Tanjung Selor (ANTARA) - Inflasi Kalimantan Utara berada di posisi enam dari 10 besar provinsi dengan tingkat terendah di Indonesia, sehingga Pemprov Kaltara berkomitmen terus  menekan laju inflasi, antara lain dengan menjaga ketersediaan stok pangan

"Kita terus berupaya menekan inflasi di Kaltara salah satunya faktornya memastikan  ketersediaan pangan di daerah, juga menjaga harga dan pasokannya,"  kata Kepala Biro Perekonomian Setprov Kalimantan Utara, Rohadi di Tanjung Selor, Selasa.

Ia juga menjelaskan salah satu upaya menjaga inflasi adalah sinergi antardaerah penting terutama bagi daerah surplus kepada daerah yang kurang.

Termasuk melalukan operasi pasar jika diperlukan serta kontrol langsung dengan turun ke pasar karena ini menyangkut dengan inflasi.

Inflasi Kalimantan Utara berada di posisi enam dari 10 besar provinsi dengan tingkat terendah di Indonesia, disampaikan Mendagri Tito Karnavian pada rapat pengendalian inflasi daerah secara virtual, hari ini (27/2/2023). 

“Alhamdulillah, Kalimantan Utara termasuk dalam 10 besar provinsi yang terendah inflasinya. Kita ada di urutan keenam terendah. Ini tidak terlepas dari kerja sama semua pihak, khususnya tim pengendalian inflasi daerah (TPID),” kata Rohadi.

Inflasi Kalimantan Utara berada di posisi enam dari 10 besar provinsi dengan tingkat terendah di Indonesia, disampaikan Mendagri Tito Karnavian pada rapat pengendalian inflasi daerah.

Sebagai informasi, jajaran Pemprov Kalimantan Utara turut mengikuti rapat pengendalian inflasi secara nasional itu bersama perwakilan Korem 0902/Maharajalila dan Badan Pusat Statistik di kantor gubernur Kalimantan Utara di Tanjung Selor, Bulungan.  

Dalam rapat tersebut disampaikan Mendagri bahwa Provinsi Maluku Utara adalah provinsi dengan tingkat inflasi paling rendah pada Januari 2023, yakni hanya 3,47 persen. Kemudian disusul DKI Jakarta 3,83 persen, Papua Barat 3,85 persen, Sulawesi Utara 4,0 persen, Sulawesi Barat 4,26 persen, Kalimantan Utara 4,74 persen. 

Kemudian Kepulauan Riau 4,85 persen, Kalimantan Timur 4,90 persen, Bangka Belitung 4,94 persen, dan Banten 4,97 persen. 

Adapun provinsi paling tinggi tingkat inflasinya disampaikan Mendagri Tito Karnavian adalah Sumatera Barat yakni 6,81 persen. 

“Untuk kabupaten/kota tertinggi inflasinya adalah Kota Bukittinggi. Ini sudah dua kali ini, 7,17 persen. Padahal sekitarnya itu adalah daerah-daerah penghasil pangan. Untuk kabupaten yang tertinggi, Kabupaten Banyumas, 6,16 persen,” kata Mendagri. 

Dalam kesempatan rapat pengendalian inflasi daerah secara virtual ini, Mendagri Tito Karnavian juga menegaskan kembali arahan Presiden Joko Widodo pada rakernas asosiasi pemerintah provinsi seluruh Indonesia (APPSI) di Balikpapan pada 23 Februari lalu. Salah satunya penekanan Presiden terkait ketersediaan pangan. 


Pewarta : Muh. Arfan
Editor : Iskandar Zulkarnaen
Copyright © ANTARA 2024