Tarakan (ANTARA) - Wali Kota Tarakan, Kalimantan Utara Khairul mengapresiasi atas peran serta Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Tarakan yang memiliki kinerja sangat baik dalam mengendalikan inflasi. 

“Kendatipun tujuan utama kita bukanlah penghargaan, namun ini merupakan kabar baik bagi kita semua bahwa apa yang kita laksanakan sampai dengan hari ini telah berada di jalur yang benar dan Insya Allah menjadi motivasi kita semua untuk semakin lebih baik ke depannya,” kata Khairul saat kegiatan Senam Bersama yang dirangkaikan  dengan kegiatan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di Taman Berkampung Islamic Center di Tarakan, Minggu.

Keberhasilan dari TPID salah satunya, ditandai dengan terpilihnya Kota Tarakan dalam tiga besar kota di Indonesia dengan TPID terbaik. 

Khairul juga mengajak semua pihak untuk terlibat sehingga angka inflasi senantiasa pada rentang yang dapat dikendalikan. 

Kegiatan yang diselenggarakan ini merupakan salah satu bagian dari komitmen bersama untuk menebarkan kepercayaan bahwa kita semua, jika mampu bersinergi dan berkolaborasi, akan senantiasa mampu mengendalikan inflasi yang saat ini menjadi fokus bersama.

Acara dirangkai dengan pemberian bantuan pemerintah daerah dan program sosial Bank Indonesia dalam rangka peningkatan Alsintan dan Saprotan, serta penandatanganan Komitmen Bersama Pengembangan Digitalisasi data dan Informasi Pangan yang dilakukan seluruh perwakilan TPID se-Kalimantan Utara.

Hadir dalam gerakan tersebut diantaranya Gubernur Kaltara Zainal Arifin Paliwang dan Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kalimantan Utara (KPwBI Kaltara) Tedy Arief Budiman.

Kegiatan ini juga berlangsung, penandatanganan komitmen digitalisasi data pangan dan kerjasama perdagangan intra Provinsi, pasar murah, vaksinasi Covid-19 dan penanaman bibit cabai di area perkebunan kelompok tani flora dan fauna mandiri di Kelurahan Juata Permai.

Kepala KPwBI Kaltara, Tedy Arief Budiman menjelaskan, tujuan dari kegiatan GNPIP hari ini di Kalimantan Utara adalah untuk  menjalankan instruksi Presiden Republik Indonesia Joko Widodo dalam rangka  untuk mengajak masyarakat melakukan pengendalian inflasi dimulai dari rumah tangga.

"Salah satunya adalah mengajak menanam tanaman holtikultura di pekarangan rumah, namun luar biasanya di Kaltara ini, pak Gubernur juga punya program yaitu membuat klaster bahan komoditas hortikultura seperti cabai, kemudian ada bawang merah dan ini memang kolaborasi antara BI, Pemerintah Daerah, Pemerintah Provinsi dan seluruh elemen masyarakat," kata Tedy.

Dia menerangkan, bibit cabai yang akan di tanam akan bertambah terus luasan lahannya, namun untuk klaster ini sekitar 80 hektar dengan jumlah bibit yang dicanangkan sebanyak 1 juta bibit cabai yang tersebar di wilayah Kaltara 

"Harapannya ini nanti akan bergulir terus nanti panen kemudian sebagiannya akan diperjual belikan sebagian lagi akan dibuat bibit, akan terus bergulir. Perolehan bibit kita berkoordinasi dengan Dinas Pertanian Provinsi dan Dinas Pertanian Kabupaten/Kota," kata Tedy.

Semua bibit cabai yang akan di tanam jenis lokal, untuk warga yang akan menanam di perkara gan rumah, BI Kaltara telah menyiapkan bibit sebanyak 10.000 di wilayah Kaltara, dimana Tarakan sebanyak 1.000 bibit bekerjasama dengan Kelompok Wanita Tani (KWT). 
Baca juga: BI bersinergi dengan Dekranasda Tarakan untuk pengembangan industri batik
Baca juga: Gelar Indonesia Best Bank Awards 2022, Warta Ekonomi apresiasi perbankan berprestasi


 

Pewarta : Redaksi
Editor : Susylo Asmalyah
Copyright © ANTARA 2024