Tarakan (ANTARA) - Kapolda Kalimantan Utara Irjen Pol. Hary Sudwijanto, S.I.K, M.Si, memimpin apel penggelaran pasukan pengamanan tahapan pungutan dan hitung suara Pilkada Serentak 2024 di lapangan Agatis Tanjung Selor, Minggu (24/11).

Sebanyak 1.128 personel PAM TPS  yang dikerahkan untuk mendukung keamanan dan kelancaran pesta demokrasi tersebut. 

Dengan Rincian Personel PAM TPS Polres Tarakan : 224 Personel, Polresta Bulungan : 250 Personel, Polres Malinau : 176 Personel, Polres Nunukan  : 390 Personel, Polres Tana Tidung : 88 Personel.

Dalam amanatnya, Kapolda Kaltara menekankan pentingnya profesionalisme dan netralitas selama pelaksanaan tugas. Ia juga mengapresiasi kerja keras personel yang menjaga situasi kondusif selama masa kampanye dan berharap pengamanan lebih optimal pada tahapan pungut dan hitung suara yang rawan gangguan.  

Berdasarkan Indeks Kerawanan Pemilu (IKP) yang dirilis oleh Bawaslu, Provinsi Kaltara termasuk dalam delapan provinsi dengan tingkat kerawanan rendah pada Pemilu 2024.

"Hal Ini menunjukkan bahwa Kaltara berada dalam kategori provinsi dengan tingkat keamanan yang baik dalam konteks penyelenggaraan pemilu," kata Hary.

Namun demikian, indeks keamanan yang sudah baik ini harus Kita Pertahankan dan Jangan pernah menganggap enteng terhadap potensi kerawanan yang ada.

Dalam konteks pengamanan, kesiapsiagaan harus tetap berada pada level tertinggi untuk memastikan situasi tetap kondusif.

Berdasarkan data KPU, Provinsi Kalimantan Utara memiliki jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) sebanyak 518.612 Jiwa dengan 1.364 Tempat Pemungutan Suara (TPS).

Dari jumlah tersebut, terdapat 1.017 TPS kurang Rawan, 248 TPS rawan, 99 TPS sangat rawan, dan 5 TPS khusus.

Hal ini menunjukkan bahwa harus melakukan pengamanan yang terukur, profesional dan maksimal di setiap TPS, terutama pada TPS yang diklasifikasikan rawan dan sangat rawan.

“Saya mengingatkan kepada seluruh personel dan stakeholder untuk terus menjunjung tinggi netralitas, profesionalisme dan sinergitas. Netralitas Polri dalam Pilkada adalah harga mati. Kita harus memastikan bahwa kehadiran kita menjadi penjamin rasa aman bagi seluruh masyarakat tanpa keberpihakan," kata Kapolda.

Kapolda juga mengajak kepada masyarakat, stakeholder terkait termasuk Penyelenggara Pemilu dan Pengawas Pilkada untuk senantiasa memegang teguh prinsip keadilan, integritas dan transparansi.

Tanpa dukungan aktif dari seluruh elemen, Penyelenggaraan Pilkada yang aman dan damai tidak akan Tercapai.

"Mari Kita buktikan kepada seluruh Indonesia bahwa Kaltara adalah contoh nyata demokrasi yang sehat," katanya.
Baca juga: Polda Kaltara Gelar Patroli Gabungan Skala Besar Menjelang Pilkada
Baca juga: Polda Kaltara berhasil ungkap 49 perkara kasus perdagangan orang

 


Pewarta : Redaksi
Editor : Susylo Asmalyah
Copyright © ANTARA 2024