Tarakan (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara berupaya agar percepatan dan pengalihan participating interest (PI) 10 persen pada wilayah kerja (WK) minyak dan gas bumi.
"Untuk dapat mempercepat realisasi, maka perlu membangun komunikasi yang efektif untuk terealisasi tentang PI 10 persen ini," kata Gubernur Kalimantan Utara Zainal Arifin Paliwang saat menghadiri rapat koordinasi (rakor) PI 10 persen pada wilayah kerja (WK) migas di Tarakan, Kamis.
Dalam rakor tersebut membahas tentang progress PI di wilayah kerja Kaltara yang meliputi WK Nunukan, WK Tarakan, WK Seimenggaris, dan WK Tarakan Offshore serta upaya yang dilakukan pemerintah agar PI 10 persen tersebut dapat tercapai.
“Makanya kita mengundang mereka (BUMD,red) supaya bisa segera terealisasi dan kalau ada hambatan agar dikomunikasikan dengan baik, kemudia hal-hal apa yang perlu kami siapkan tu dikomunikasikan,” kata Zainal.
Ia menambahkan, Kaltara memiliki potensi yang besar. Terdapat banyak sumur yang akan dikolala dengan maksimal di sini.
“Termasuk sumur-sumur tua, bagaimana kita bisa menambah volume produksi yang ada di Tarakan bekerja sama dengan SKK Migas,” kata Gubernur.
Zainal mengungkapkan bahwa migas merupakan sumber daya alam strategis dan merupakan komoditas vital yang menguasai hajat hidup orang banyak.
Selain itu juga mempunyai peranan penting dalam perekonomian nasional sehingga pengelolaannya harus dapat secara maksimal memberikan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat lewat PI 10 persen yang didapatkan dari kontrak kerja sarana yang wajib di tawakankan kontraktor BUMD atau BUMD.
“Harapan kedepan lebih cepat teralisasinya PI 10 persen ini agar bisa memberikan kontribusi kepada masyarakat Kaltara,” katanya.
Baca juga: Kaltara terus berupaya tingkatkan keamanan informasi digital
Baca juga: Gubernur Kaltara Berpesan Penerima Beasiswa UPA Untuk Belajar Giat
"Untuk dapat mempercepat realisasi, maka perlu membangun komunikasi yang efektif untuk terealisasi tentang PI 10 persen ini," kata Gubernur Kalimantan Utara Zainal Arifin Paliwang saat menghadiri rapat koordinasi (rakor) PI 10 persen pada wilayah kerja (WK) migas di Tarakan, Kamis.
Dalam rakor tersebut membahas tentang progress PI di wilayah kerja Kaltara yang meliputi WK Nunukan, WK Tarakan, WK Seimenggaris, dan WK Tarakan Offshore serta upaya yang dilakukan pemerintah agar PI 10 persen tersebut dapat tercapai.
“Makanya kita mengundang mereka (BUMD,red) supaya bisa segera terealisasi dan kalau ada hambatan agar dikomunikasikan dengan baik, kemudia hal-hal apa yang perlu kami siapkan tu dikomunikasikan,” kata Zainal.
Ia menambahkan, Kaltara memiliki potensi yang besar. Terdapat banyak sumur yang akan dikolala dengan maksimal di sini.
“Termasuk sumur-sumur tua, bagaimana kita bisa menambah volume produksi yang ada di Tarakan bekerja sama dengan SKK Migas,” kata Gubernur.
Zainal mengungkapkan bahwa migas merupakan sumber daya alam strategis dan merupakan komoditas vital yang menguasai hajat hidup orang banyak.
Selain itu juga mempunyai peranan penting dalam perekonomian nasional sehingga pengelolaannya harus dapat secara maksimal memberikan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat lewat PI 10 persen yang didapatkan dari kontrak kerja sarana yang wajib di tawakankan kontraktor BUMD atau BUMD.
“Harapan kedepan lebih cepat teralisasinya PI 10 persen ini agar bisa memberikan kontribusi kepada masyarakat Kaltara,” katanya.
Baca juga: Kaltara terus berupaya tingkatkan keamanan informasi digital
Baca juga: Gubernur Kaltara Berpesan Penerima Beasiswa UPA Untuk Belajar Giat