Tarakan (ANTARA) - Kebijakan Subsidi Ongkos Angkut (SOA) Barang menjadi langkah solutif dalam menekan disparitas harga di wilayah perbatasan dan pedalaman di Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara). Terbukti, lewat Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kaltara tahun 2021, tercatat realisasi layanan SOA Barang mencapai 100 persen.
Tahun ini, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltara kembali melaksanakan Program SOA Barang ke wilayah perbatasan Kaltara. Hal ini ditandai dengan dilaunchingnya Program SOA Barang rute Tarakan-Krayan di Terminal VIP, Bandar Udara Juwata, Kota Tarakan, Sabtu (24/9).
“Sesuai dengan program yang kita rencanakan, kita ingin membantu masyarakat di perbatasan dan pedalaman yang jauh dari jangkauan. Kita ingin harga barang di perbatasan sama dengan harga yang ada di Tarakan atau Bulungan,” ujar Gubernur Zainal dijumpai usai kegiatan.
Gubernur Zainal mengatakan, kepedulian ini untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Kaltara yang wilayahnya sulit dijangkau sehingga diperlukannya moda transportasi udara untuk menjangkaunya.
“Pemprov Kaltara sangat peduli atas kebutuhan sembako masyarakat perbatasan, sehingga melalui APBD Kaltara SOA Barang dianggarkan untuk membantu transportasinya,” jelasnya.
Kucuran anggaran SOA Barang tahun 2022 sendiri dianggarkan senilai Rp 8.625.330.000, diperuntukkan ke 14 titik lokasi wilayah perbatasan dan pedalaman Kaltara.
Di mana, titik lokasi itu diantaranya Kecamatan Mentarang Hulu, Kecamatan Sungai Tubu, Kecamatan Kayan Hulu, Kecamatan Pujungan, Kecamatan Bahau Hulu, Kecamatan Lumbis Hulu, Kecamatan Lumbis Pansiangan, Kecamatan Lumbis Ogong, Kecamatan Tulin Onsoi, Kecamatan Sei Menggaris, Kelurahab Sebakis, Daerah Krayan, Kecamatan Sungai Boh, dan Kecamatan Kayan Hilir.
“Tiap tahun berlanjut, dan mungkin tahun depan (2023,red) polanya akan kita revisi lagi, bukan lagi lelang per barang tetapi ada mekanisme lain seperti sewa/kontrak pesawat,” ungkapnya.
Melalui SOA Barang, dengan mensubsidi transportasi diharapkan dapat menekan tingginya harga kebutuhan pokok di wilayah Perbatasan.
“Saya minta agar barang yang sudah disubsidi angkut jangan terlalu mahal, karena untuk menekan inflasi”, tambahnya.
Sebagai informasi, launching SOA Barang dengan rute Tarakan-Krayan ditandai dengan pemotongan pita oleh Gubernur Zainal, sekaligus meninjau secara langsung angkutan udara yang nantinya digunakan untuk mendistribusi barang-barang kedaerah pedalaman Kaltara.
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Zainal didampingi Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Dr Bustan, SE., M.Si., Kaban Pengelola Perbatasan Daerah, Dr Udau Robinson dan Kepala Disperindagkop-UKM, Hasriyani, SH., M.M. (dkisp)
Baca juga: Gubernur dukung pengembangan bahasa isyarat di Kaltara
Baca juga: Keakraban gubernur bersama para mahasiswa Kaltara di Yogjakarta
Baca juga: PKK Kaltara bantu veteran hingga kunjungi berbagai sekolah
Baca juga: MoU Kaltara-Yogyakarta tingkatkan SDM di Kalimantan Utara
Baca juga: Gubernur harap Presiden Jokowi resmikan PLBN Sei Pancang
Baca juga: DPRD-Pemprov antisipasi dampak kenaikan BBM di Kaltara
Tahun ini, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltara kembali melaksanakan Program SOA Barang ke wilayah perbatasan Kaltara. Hal ini ditandai dengan dilaunchingnya Program SOA Barang rute Tarakan-Krayan di Terminal VIP, Bandar Udara Juwata, Kota Tarakan, Sabtu (24/9).
“Sesuai dengan program yang kita rencanakan, kita ingin membantu masyarakat di perbatasan dan pedalaman yang jauh dari jangkauan. Kita ingin harga barang di perbatasan sama dengan harga yang ada di Tarakan atau Bulungan,” ujar Gubernur Zainal dijumpai usai kegiatan.
Gubernur Zainal mengatakan, kepedulian ini untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Kaltara yang wilayahnya sulit dijangkau sehingga diperlukannya moda transportasi udara untuk menjangkaunya.
“Pemprov Kaltara sangat peduli atas kebutuhan sembako masyarakat perbatasan, sehingga melalui APBD Kaltara SOA Barang dianggarkan untuk membantu transportasinya,” jelasnya.
Kucuran anggaran SOA Barang tahun 2022 sendiri dianggarkan senilai Rp 8.625.330.000, diperuntukkan ke 14 titik lokasi wilayah perbatasan dan pedalaman Kaltara.
Di mana, titik lokasi itu diantaranya Kecamatan Mentarang Hulu, Kecamatan Sungai Tubu, Kecamatan Kayan Hulu, Kecamatan Pujungan, Kecamatan Bahau Hulu, Kecamatan Lumbis Hulu, Kecamatan Lumbis Pansiangan, Kecamatan Lumbis Ogong, Kecamatan Tulin Onsoi, Kecamatan Sei Menggaris, Kelurahab Sebakis, Daerah Krayan, Kecamatan Sungai Boh, dan Kecamatan Kayan Hilir.
“Tiap tahun berlanjut, dan mungkin tahun depan (2023,red) polanya akan kita revisi lagi, bukan lagi lelang per barang tetapi ada mekanisme lain seperti sewa/kontrak pesawat,” ungkapnya.
Melalui SOA Barang, dengan mensubsidi transportasi diharapkan dapat menekan tingginya harga kebutuhan pokok di wilayah Perbatasan.
“Saya minta agar barang yang sudah disubsidi angkut jangan terlalu mahal, karena untuk menekan inflasi”, tambahnya.
Sebagai informasi, launching SOA Barang dengan rute Tarakan-Krayan ditandai dengan pemotongan pita oleh Gubernur Zainal, sekaligus meninjau secara langsung angkutan udara yang nantinya digunakan untuk mendistribusi barang-barang kedaerah pedalaman Kaltara.
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Zainal didampingi Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Dr Bustan, SE., M.Si., Kaban Pengelola Perbatasan Daerah, Dr Udau Robinson dan Kepala Disperindagkop-UKM, Hasriyani, SH., M.M. (dkisp)
Baca juga: Gubernur dukung pengembangan bahasa isyarat di Kaltara
Baca juga: Keakraban gubernur bersama para mahasiswa Kaltara di Yogjakarta
Baca juga: PKK Kaltara bantu veteran hingga kunjungi berbagai sekolah
Baca juga: MoU Kaltara-Yogyakarta tingkatkan SDM di Kalimantan Utara
Baca juga: Gubernur harap Presiden Jokowi resmikan PLBN Sei Pancang
Baca juga: DPRD-Pemprov antisipasi dampak kenaikan BBM di Kaltara