Tanjung Selor (ANTARA) - PT Pertamina EP (PEP) Bunyu Field menanam 1.000 bibit mangrove di Pantai Sungai Lumpur, Pulau Bunyu, Kabupaten Bulungan, untuk mengurangi emisi karbon dan abrasi.
“Ini wujud komitmen PEP Bunyu Field dalam memelihara kelestarian lingkungan di sekitar wilayah operasi,” kata Senior Manager PEP Bunyu Field Andry Sehang di Tanjung Selor, Rabu.
Penanaman pada awal Maret itu melalui salah satu program CSR perusahaan bertajuk Program Mangrove Bunyu Lestari (Bestari). Kegiatan dihadiri pejabat Kecamatan Bunyu, pejabat Desa Bunyu Barat, dan warga sekitar.
Andry Sehang menjelaskan, program Mangrove Bestari menjadi langkah strategis perusahaan memberi dukungan terhadap upaya pengurangan emisi karbon, pelestarian lingkungan, serta kebijakan transisi energi Pertamina dan net zero emission pada 2060, melibatkan pemangku kepentingan seperti Pemerintah Daerah dan masyarakat.
Menurut Andry, karakteristik Pantai Sungai Lumpur sangat sesuai untuk tanaman jenis mangrove untuk mencegah abrasi sekaligus karena mangrove dapat berfungsi sebagai paru-paru lingkungan yang mengurangi emisi karbon.
Area itu diharapkan menjadi area konservasi Mangrove di Desa Bunyu Barat. Pulau Bunyu merupakan sebuah pulau yang memiliki risiko abrasi karena kuatnya gelombang laut.
Wilayah pantainya juga berpotensi terkena dampak penggerusan daratan di pesisir yang pada akhirnya akan berdampak kepada warga.
Kepala Desa Bunyu Barat Suhadi menyampaikan apresiasi kepada PEP Bunyu Field yang telah berperan dalam pelestarian lingkungan di wilayahnya. Dia berharap agar kegiatan ini dapat terus berkelanjutan.
“Program ini tepat sasaran karena wilayah daratan Pantai Sungai Lumpur seiring waktu mulai tergerus gelombang laut yang kuat,” tuturnya.
Manager Communication Relations & CID PT Pertamina Hulu Indonesia Dony Indrawan menjelaskan komitmen perusahaan untuk terus menjalankan program CSR yang mendukung pengembangan dan kemandirian masyarakat dan kelestarian lingkungan.
“Kami terus mendukung langkah dan kebijakan PT Pertamina (persero) dan Subholding Upstream Pertamina untuk melakukan langkah-langkah dalam mendukung pencapaian tujuan-tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals atau SDGs.
Menurutnya dia, Mangrove Bestari selaras dengan SDGs Tujuan 12 tentang konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab; Tujuan 13 tentang penangangan perubahan iklim; dan Tujuan 14 tentang menjaga ekosistem laut.
PT Pertamina EP (PEP) Bunyu Field yang berada di bawah Subholding Upstream Regional 3, PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI) dalam menjalankan operasi dan bisnis hulu migas sesuai prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG).
Melalui kerja sama dengan SKK Migas, PEP Bunyu Field bersama anak perusahaan dan afiliasi PHI lainnya menjalankan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan yang inovatif di bidang ekonomi, pendidikan, kesehatan, lingkungan, infrastruktur, dan tanggap bencana guna mendukung pemberdayaan masyarakat yang berkelanjutan dan pencapaian SDGs.
“Ini wujud komitmen PEP Bunyu Field dalam memelihara kelestarian lingkungan di sekitar wilayah operasi,” kata Senior Manager PEP Bunyu Field Andry Sehang di Tanjung Selor, Rabu.
Penanaman pada awal Maret itu melalui salah satu program CSR perusahaan bertajuk Program Mangrove Bunyu Lestari (Bestari). Kegiatan dihadiri pejabat Kecamatan Bunyu, pejabat Desa Bunyu Barat, dan warga sekitar.
Andry Sehang menjelaskan, program Mangrove Bestari menjadi langkah strategis perusahaan memberi dukungan terhadap upaya pengurangan emisi karbon, pelestarian lingkungan, serta kebijakan transisi energi Pertamina dan net zero emission pada 2060, melibatkan pemangku kepentingan seperti Pemerintah Daerah dan masyarakat.
Menurut Andry, karakteristik Pantai Sungai Lumpur sangat sesuai untuk tanaman jenis mangrove untuk mencegah abrasi sekaligus karena mangrove dapat berfungsi sebagai paru-paru lingkungan yang mengurangi emisi karbon.
Area itu diharapkan menjadi area konservasi Mangrove di Desa Bunyu Barat. Pulau Bunyu merupakan sebuah pulau yang memiliki risiko abrasi karena kuatnya gelombang laut.
Wilayah pantainya juga berpotensi terkena dampak penggerusan daratan di pesisir yang pada akhirnya akan berdampak kepada warga.
Kepala Desa Bunyu Barat Suhadi menyampaikan apresiasi kepada PEP Bunyu Field yang telah berperan dalam pelestarian lingkungan di wilayahnya. Dia berharap agar kegiatan ini dapat terus berkelanjutan.
“Program ini tepat sasaran karena wilayah daratan Pantai Sungai Lumpur seiring waktu mulai tergerus gelombang laut yang kuat,” tuturnya.
Manager Communication Relations & CID PT Pertamina Hulu Indonesia Dony Indrawan menjelaskan komitmen perusahaan untuk terus menjalankan program CSR yang mendukung pengembangan dan kemandirian masyarakat dan kelestarian lingkungan.
“Kami terus mendukung langkah dan kebijakan PT Pertamina (persero) dan Subholding Upstream Pertamina untuk melakukan langkah-langkah dalam mendukung pencapaian tujuan-tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals atau SDGs.
Menurutnya dia, Mangrove Bestari selaras dengan SDGs Tujuan 12 tentang konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab; Tujuan 13 tentang penangangan perubahan iklim; dan Tujuan 14 tentang menjaga ekosistem laut.
PT Pertamina EP (PEP) Bunyu Field yang berada di bawah Subholding Upstream Regional 3, PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI) dalam menjalankan operasi dan bisnis hulu migas sesuai prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG).
Melalui kerja sama dengan SKK Migas, PEP Bunyu Field bersama anak perusahaan dan afiliasi PHI lainnya menjalankan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan yang inovatif di bidang ekonomi, pendidikan, kesehatan, lingkungan, infrastruktur, dan tanggap bencana guna mendukung pemberdayaan masyarakat yang berkelanjutan dan pencapaian SDGs.