Tarakan (ANTARA) - Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi dan UMKM Kota Tarakan, Untung Prayitno mengatakan bahwa masyarakat tidak perlu panik dan harus selektif terhadap isu kelangkaan bahan pangan yang beredar.
“Masyarakat jangan sampai melakukan 'panic buying', pasalnya kebutuhan pasokan bahan pangan sudah kami persiapkan untuk memenuhi kebutuhan terutama menjelang momen Hari Raya Idul Fitri," kata Untung di Tarakan, Kalimantan Utara, Selasa.
Hal tersebut disampaikan saat kegiatan “Sosialisasi Belanja Bijak Dalam Rangka Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Menjelang Idul Fitri 1443 H dan Cinta, Bangga dan Paham (CBP) Rupiah”.
Dia juga menyampaikan harapannya kepada para ibu-ibu peserta kegiatan agar dapat berbelanja secara cermat khususnya di bulan Ramadhan.
“Kita harus bijak dan cermat dalam berbelanja, yaitu berbelanja sesuai dengan kebutuhan dan tidak mudah termakan oleh isu yang belum pasti," kata Untung.
Sementara itu, Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Utara Dodi Hermawan menyampaikan bahwa momen Idul Fitri berpotensi meningkatkan tekanan inflasi di Kota Tarakan.
Secara historis, hal tersebut dapat dilihat dari kenaikan harga-harga barang kebutuhan pokok pada momen Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Menjelang Idul Fitri 1443 H di periode sebelumnya.
“Inflasi pada momen menjelang HBKN Idul Fitri umumnya disebabkan oleh tingginya permintaan masyarakat yang tercermin dari belanja masyarakat yang melebihi kebutuhan biasanya," kata Dodi.
Hal ini menurutnya perlu menjadi perhatian bersama, masyarakat perlu mendapatkan himbauan untuk tetap berbelanja sesuai dengan kebutuhannya.
“Salah satu agen yang dapat secara efektif dan baik dalam menyampaikan pesan untuk berbelanja secara bijak khususnya di momen bulan Ramadhan ini adalah para pemuka agama," kata Dodi.
Baca juga: BI ajak masyarakat berbelanja secara bijak jelang Idul Fitri
“Masyarakat jangan sampai melakukan 'panic buying', pasalnya kebutuhan pasokan bahan pangan sudah kami persiapkan untuk memenuhi kebutuhan terutama menjelang momen Hari Raya Idul Fitri," kata Untung di Tarakan, Kalimantan Utara, Selasa.
Hal tersebut disampaikan saat kegiatan “Sosialisasi Belanja Bijak Dalam Rangka Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Menjelang Idul Fitri 1443 H dan Cinta, Bangga dan Paham (CBP) Rupiah”.
Dia juga menyampaikan harapannya kepada para ibu-ibu peserta kegiatan agar dapat berbelanja secara cermat khususnya di bulan Ramadhan.
“Kita harus bijak dan cermat dalam berbelanja, yaitu berbelanja sesuai dengan kebutuhan dan tidak mudah termakan oleh isu yang belum pasti," kata Untung.
Sementara itu, Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Utara Dodi Hermawan menyampaikan bahwa momen Idul Fitri berpotensi meningkatkan tekanan inflasi di Kota Tarakan.
Secara historis, hal tersebut dapat dilihat dari kenaikan harga-harga barang kebutuhan pokok pada momen Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Menjelang Idul Fitri 1443 H di periode sebelumnya.
“Inflasi pada momen menjelang HBKN Idul Fitri umumnya disebabkan oleh tingginya permintaan masyarakat yang tercermin dari belanja masyarakat yang melebihi kebutuhan biasanya," kata Dodi.
Hal ini menurutnya perlu menjadi perhatian bersama, masyarakat perlu mendapatkan himbauan untuk tetap berbelanja sesuai dengan kebutuhannya.
“Salah satu agen yang dapat secara efektif dan baik dalam menyampaikan pesan untuk berbelanja secara bijak khususnya di momen bulan Ramadhan ini adalah para pemuka agama," kata Dodi.
Baca juga: BI ajak masyarakat berbelanja secara bijak jelang Idul Fitri