Tarakan (ANTARA) - Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Kalimantan Utara menggelar sosialisasi program Cinta, Bangga, Paham (CBP) Rupiah bersama komunitas disabilitas di Kota Tarakan, Jumat (12/9).
Kegiatan berlangsung di perpustakaan Kantor Perwakilan BI Kaltara dengan tujuan meningkatkan literasi masyarakat mengenai peran strategis Rupiah sebagai alat transaksi dan simbol kedaulatan negara.
Dengan pendekatan inklusif, sosialisasi ini diikuti oleh penyandang disabilitas, mulai dari tunanetra, tunarungu hingga tunadaksa.
Mereka hadir bersama pendamping dan relawan, serta mengikuti kegiatan secara interaktif.
BI Kaltara juga menggandeng Persatuan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Kota Tarakan dalam pelaksanaan kegiatan tersebut.
Deputi Kepala Perwakilan BI Kaltara, Seno Indarto menjelaskan bahwa Rupiah adalah satu-satunya alat pembayaran yang sah di Indonesia.
Hal tersebut diatur dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2011 tentang Mata Uang. Menurutnya, pemahaman ini perlu terus disosialisasikan agar seluruh lapisan masyarakat, termasuk penyandang disabilitas, dapat mengenali ciri-ciri keaslian uang dan menghindari peredaran uang palsu.
“Melalui edukasi CBP Rupiah, kami ingin masyarakat benar-benar cinta terhadap Rupiah dengan mengenal ciri dan memperlakukannya secara tepat, serta bangga karena Rupiah adalah simbol kedaulatan NKRI sekaligus pemersatu bangsa,” ujarnya.
Ia menambahkan, program CBP Rupiah diharapkan mampu menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk menjaga dan menggunakan Rupiah dengan baik.
“Dengan paham Rupiah, masyarakat dapat terhindar dari kejahatan uang palsu sekaligus memahami bahwa Rupiah adalah bagian dari kedaulatan negara yang wajib dijaga,” kata Seno.
Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari peserta disabilitas yang antusias mengikuti materi sosialisasi.
BI Kaltara memastikan kegiatan serupa akan terus dilakukan di berbagai komunitas untuk memperluas literasi dan kecintaan terhadap Rupiah.
Baca juga: BI: Inflasi Pada Juli 2025 Tetap Terjaga Dalam Kisaran Target
Baca juga: Perwakilan BI Kaltara Gelar Capacity Building Untuk Media