Nunukan (ANTARA) - Kabupaten Nunukan, Kaltara mendapatkan bantuan dua mesin polymerase chain reaction (PCR) dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) RI dan ditempatkan di RSUD Nunukan.
"Duw mesin PCR ini mampu menghasilkan 96 orang sekali running," ungkap Bupati Nunukan Hj Asmin Laura Hafid di Nunukan pada Senin.
Tes PCR ini merupakan metode pemeriksaan virus SARS Co-2 dengan mendeteksi DNA virus untuk memastikan seseorang positif atau tidak.
Setiap mesin PCR mampu menghasilkan 96 orang dalam waktu tiga jam atau sekali running.
Selain kedua mesin tes PCR, Kabupaten Nunukan juga mendapatkan bantuan satu unit mobil portable yang mampu mendeteksi delapan orang dalam jangka waktu yang ditentukan.
Laura sapaan Bupati Nunukan menjelaskan sehubungan dengan adanya dua mesin tes PCR dan satu unit mobil portable tersebut akan diupayakan segera dihibahkan oleh Pemerintah Pusat kepada Pemkab Nunukan.
Harapannya, ketiga mesin PCR ini mampu mempercepat pendeteksian seseorang positif atau tidak terhadap virus korona yang masih berlangsung hingga saat ini.
Ia mengungkapkan biaya tes PCR yang dibebankan kepada masyarakat sesuai dengan instruksi Menteri Kesehatan sebesar Rp525.000 per orang.
Namun dengan adanya mesin PCR ini, Pemkab Nunukan tidak perlu lagi mengirim sampel swab ke Tarakan atau Balitbangkes di Pulau Jawa.
Secara terpisah, Direktur RSUD Nunukan dr Dulman menyatakan, mesin tes PCR ini mampu diperoleh hasil paling lambat tiga jam sehingga mempermudah bagi masyarakat untuk secepatnya mengetahui hasil pemeriksaan swabnya.
Mengenai satu unit mobil portable tersebut, dia mengatakan dapat dipindah-pindahkan asalkan kemampuan tenaga listrik memenuhi. Kapasitas daya sebesar mesin portable ini sekitar 1.500 watt.
Baca juga: Kominfo imbau masyarakat waspadai situs palsu PeduliLindungi
Baca juga: Pakar: Vaksin Nusantara bisa diandalkan kendalikan mutasi Corona
"Duw mesin PCR ini mampu menghasilkan 96 orang sekali running," ungkap Bupati Nunukan Hj Asmin Laura Hafid di Nunukan pada Senin.
Tes PCR ini merupakan metode pemeriksaan virus SARS Co-2 dengan mendeteksi DNA virus untuk memastikan seseorang positif atau tidak.
Setiap mesin PCR mampu menghasilkan 96 orang dalam waktu tiga jam atau sekali running.
Selain kedua mesin tes PCR, Kabupaten Nunukan juga mendapatkan bantuan satu unit mobil portable yang mampu mendeteksi delapan orang dalam jangka waktu yang ditentukan.
Laura sapaan Bupati Nunukan menjelaskan sehubungan dengan adanya dua mesin tes PCR dan satu unit mobil portable tersebut akan diupayakan segera dihibahkan oleh Pemerintah Pusat kepada Pemkab Nunukan.
Harapannya, ketiga mesin PCR ini mampu mempercepat pendeteksian seseorang positif atau tidak terhadap virus korona yang masih berlangsung hingga saat ini.
Ia mengungkapkan biaya tes PCR yang dibebankan kepada masyarakat sesuai dengan instruksi Menteri Kesehatan sebesar Rp525.000 per orang.
Namun dengan adanya mesin PCR ini, Pemkab Nunukan tidak perlu lagi mengirim sampel swab ke Tarakan atau Balitbangkes di Pulau Jawa.
Secara terpisah, Direktur RSUD Nunukan dr Dulman menyatakan, mesin tes PCR ini mampu diperoleh hasil paling lambat tiga jam sehingga mempermudah bagi masyarakat untuk secepatnya mengetahui hasil pemeriksaan swabnya.
Mengenai satu unit mobil portable tersebut, dia mengatakan dapat dipindah-pindahkan asalkan kemampuan tenaga listrik memenuhi. Kapasitas daya sebesar mesin portable ini sekitar 1.500 watt.
Baca juga: Kominfo imbau masyarakat waspadai situs palsu PeduliLindungi
Baca juga: Pakar: Vaksin Nusantara bisa diandalkan kendalikan mutasi Corona