Makassar (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Makassar, Sulawesi Selatan, mulai mengevakuasi sejumlah warga yang terjebak banjir di rumahnya pada dua kecamatan yang masuk zona rawan banjir dengan jumlah warga terdampak 239 jiwa
"Tim sudah turun membantu evakuasi warga dengan perahu karet di lokasi banjir di Kelurahan Manggala Kecamatan Manggala dan Kelurahan Katimbang, Kecamatan Biringkanaya," ujar Kepala Pelaksana BPBD Makassar, Achmad Hendra Hakammuddin, Sabtu.
Sejauh ini tercatat jumlah warga terdampak banjir di dua kecamatan tersebut sebanyak 239 jiwa dengan 67 Kepala Keluarga (KK). Sementara ini ada lima posko pengungsian diisi warga yang terdampak banjir . Jumlah tersebut diperkirakan bertambah seiring kondisi cuaca belum normal.
Sebagian warga masih berada di kamp pengungsian dan membutuhkan bantuan makanan, obat obatan dan selimut karena rumahnya terendam air. Ketinggian air bervariasi antara 20 centimeter hingga 100 centimeter di dua lokasi setempat.
Posko pengungsian di Kelurahan Manggala berada di Masjid Jabal Nur Blok 10, Jalan Biola dengan jumlah penyintas sebanyak 34 KK dengan 124 jiwa.
Selanjutnya di Kelurahan Katimbang, lokasi pengungsian di Mesjid Ar Rahman (Grand Rahmani Residence) dengan jumlah penyintas 15 KK atau sebanyak 65 jiwa. Posko berikutnya di Warkop Gamacca (Jalan) Poros Katimbang), Jumlah Penyintas 9 KK atau 30 jiwa.
Kemudian, Posko di Mesjid Nur Ikhlas (Kodam I), Jumlah Penyintas 4 KK atau 15 jiwa dan di Posko TK Tri Putri (Kodam III) jumlah penyintas 5 KK atau 20 jiwa.
Sejauh ini tim BPBD Makassar terus melakukan pendataan dan siaga. Jumlah personel diturunkan di lapangan sebanyak 60 orang petugas terdiri dari tim evakuasi 35 orang, tim asessmen 15 orang dan tim medis 10 orang. Untuk Alutista disiapkan satu truk serba guna, tujuh unit perahu karet, dan masing-masing tiga unit ambulans, mobil lapangan dan mobil bak terbuka.
Dampak banjir tersebut dipicu hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang menyebabkan tenang air serta pohon tumbang di beberapa wilayah Kota Makassar sejak kemarin. Selain itu, BMKG telah mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrim berlaku 23-25 Desember 2022.
Upaya pemenuhan kebutuhan dasar untuk korban terdampak yakni pemenuhan sandang dan pangan serta layanan kesehatan. Bantuan kemanusiaan korban pohon tumbang dan penyintas banjir juga telah disalurkan kepada korban terdampak.
Baca juga: Kemlu sebut banjir di Jeddah Saudi tidak ada korban WNI
Baca juga: Tim SAR gabungan evakuasi korban terjebak banjir di Denpasar
Baca juga: Setelah Aceh, banjir kini melanda Palembang
Baca juga: Banjir mendera belasan desa di Aceh Utara
Baca juga: Luapan Sungai Kayan pada H+1 Lebaran
"Tim sudah turun membantu evakuasi warga dengan perahu karet di lokasi banjir di Kelurahan Manggala Kecamatan Manggala dan Kelurahan Katimbang, Kecamatan Biringkanaya," ujar Kepala Pelaksana BPBD Makassar, Achmad Hendra Hakammuddin, Sabtu.
Sejauh ini tercatat jumlah warga terdampak banjir di dua kecamatan tersebut sebanyak 239 jiwa dengan 67 Kepala Keluarga (KK). Sementara ini ada lima posko pengungsian diisi warga yang terdampak banjir . Jumlah tersebut diperkirakan bertambah seiring kondisi cuaca belum normal.
Sebagian warga masih berada di kamp pengungsian dan membutuhkan bantuan makanan, obat obatan dan selimut karena rumahnya terendam air. Ketinggian air bervariasi antara 20 centimeter hingga 100 centimeter di dua lokasi setempat.
Posko pengungsian di Kelurahan Manggala berada di Masjid Jabal Nur Blok 10, Jalan Biola dengan jumlah penyintas sebanyak 34 KK dengan 124 jiwa.
Selanjutnya di Kelurahan Katimbang, lokasi pengungsian di Mesjid Ar Rahman (Grand Rahmani Residence) dengan jumlah penyintas 15 KK atau sebanyak 65 jiwa. Posko berikutnya di Warkop Gamacca (Jalan) Poros Katimbang), Jumlah Penyintas 9 KK atau 30 jiwa.
Kemudian, Posko di Mesjid Nur Ikhlas (Kodam I), Jumlah Penyintas 4 KK atau 15 jiwa dan di Posko TK Tri Putri (Kodam III) jumlah penyintas 5 KK atau 20 jiwa.
Sejauh ini tim BPBD Makassar terus melakukan pendataan dan siaga. Jumlah personel diturunkan di lapangan sebanyak 60 orang petugas terdiri dari tim evakuasi 35 orang, tim asessmen 15 orang dan tim medis 10 orang. Untuk Alutista disiapkan satu truk serba guna, tujuh unit perahu karet, dan masing-masing tiga unit ambulans, mobil lapangan dan mobil bak terbuka.
Dampak banjir tersebut dipicu hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang menyebabkan tenang air serta pohon tumbang di beberapa wilayah Kota Makassar sejak kemarin. Selain itu, BMKG telah mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrim berlaku 23-25 Desember 2022.
Upaya pemenuhan kebutuhan dasar untuk korban terdampak yakni pemenuhan sandang dan pangan serta layanan kesehatan. Bantuan kemanusiaan korban pohon tumbang dan penyintas banjir juga telah disalurkan kepada korban terdampak.
Baca juga: Kemlu sebut banjir di Jeddah Saudi tidak ada korban WNI
Baca juga: Tim SAR gabungan evakuasi korban terjebak banjir di Denpasar
Baca juga: Setelah Aceh, banjir kini melanda Palembang
Baca juga: Banjir mendera belasan desa di Aceh Utara
Baca juga: Luapan Sungai Kayan pada H+1 Lebaran