Jakarta (ANTARA) - Presiden RI Prabowo Subianto menyatakan komitmen Indonesia yang akan mempererat kerja sama dengan negara-negara anggota kelompok ekonomi BRICS, yang disampaikannya dalam pertemuan BRICS Leaders Virtual Meeting secara dari pada Senin (8/9) malam.
Berdasarkan cuplikan tayangan video konferensi, Presiden Prabowo menegaskan bahwa Indonesia memandang BRICS sebagai pilar stabilitas dan harapan di tengah situasi geopolitik saat ini.
"Kami memandang bahwa inilah saatnya BRICS harus terus berkembang. Kami sepenuhnya mendukung inisiatif yang diambil. Kami mengapresiasi kepemimpinan Presiden (Brasil) Lula), dan Indonesia berkomitmen untuk bekerja sama lebih erat dengan semua negara BRICS," kata Presiden Prabowo seperti dalam tayangan video BRICS Leaders Virtual Meeting di akun YouTube Sekretariat Presiden yang disaksikan di Jakarta, Selasa dini hari.
Presiden mengatakan di tengah dunia yang penuh ketidakpastian, konsep multilateralisme pun menghadapi tantangan.
Kepala Negara mencatat bahwa kelompok negara BRICS kini mewakili lebih dari 55 persen populasi penduduk di dunia.
Dengan posisi mewakili lebih dari 40 persen Produk Domestik Bruto (PDB) global, menurut dia,BRICS memegang perekonomian terbesar dengan negara populasi terbesar, serta pasar yang besar.
"BRICS memiliki ekonomi terbesar, negara dengan populasi terbesar, pasar terbesar, negara dengan sumber daya alam yang besar, dan sumber daya yang penting. Oleh karena itu, BRICS muncul sebagai pilar kekuatan," kata Prabowo.
Oleh karenanya, Prabowo menyatakan kelanjutan dukungan Indonesia terhadap BRICS.
Bahkan, menurut Presiden, kerja sama itu harus dibangun lebih erat, dan negara anggota harus saling berkonsultasi.
Pertemuan BRICS Virtual Meeting dihadiri oleh sejumlah Kepala Negara dan perwakilan tingkat tinggi, antara lain Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva, Presiden China Xi Jinping, Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi, Presiden Iran Masoud Pezeshkian, Presiden Rusia Vladimir Putin.
Kemudian, Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa, Putra Mahkota Uni Emirat Arab Khaled bin Mohamed bin Zayed, Menteri Luar Negeri Ethiopia Gedion Timothewos, serta Menteri Luar Negeri India Subrahmanyam Jaishankar.
Presiden Brasil Lula da Silva membuka virtual meeting dengan memberikan pandangannya. Setelahnya, tampak Presiden China Xi Jinping dan Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi menyampaikan pandangan di urutan kedua dan ketiga.
Presiden RI Prabowo Subianto kemudian menyampaikan pandangan dan posisi Indonesia terkait sejumlah isu global pada urutan keempat.
Baca juga: Istana Bantah Budi Gunawan Dicopot Karena Kerusuhan di Beberapa Daerah
Baca juga: Presiden Prabowo Berhentikan Budi Gunawan Sebagai Menko Polkam