Jakarta (ANTARA) - Tiga kandidat kuat Ketum Umum Persatuan Wartawan Indonesia ( PWI) Pusat bertekad lakukan perubahan besar dalam organisasi wartawan tertua dan terbesar di Indonesia itu. Langkah perubahan besar ini akan dipresentasikan di depan Kongres PWI di Bandung akhir September mendatang.
Dua bulan sebelum kongres, Jumat (21/7) siang ketiganya bersilaturahmi, berdiskusi, dan makan bersama, di halaman belakang rumah Ilham Bintang, Ketua Dewan Kehormatan PWI Pusat. Acara itu dilangsungkan setelah sholat Jumat bersama di Masjid At-Thabayyun, Villa Taman Meruya, Jakarta Barat.
Tiga kandidat itu, Hendry Ch Bangun (mantan Sekjen PWI Pusat), Zulmansyah Sekedang (Ketua PWI Riau), dan Ahmad Munir (Ketua Bidang Daerah PWI Pusat). Ketua Umum PWI Pusat, Atal S Depari diundang hadir. Namun sehari sebelum acara menginformasikan berhalangan karena ada tugas ke luar kota.
Ketiga kandidat, masing-masing memaparkan programnya dengan sangat baik dalam suasana guyub dan saling melengkapi. Ketiganya menyatakan keprihatinan mendalam karena merasakan belakangan PWI seperti tersisih dari tata pergaulan dunia pers tingkat nasional maupun internasional.
Semangat ketiganya sama: siapa pun diantara mereka yang terpilih akan mengembalikan maruah dan martabat PWI seperti sediakala, sebagai organisasi wartawan terbesar, tertua, dan mestinya terpandang.
Jalan utama menuju martabat itu, mereka sebutkan dengan mematuhi PD/PRT, KEJ & KPW. Kepatuhan pada unsur-unsur penting itulah yang terabaikan belakangan ini.
Ketiga kandidat berencana akan mengembangkan pendidikan, termasuk sekolah jurnalistik yang matisuri. Marah Sakti, yang hadir dalam silaturahim, mengusulkan kembali dijalin hubungan dengan Sekolah Jurnalisme Univeritas Missouri Amerika Serikat. Nota Kesepakatan dengan Universitas Missouri ditandatangani di Palembang, Mei 2014 lalu.
Tiga kandidat juga akan mengembangkan jejaring, dengan berbagai pihak dalam bentuk program, antara lain pendidikan. Memperluas UKW dengan menyertakan wartawan televisi dan radio. Juga peningkatan kepercayaan pada PWI, membuka kerja sama dengan lembaga-lembaga internasional untuk pendidikan wartawan.
Acara silaturahim dihadiri tuan rumah Bang IB, juga jajaran Penasihat PWI Banjar Chairuddin, N Syamsyuddin CH Haesy, Marah Sakti, Oberlin Marbun, dan Asro Kamal Rokan yang menginisiasi pertemuan dan bertindak sebagai moderator diskusi.
Dalam suasana guyub pertemuan, Ilham Bintang berpesan agar semua kandidat berkompetisi secara fair untuk martabat PWI dan menjaga intergritas. Kongres PWI adalah agenda rutin setiap lima tahun tentang organisasi, tentang 20 ribu anggota, dan bukan tentang kiprah orang per orang atau kelompok.
Maruah PWI yang diharapkan seluruh anggota, menurut Ilham, hanya bisa diperoleh apabila pemimpin yang dipilih yang kompeten dan mematuhi aturan organisasi, kode perilaku wartawan, dan kode etik jurnalistik sebagai konsep operasional moral wartawan.
“Kompetisi sesuatu yang normal dalam organisasi, karena itu hindari persoalan personal,” ujarnya.
Pesan moral juga disampaikan Banjar Chairuddin dan N Syamsuddin Ch Haesy.
Acara berakhir saat adzan Ashar berkumandang. Menyenangkan silatutahim.
Baca juga: Akhmad Munir resmi jadi Plt Dirut LKBN Antara
Baca juga: Akhmad Munir tegaskan siap maju pemilihan Ketua Umum PWI Pusat
Baca juga: Ilham Bintang: Akhmad Munir layak maju Ketua Umum PWI Pusat
Baca juga: Akhmad Munir dilamar PWI Jatim maju Ketum PWI Pusat 2023-2028
Dua bulan sebelum kongres, Jumat (21/7) siang ketiganya bersilaturahmi, berdiskusi, dan makan bersama, di halaman belakang rumah Ilham Bintang, Ketua Dewan Kehormatan PWI Pusat. Acara itu dilangsungkan setelah sholat Jumat bersama di Masjid At-Thabayyun, Villa Taman Meruya, Jakarta Barat.
Tiga kandidat itu, Hendry Ch Bangun (mantan Sekjen PWI Pusat), Zulmansyah Sekedang (Ketua PWI Riau), dan Ahmad Munir (Ketua Bidang Daerah PWI Pusat). Ketua Umum PWI Pusat, Atal S Depari diundang hadir. Namun sehari sebelum acara menginformasikan berhalangan karena ada tugas ke luar kota.
Ketiga kandidat, masing-masing memaparkan programnya dengan sangat baik dalam suasana guyub dan saling melengkapi. Ketiganya menyatakan keprihatinan mendalam karena merasakan belakangan PWI seperti tersisih dari tata pergaulan dunia pers tingkat nasional maupun internasional.
Semangat ketiganya sama: siapa pun diantara mereka yang terpilih akan mengembalikan maruah dan martabat PWI seperti sediakala, sebagai organisasi wartawan terbesar, tertua, dan mestinya terpandang.
Jalan utama menuju martabat itu, mereka sebutkan dengan mematuhi PD/PRT, KEJ & KPW. Kepatuhan pada unsur-unsur penting itulah yang terabaikan belakangan ini.
Ketiga kandidat berencana akan mengembangkan pendidikan, termasuk sekolah jurnalistik yang matisuri. Marah Sakti, yang hadir dalam silaturahim, mengusulkan kembali dijalin hubungan dengan Sekolah Jurnalisme Univeritas Missouri Amerika Serikat. Nota Kesepakatan dengan Universitas Missouri ditandatangani di Palembang, Mei 2014 lalu.
Tiga kandidat juga akan mengembangkan jejaring, dengan berbagai pihak dalam bentuk program, antara lain pendidikan. Memperluas UKW dengan menyertakan wartawan televisi dan radio. Juga peningkatan kepercayaan pada PWI, membuka kerja sama dengan lembaga-lembaga internasional untuk pendidikan wartawan.
Acara silaturahim dihadiri tuan rumah Bang IB, juga jajaran Penasihat PWI Banjar Chairuddin, N Syamsyuddin CH Haesy, Marah Sakti, Oberlin Marbun, dan Asro Kamal Rokan yang menginisiasi pertemuan dan bertindak sebagai moderator diskusi.
Dalam suasana guyub pertemuan, Ilham Bintang berpesan agar semua kandidat berkompetisi secara fair untuk martabat PWI dan menjaga intergritas. Kongres PWI adalah agenda rutin setiap lima tahun tentang organisasi, tentang 20 ribu anggota, dan bukan tentang kiprah orang per orang atau kelompok.
Maruah PWI yang diharapkan seluruh anggota, menurut Ilham, hanya bisa diperoleh apabila pemimpin yang dipilih yang kompeten dan mematuhi aturan organisasi, kode perilaku wartawan, dan kode etik jurnalistik sebagai konsep operasional moral wartawan.
“Kompetisi sesuatu yang normal dalam organisasi, karena itu hindari persoalan personal,” ujarnya.
Pesan moral juga disampaikan Banjar Chairuddin dan N Syamsuddin Ch Haesy.
Acara berakhir saat adzan Ashar berkumandang. Menyenangkan silatutahim.
Baca juga: Akhmad Munir resmi jadi Plt Dirut LKBN Antara
Baca juga: Akhmad Munir tegaskan siap maju pemilihan Ketua Umum PWI Pusat
Baca juga: Ilham Bintang: Akhmad Munir layak maju Ketua Umum PWI Pusat
Baca juga: Akhmad Munir dilamar PWI Jatim maju Ketum PWI Pusat 2023-2028