Tarakan (ANTARA) - Gubernur Kalimantan Utara, Zainal Arifin Paliwang mengatakan bahwa potensi sumber daya kelautan di Kaltara memiliki nilai ekonomis yang tinggi.
"Hal itu terbukti dengan hasil tangkapan dan tambak yang memiliki kualitas ekspor," kata Zainal di Tanjung Selor, Bulungan, Jumat.
Dia menceritakan saat menanam mangrove, dimana dia melihat ada kepiting, ini merupakan potensi yang luar biasa untuk Kaltara untuk ekspor.
Selain itu, komoditas lainnya seperti budidaya rumput laut hingga konservasi mangrove. Hal ini tentu akan saling berkaitan, untuk menjaga ekosistem laut demi kelestarian sumber daya laut yang berkualitas.
“Tutupan mangrove sampai saat ini lebih kurang 180.981 hektare, dan sejak pak Presiden Joko Widodo melakukan penanaman mangrove bersama tujuh Duta Besar di Kabupaten Tana Tidung," kata Zainal.
Gubernur bersama dinas terkait setiap dua minggu sekali melakukan penanaman mangrove di tambak - tambak.
Luasan tambak di Kaltara cukup luas, namun, sangat disayangkan penggunaannya hanya di bagian sisi luarnya saja. Maka dari itu perlu adanya dilakukan penanaman mangrove di bagian sisi tengah tambak.
“Jadi tengah-tengah tambak inilah yang rencana saya akan menanam mangrove,” katanya.
Selain itu, Pemerintah Provinsi Kaltara juga gencar melakukan sertifikasi tambak-tambak milik rakyat yang sesuai arahan Presiden Joko Widodo agar tidak ada permasalahan sengketa lahan.
“Saya informasikan bahwa tahun 2021 lalu mensertifikatkan tambak-tambak rakyat sebanyak 1.516 sertifikat dan Insya Allah ditahun 2022 ini kami berupaya untuk sertifikasi tambak rakyat sebanyak 2.000 sertifikat,” kata Zainal.
Baca juga: Pemprov Kaltara akan cegah abrasi susulan di Tanjung Aru, Nunukan
"Hal itu terbukti dengan hasil tangkapan dan tambak yang memiliki kualitas ekspor," kata Zainal di Tanjung Selor, Bulungan, Jumat.
Dia menceritakan saat menanam mangrove, dimana dia melihat ada kepiting, ini merupakan potensi yang luar biasa untuk Kaltara untuk ekspor.
Selain itu, komoditas lainnya seperti budidaya rumput laut hingga konservasi mangrove. Hal ini tentu akan saling berkaitan, untuk menjaga ekosistem laut demi kelestarian sumber daya laut yang berkualitas.
“Tutupan mangrove sampai saat ini lebih kurang 180.981 hektare, dan sejak pak Presiden Joko Widodo melakukan penanaman mangrove bersama tujuh Duta Besar di Kabupaten Tana Tidung," kata Zainal.
Gubernur bersama dinas terkait setiap dua minggu sekali melakukan penanaman mangrove di tambak - tambak.
Luasan tambak di Kaltara cukup luas, namun, sangat disayangkan penggunaannya hanya di bagian sisi luarnya saja. Maka dari itu perlu adanya dilakukan penanaman mangrove di bagian sisi tengah tambak.
“Jadi tengah-tengah tambak inilah yang rencana saya akan menanam mangrove,” katanya.
Selain itu, Pemerintah Provinsi Kaltara juga gencar melakukan sertifikasi tambak-tambak milik rakyat yang sesuai arahan Presiden Joko Widodo agar tidak ada permasalahan sengketa lahan.
“Saya informasikan bahwa tahun 2021 lalu mensertifikatkan tambak-tambak rakyat sebanyak 1.516 sertifikat dan Insya Allah ditahun 2022 ini kami berupaya untuk sertifikasi tambak rakyat sebanyak 2.000 sertifikat,” kata Zainal.
Baca juga: Pemprov Kaltara akan cegah abrasi susulan di Tanjung Aru, Nunukan