Gubernur Lakukan Peletakan Batu Pertama Pembangunan Anjungan Kaltara di TMII

id Pemprov

Gubernur Lakukan Peletakan Batu Pertama Pembangunan Anjungan Kaltara di TMII

Gubernur Kaltara, Dr. H. Zainal A. Paliwang, S.H., M.Hum bersama Wakil Gubernur Kaltara, Ingkong Ala, S.E., M.Si secara resmi melakukan prosesi Peletakan Batu Pertama (Groundbreaking) Pembangunan Anjungan Kaltara, di TMMI, Jakarta Timur, Selasa (12/8). (ANTARA/HO-DKISP Kaltara)

Tanjung Selor (ANTARA) - Gubernur Kalimantan Utara bersama Wakil Gubernur Kaltara, Ingkong Ala secara resmi melakukan prosesi peletakan batu pertama (groundbreaking) Pembangunan Anjungan Kaltara, di TMMI, Jakarta Timur, Selasa (12/8).

Dalam nuansa hangat dan penuh kebanggaan, Gubernur Zainal menyampaikan bahwa setelah melalui proses panjang, akhirnya dilaksanakan peletakan batu pertama Anjungan Kaltara yang kelak berdiri ini akan menjadi simbol identitas Bumi Benuanta di TMII.

“Anjungan ini juga akan menjadi ruang terbuka publik yang memperkenalkan dan mempromosikan beragam warisan budaya serta produk unggulan daerah kepada masyarakat luas yang hadir di TMII ini,” kata Gubernur Zainal.

Gubernur Zainal menjelaskan Anjungan Kaltara atau Rumah Besar Kebudayaan Kaltara akan menjadi media presentasi budaya yang mencerminkan kekayaan adat istiadat, tradisi serta potensi ekonomi kreatif dari seluruh kabupaten/kota di provinsi Kaltara.

Dia mengharapkan pada Anjungan Provinsi Kaltara nantinya akan menjadi wadah berbagai kegiatan seperti ajang pertunjukan seni budaya, pameran kerajinan tangan, hingga promosi produk khas daerah yang mencerminkan identitas Kaltara.

“Saya mengajak seluruh jajaran pemda, khususnya dinas yang membidangi urusan pariwisata, kebudayaan serta koperasi UMKM, agar dapat secara aktif mendukung pengelolaan dan pengisian kegiatan di anjungan ini nantinya,” ucapnya.

Selanjutnya, Gubernur Zainal mengimbau pelaksana dan pengawas pembangunan anjungan kebanggaan provinsi Kaltara ini agar memperhatikan kualitas bangunan, serta melibatkan pihak TMII dalam memperhatikan jalannya pembangunan agar selesai tepat waktu.

Orang nomor satu di Kaltara ini menuturkan masih banyak lahan area yang cukup luas tapi sudah dibangun, kendati demikian ia tetap bersyukur Kaltara sebagai provinsi muda sudah bisa membangun di TMII.

“Kami provinsi yang baru terbentuk 13 tahun lalu, tetapi alhamdulillah kita bisa membangun di TMII ini. Terima kasih kepada seluruh manajemen TMII yang memberikan ruang di sini dan yang kita bangun ini adalah bangunan Bulungan,” ucap Gubernur Zainal.

Lebih jauh ia menuturkan provinsi Kaltara memiliki 3 suku asli yaitu Suku Bulungan, Suku Tidung, dan Suku Dayak, diharapkan akan ada dukungan dari berbagai elemen agar ke depan dapat membangun bangunan Tidung dan Dayak.

“Mudah-mudahan ada kebaikan hati dari manajemen TMII kami bisa membangun lagi rumah Dayak dan rumah Tidung, walaupun hanya kecil tetapi sudah mempresentasikan suku yang ada di Kaltara,” ujarnya.

Sementara itu Raja Muda Kesultanan Bulungan, H. Datu Dissan Hasanuddin Maulana turut memberikan apresiasi semua pihak dalam mendukung pembangunan Anjungan Kaltara, yang juga menjadi satu – satunya bangunan berasal dari Kaltara di TMMI.

“Kami sangat berterima kasih kepada Gubernur dan yang memperjuangkan ini sehingga terwujudlah jati diri dari Kalimantan Utara,” kata Datu Dissan.

Turut hadir diantaranya, Pj. Sekprov Kaltara Dr. Bustan, S.E., M.Si., Asisten Bidang Administrasi Umum Pollymaart Sijabat, S.KM., M.AP, Ketua DPRD Kaltara H. Achmad Djufrie, SE., MM., Dirut TMII Ratri Paramita, Ketua Forum Komunikasi Penghubung Pemerintah Provinsi Se-Indonesia, Hendry Donald Izaac, Ketua Forum Komunikasi Anjungan Daerah Natalia Eni Pudjiastuti, kepala OPD di lingkup Pemprov Kaltara serta unsur Forkopimda Kaltara.
Baca juga: Datu Iqro Dorong Perangkat Daerah Maksimalkan Serapan Anggaran
Baca juga: Pj. Sekprov Hadiri Rapat Evaluasi Ranperda RPJMD Kaltara 2025-2029 di Kemendagri

Pewarta :
Editor : Susylo Asmalyah
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.