Tarakan (ANTARA) -
Tas dengan model mirip merek-merek terkenal namun terbuat dari kulit kayu dijual pada Festival Karya Kreatif Benuanta (FKBB) 2023 di Pangkalan Udara (Lanud,) Anang Busra Tarakan, 19-20 Agustus 2023.
"Tas berbahan kulit ini saya buat dari kulit kayu dari yang berasal dari Kalimantan ada dari Kalimantan Timur, Kalimantan Barat dan Kalimantan Utara," kata salah satu perajin tas kulit kayu, Agatha Chelsea Pangesa di acara Festival Karya Kreatif Benuanta (FKBB) 2023 yang dilaksanakan di Pangkalan Udara (Lanud,) Anang Busra Tarakan, Sabtu.
Tas berbahan kulit kayu yang mirip model terkenal yang aslinya bisa mencapai harga puluhan juta per tas untuk ukuran besar dijual dengan harga Rp460.000,- sedangkan untuk ukuran kecil dijual dengan harga Rp350.000,-.
Tas berbahan kulit kayu itu dirancang mirip dengan tas mewah dari butik terkenal asal Prancis.
Selain, model dari tas terkenal asal Perancis, mereka juga mendesain tas kulit kayu yang diaplikasi dengan batik ecoprint (merupakan teknik cetak menggunakan bahan alami/ ramah lingkungan yang bisa digunakan pada banyak media), batik motif khas suku Dayak dan dari kain tenun.
Chelsea menekuni kerajinan dari kulit kayu di sudah sembilan tahun. Selain itu, dia juga memanfaatkan limbah kain batik dan kulit kayu untuk membuat aksesories.
"Kulit kayu selain buat tas juga dibuat untuk kalung dan bandana, sedangkan kain batik dibuat singal merupakan ikat kepala untuk laki - laki," kata Chelsea.
Untuk batik ecoprint, dia menggunakan bahan pewarna alami, yang didapat dari lingkungan sekitar.
Chelsea sudah memiliki merek untuk barang - barang yang diproduksi dengan nama "Marco".
"Setiap tahun sekitar 20 kali saya mengikuti pameran UMKM baik di Kaltara maupun di luar Kaltara," kata Chelsea.
FKKB 2023 sebagai rangkaian dari Harvesting Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI), Gernas Bangga Berwisata di Indonesia (Gernas BBWI), Pekan QRIS Nasional (PQN) dan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP).
Kegiatan FKKB 2023 yang merupakan kegiatan KKB ketiga, ini juga akan menampilkan menampilkan produk UMKM sektor industri kreatif dengan harapan memiliki dampak yang lebih luas dan memanfaatkan momentum pemulihan ekonomi khususnya di Kaltara.
"Tas berbahan kulit ini saya buat dari kulit kayu dari yang berasal dari Kalimantan ada dari Kalimantan Timur, Kalimantan Barat dan Kalimantan Utara," kata salah satu perajin tas kulit kayu, Agatha Chelsea Pangesa di acara Festival Karya Kreatif Benuanta (FKBB) 2023 yang dilaksanakan di Pangkalan Udara (Lanud,) Anang Busra Tarakan, Sabtu.
Tas berbahan kulit kayu yang mirip model terkenal yang aslinya bisa mencapai harga puluhan juta per tas untuk ukuran besar dijual dengan harga Rp460.000,- sedangkan untuk ukuran kecil dijual dengan harga Rp350.000,-.
Tas berbahan kulit kayu itu dirancang mirip dengan tas mewah dari butik terkenal asal Prancis.
Selain, model dari tas terkenal asal Perancis, mereka juga mendesain tas kulit kayu yang diaplikasi dengan batik ecoprint (merupakan teknik cetak menggunakan bahan alami/ ramah lingkungan yang bisa digunakan pada banyak media), batik motif khas suku Dayak dan dari kain tenun.
Chelsea menekuni kerajinan dari kulit kayu di sudah sembilan tahun. Selain itu, dia juga memanfaatkan limbah kain batik dan kulit kayu untuk membuat aksesories.
"Kulit kayu selain buat tas juga dibuat untuk kalung dan bandana, sedangkan kain batik dibuat singal merupakan ikat kepala untuk laki - laki," kata Chelsea.
Untuk batik ecoprint, dia menggunakan bahan pewarna alami, yang didapat dari lingkungan sekitar.
Chelsea sudah memiliki merek untuk barang - barang yang diproduksi dengan nama "Marco".
"Setiap tahun sekitar 20 kali saya mengikuti pameran UMKM baik di Kaltara maupun di luar Kaltara," kata Chelsea.
FKKB 2023 sebagai rangkaian dari Harvesting Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI), Gernas Bangga Berwisata di Indonesia (Gernas BBWI), Pekan QRIS Nasional (PQN) dan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP).
Kegiatan FKKB 2023 yang merupakan kegiatan KKB ketiga, ini juga akan menampilkan menampilkan produk UMKM sektor industri kreatif dengan harapan memiliki dampak yang lebih luas dan memanfaatkan momentum pemulihan ekonomi khususnya di Kaltara.