Tarakan (ANTARA) - Karantina Pertanian Tarakan melakukan patroli bersama TNI Angkatan Laut Nunukan di perbatasan Indonesia - Malaysia.

“Bersama Lanal Nunukan, Kami melakukan penyisiran sepanjang garis batas perairan laut Nunukan - Sebatik Malaysia dan kami juga melakukan pemeriksaan beberapa kapal yang sedang berlayar dan melakukan aktifitas bongkar muat," kata Kepala Karantina Pertanian Tarakan Ahmad Mansuri Alfian dalam keterangan tertulis diterima di Tarakan, Kamis.

Dari hasil pemeriksaan tidak ditemukan adanya komoditas pertanian yang wajib lapor karantina, sehingga kapal-kapal tersebut dapat melanjutkan kegiatannya kembali.

Kegiatan patroli laut dilaksanakan di sepanjang garis pantai perairan laut Nunukan-Sebatik Malaysia. Tim melakukan pemeriksaan pada kapal di beberapa titik lokasi yang berbeda yang sedang melakukan aktivitas berlayar dan bongkar muat.

Alfian juga menjelaskan bahwa kegiatan patroli laut yang dilakukan Karantina Pertanian Tarakan merupakan salah satu bentuk implementasi Perjanjian Kerjasama Badan Karantina Pertanian dan TNI Angkatan Laut.

Patroli pengawasan laut ditujukan untuk meningkatkan kepatuhan kepada masyarakat terhadap karantina pertanian.

Pada kegiatan ini juga dilakukan sosialisasi mengenai Undang-Undang Karantina Pertanian kepada para nahkoda kapal agar dapat teredukasi mengenai tugas dan fungsi Badan Karantina Pertanian.  

“Kegiatan patroli laut sebagai salah satu bentuk sinergi untuk pengawasan bersama lalulintas Komoditas Pertanian. Melalui kegiatan ini diharapkan masyarakat lebih sadar dan patuh dalam melalulintaskan komoditas pertaniannya," katanya.

Melalulintaskan media pembawa harus sesuai dengan Undang-Undang Nomor 21 tahun 2019 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan.
Baca juga: Karantina Pertanian Tarakan dukung pelestarian burung langka
Baca juga: Pejabat Karantina Pertanian Tarakan Periksa Hewan Kurban Asal Sulawesi
 

Pewarta : Redaksi
Editor : Susylo Asmalyah
Copyright © ANTARA 2024