Jakarta (ANTARA) - Semoga kita semua diberi kesehatan sehingga dapat menjalankan ibadah puasa Ramadhan sebulan penuh sebagaimana diperintahkan Allah Subhana wa Taala.

Luar biasa kenikmatan yang harus kita syukuri masih diberi kesempatan berpuasa, dengan berbagai alasan.

Ayo ingat-ingat berapa orang dekat kita yang sudah berpulang? Teman, sahabat, kerabat, keluarga yang telah dipanggil Sang Pencipta dan berhenti pula memperoleh pahala.

Faktor umur dan juga Pandemi Covid-19 yang masih menghantui membuat kita berterima kasih kepada Yang Maha Kuasa, masih diberi kehidupan.

Masih ada kesempatan memperbaiki neraca diri yang mungkin lebih banyak minus ketimbang plusnya, dengan melakukan ibadah wajib dan tambahan, serta kegiatan yang positif. Seperti bersedekah ke sanak saudara, tetangga, atau siapapun orang kurang mampu yang menunggu uluran tangan kita.

Sedekah itu dikatakan seperti menabung untuk akhirat, yang nilainya di bulan suci ini 70 kali lipat dibandingkan hari biasa.

Apabila biasanya menyisihkan uang RP 10.000 nilainya hanya segitu, maka di Ramadhan ini nilainya RP 700.000 di mata Allah. Nah, sudah berapa tabungan akhirat Anda sampai puasa di hari kedelapan ini? 

Syukur kalau sudah puluhan juta rupiah. Tetapi kalau masih sedikit, ayo masih ada kesempatan untuk memperbanyak karena masih ada 21 hari lagi puasa. Namun bersegeralah karena kita tahu kapan umur akan berakhir. Berbuat baik jangan ditunda barang se menit.

Begitu ada ide, keinginan, langsung saja lakukan. Bisa ke sekeliling, jalan-jalan saja ke luar rumah sejenak, pasti ada yang merangsang kita untuk menyisihkan rupiah.

Baca juga: Fenomena sedekah di Hari Jumat

Bersedekah sekarang tidak sulit karena kemajuan teknologi. Kalau Anda punya ponsel, pastilah setiap saat ada masuk di WA kita permintaan untuk memberi sumbangan — tapi biasanya itu terjadi karena kita pernah memberi sumbangan via HP, entah ke mana.

Nomor kita akan bocor informasinya kemana-mana tetapi karena ini untuk urusan kebaikan, ya biarkan saja. 

Anda tinggal memilih hari ini mau menyumbang kemana. Ke panti asuhan, masjid yang perlu diperbaiki, sekolah yang kekurangan Al Quran, anak-anak yang kesulitan makan, relawan yang berjuang ke pelosok negeri, dan banyak lagi.  

Bila ponsel Anda ada akses perbankan digital, tinggal menggerakkan jari, urusan selesai. Selain transfer bisa juga melalui fitur Gopay, Dana, Ovo, dsb. Serba mudah.


Baca juga: Zakat, antara keutamaan hingga perubahan prilaku
Baca juga: Catatan Hendry Ch Bangun - Hal ihwal verifikasi media
Baca juga: Catatan Hendry CH Bangun - Awas "Penumpang Gelap" Kemerdekaan Pers

***

Puasa adalah jalan bebas hambatan untuk memperbanyak kebaikan dan mengisi kekurangan bekal akhirat karena mungkin upaya kita belum maksimal, karena lalai, karena lupa akibat kesibukan, atau malas, atau apapun alasannya. Nah sekarang diberi kesempatan.

Seperti tadi, kalau nilai sedekat kita per bulan hanya Rp 100.000 maka di akhir Ramadhan kalau jumlahnya tetap sama, maka nilainya Rp 3.000.000. Sebagai manusia tentu saja kita biasanya memanfaatkan kesempatan jadi sedekah rutin ditambah menjadi RP 20.000 per hari.

Nah di akhir bulan jumlahnya menjadi Rp 600.000 yang nilainya di mata Allah SWT adalah Rp 42.000.000. Luar biasa kan? Apakah kita bisa menjadi milyuner di akhir bulan puasa? Bukan tidak mungkin kalau keadaan finansial kita baik. Tapi minimal tabungan kita sudah jutaan lah.

Begitu pula ibadah Wajib dan Sunnah. Kalau selama ini barangkali salat kita bolong-bolong karena satu dan lain hal, salat tambahan di bulan Ramadhan yang dinaikkan statusnya menjadi salat wajib, bakal menambal kekurangan itu.

Kalau rutin salat tawarih, maka dalam satu bulan puasa tinggal dijumlahkan saja perolehan kita, belum lagi biasanya kita salat sebelum Subuh atau salat setelah Isya sebelum dimulai tarawih.

Betapa banyak yang kita dapat untuk menggenapkan kewajiban yang di masa lalu terlewat secara sengaja ataupun karena alpa. Dengan demikian maka kekurangan yang di masa lalu-- yang ketika memasuki masa tua menjadi kekhawatiran dapat menghalangi penerimaan Allah SWT  atas kita—minimal dapat tertambal. Kita menjadi lebih tenang.

Memberi makanan bagi yang berbuka puasa juga dianjurkan. Apabila ada masjid yang menyediakan takjil atau makanan berbuka, meskipun kecil ada baiknya kita menyumbang. Atau kalau sering memesan segala sesuatu melalui pengantar, bisa kita sediakan seliter beras, sebagai tips bagi mereka apabila selama ini berupa uang Rp 5.000 atau Rp.10.000. Nilai manfaatnya sangat besar karena pengantar online tersebut belum tentu mendapat perolehan memadai walau telah bekerja seharian.

Ada banyak cara menjadikan puasa kita berkualitas. Ceramah berbagai ahli agama yang tersebar di Youtube, atau Instagram, Facebook, memberikan banyak contoh, tinggal kita memilih yang mana yang paling cocok atau enak di hati.
Mumpung masih 21 hari, mari bersegera berbuat kebaikan.

Hendry Ch Bangun
Ciputat, 10 April 2022


(* Hendry CH Bangun,
- wartawan senior
- Wakil Ketua Dewan Pers 
)


Baca juga: Catatan Hendry Ch Bangun - Wartawan tidak bisa menulis?
Baca juga: Catatan Hendry Ch Bangun - Membuat Media (Siber)
Baca juga: Ahli Gizi IPB University: puasa dapat tingkatkan imunitas
Baca juga: Catatan Asro Kamal Rokan - Puasa ulat dan kenangan masa kecil

 

Pewarta : Redaksi
Editor : Iskandar Zulkarnaen
Copyright © ANTARA 2024