Tanjung Selor (ANTARA) - Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) Zainal Arifin Paliwang bersama Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Utara (KPwBI Kaltara), Hasiando G. Manik beserta Forkopimda Provinsi dan Kabupaten Bulungan mengikuti kegiatan Panen Padi Organik Bersama di Lahan Pertanian Gapoktan Manunggal, Desa Panca Agung, Kecamatan Tanjung Palas, Kabupaten Bulungan.

Gubernur Zainal menyampaikan apresiasi kepada Kepala KPwBI Kaltara dan seluruh anggota TPID Provinsi dan Kabupaten Bulungan atas sinergi dan kontribusi dalam pengendalian inflasi di Provinsi Kaltara.

Salah satunya melalui peningkatan ketersedian pasokan bahan pangan pada sisi hulu pertanian.

“Dalam pengendalian inflasi di tingkat provinsi dan kabupaten/kota, beberapa upaya menjaga ketahanan pangan melalui peningkatan produksi melalui pemberian bibit dan sarana prasarana, pelaksanaan Kerjasama Antar Daerah (KAD), dan Program Operasi Pasar di berbagai Kabupaten/Kota," kata Gubernur Zainal.

Pemerintah Provinsi Kaltara bersama Bank Indonesia dan seluruh anggota TPID   berkomitmen untuk terus bersinergi dan mendukung program yang bertujuan untuk meningkatkan produksi pangan, dalam rangka memastikan harga yang stabil bagi masyarakat.

Dalam kesempatan yang sama Kepala KPwBI Provinsi Kaltara menyampaikan komitmen Bank Indonesia untuk mendorong peningkatan produktivitas komoditas pangan di Kaltara.

“Bank Indonesia terus berkomitmen untuk mendorong peningkatan produktivitas dan produksi padi di Kaltara.

Kecukupan pasokan menjamin stabilitas harga dan mengurangi ketergantungan kita terhadap daerah lain.

"Hal ini pada gilirannya akan menjaga tingkat inflasi yang rendah dan stabil," kata Kepala KPwBI Provinsi Kaltara Hasiando atau biasa disapa Pak Ando.

Pada sambutannya Pak Ando juga menyampaikan pentingnya inovasi penerapan teknologi untuk meningkatkan produktivitas, di antaranya melalui penerapan good agriculture practice (GAP), penggunaan pupuk organik MA-11 serta penggunaan Rapid Soil Check (RSC), sehingga penggunaan pupuk menjadi lebih efisien baik secara volume maupun jenis pupuknya.

"Giat panen ini merupakan hasil demonstrasi plot (demplot) dengan menggunakan pupuk organik MA-11 merupakan decomposer microba yang merobak materi organik dari limbah pertanian dan peternakan menjadi pupuk di mana fungsinya mengembalikan unsur hara tanah hingga produktivitas meningkat.”

“Selain penggunaan Pupuk MA 11, diperkenalkan juga konsep digital farming melalui penggunaan Rapid Soil Check (RSC) yang bertujuan untuk efisiensi penggunaan pupuk baik dari volume maupun jenis”.

Kombinasi penggunaan pupuk organik MA-11 dan teknologi RSC ini mampu meningkatkan produksi 2-3 kali lipat.

Kepala Perwakilan menyampaikan harapan agar program ini dapat direplikasi di kelompok tani lainnya.

Program Demplot dan Implementasi Digital Farming pada komoditas padi di Bulungan ini sejalan dengan dukungan Bank Indonesia terhadap Visi Indonesia Emas 2045 serta mendukung asta cita Presiden Indonesia.

Di momen tersebut Gubernur Zainal dan Kepala Perwakilan Ando turut menyerahkan secara simbolis fasilitasi peralatan pendukung pertanian.

Seperti mesin weeder, mesin appo, dan cultivator kepada Gapoktan Manunggal di Desa Panca Agung yang dilanjutkan bersama-sama memanen padi organik sebagai simbol ketahanan pangan.

Baca juga: Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga Kaltara 2024 tercatat tumbuh 2,28 Persen
Baca juga: BI: Perbankan di Kaltara mampu salurkan kredit Rp20,7 triliun


Pewarta : Redaksi
Editor : Susylo Asmalyah
Copyright © ANTARA 2025