Ketimbang Rumpi, Lebih Baik Baca Buku

id ,

Ketimbang Rumpi, Lebih Baik Baca Buku

Delegasi Perpustakaan Kaltim dari Badan Provinsi, kabupaten/kota, sekolah dan kecamatan. (dok Badan Perpustakaan Kaltim)

Samarinda (Antaranews Kaltara) — "Ketimbang rumpi, lebih baik baca buku," kata Ida Nugroho, salah seorang delegasi perpustakaan Kalimantan Timur ketika diminta tanggapannya saat melakukan kunjungan kerja Kantor Perpustakaan dan Arsif Daerah (KPAD) Gunungkidul, DIY.
"Coba lihat orang disini, masing-masing asik dengan bukunya, kalau di wadah kita, jarang melihat orang-orang tuha dan anak-anak membaca buku," kata Bu Ida dengan logat Banjar yang kental.
Terinspirasi dengan kondisi itu, Bu Ida menilai bahwa sudah saatnya setiap kantor, instansi dan badan di Kalimantan Timur memiliki perpustakaan yang refrensitatif.
"Ketimbang kita merumpiin orang lain, mending baca buku, dapat ilmu, menambah wawasan serta mengurangi dosa karena membicarakan orang lain," imbuhnya.
Ibu Ida adalah bagian dari 52 orang delegasi Kaltim dari Badan Perpustakaan Nasional, Perpustakaan Kabupaten/kota, kelurahan dan masjid.
"Saya pikir, bisa dimulai dengan sebuah pencangan gemar membaca di kantor-kantor, kalau perlu dicanangkan oleh Bapak Gubernur," ujar dia.
Sementara itu, peserta lain, yakni Kasubdin Pengembangan Organisasidan SDM Perpustakaan Kutai Timur M. Yunus menilai bahwa pada era sekarang memang seharunya kebutuhan untuk membaca bukan lagi sebuah minat (reading interest) namun sudah menjadi kesenangan (reading habits).
"Karena dari membacalah kita mampu mengembangkan diri sesuai dengan jabatan atau peran kita masing-masing, jika membaca tidak menjadi sebuah kebiasaan maka kita akan tergilas oleh zaman," ujarnya.
Salah satu hal yang patut dicontoh dari Perpustakaan Gunung Kidul adalah kreatifitas mereka dalam mengembangkan berbagai hal, termasuk perpustakaan.
"Kalau kita lihat gedungnya, jelas tidak ada apa-apanya dengan kita, namun keberhasilan mereka mewakili DIY dalam lomba perpustakaan nasional dan menjadi juara dua setelah Perpustakaan Surabaya, tentu pengelolaannya yang hebat, jadi masalah manajemen ini yang jadi perhatian utama kita," ujarnya.
Rombongan Kaltim dipimpin oleh Kepala Bidang pengembangan dan Pembinaan, Badan Perpusataan Provinsi Kalimantan Timur, Drs. H Sumindar
Beberapa hari lalu, Badan Perpustakaan Kaltim menggelar rapat koordinasi pengurus perpustakaan se-Kaltim. Setelah selesai, dilanjutkan dengan studi banding ke DIY untuk melihat beberapa perpustakaan di daerah itu.