkatan SDM di Kaltara
Wali Kota Tarakan Khairul (kiri) di Tarakan, Kalimantan Utara, Sabtu usai menandatangani kesepakatan dengan Direktur Politeknik ATI Makassar, Muhammad Basri (kanan) di Pemkot Tarakan, Kalimantan Utara, Sabtu (4/9). ANTARA/HO - Humas Pemkot Tarakan.